Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 35

An-Najm Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَعِنْدَهٗ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرٰى ( النجم : ٣٥)

aʿindahu
أَعِندَهُۥ
Is with him
apakah di sisi
ʿil'mu
عِلْمُ
(the) knowledge
pengetahuan
l-ghaybi
ٱلْغَيْبِ
(of) the unseen
gaib
fahuwa
فَهُوَ
so he
maka dia
yarā
يَرَىٰٓ
sees?
dia melihat

Transliterasi Latin:

A 'indahụ 'ilmul-gaibi fa huwa yarā (QS. 53:35)

English Sahih:

Does he have knowledge of the unseen, so he sees? (QS. [53]An-Najm verse 35)

Arti / Terjemahan:

Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)? (QS. An-Najm ayat 35)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Apakah dia merasa bahwa hanya dia yang mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat dan mengetahui kemaslahatan dan apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam bersedekah?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Menurut Mujahid dan Ibnu Zaid ayat ini turun pada peristiwa al-Walid bin al-Mugirah, dia telah mendengar bacaan Nabi saw dan selalu mendampingi beliau dan menerima nasihat-nasihat daripadanya sehingga hatinya tertarik kepada Islam dan Nabi juga mengharapkan keimanannya. Kebetulan seorang musyrik yang mengetahui keadaan al-Walid mencelanya, dan mengatakan, "apakah akan engkau tinggalkan agama nenek moyangmu? Kembalilah kepada agamamu dan terus berpegang padanya! Saya akan menanggung semua yang mengkhawatirkanmu di akhirat nanti, dengan imbalan engkau berikan kepadaku sesuatu." Al-Walid menyetujui ajakan ini, lalu ia menarik kembali keinginannya memeluk agama Islam. Dengan demikian jadilah dia seorang sesat yang nyata dan dia telah menyerahkan sebagian imbalan yang disetujuinya kepada orang yang dijanjikannya dan ditahan bagian yang lain. Al-Walid hampir saja menjadi seorang Mukmin dan mengikuti petunjuk-petunjuk rasul, lalu salah seorang dari setan-setan manusia menggodanya agar ia tidak menerima bujukan, dan mengajak kembali kepada agama nenek moyangnya. Seseorang akan memikul dosa-dosanya bila al-Walid bin al-Mugirah sudi menyumbangkan sedikit dari hartanya. Ia menerima gagasan tersebut, tetapi ia hanya memberikannya sekali saja, dan tidak diberikannya apa-apa sesudah itu. Apakah ia mengetahui sesuatu yang gaib, bahwa temannya itu dapat memikul dosa-dosanya yang ditakutinya pada hari Kiamat nanti? Ditegaskan bahwa syariat-syariat terdahulu tidak membenarkan tentang pemikulan dosa oleh orang lain.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui) sebagiannya, yaitu bahwa seseorang dapat menanggung azab akhirat yang diterima oleh orang lain? Jawabannya tentu saja tidak. Orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah Walid ibnu Mughirah atau lainnya. Jumlah kalimat A'indahuu merupakan Maf'ul kedua dari lafal Ra-ayta, yang maknanya Akhbirnii, yakni ceritakanlah kepada-Ku.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui? (An-Najm: 35)

Yakni apakah orang yang menggenggamkan tangannya dan tidak mau berinfak serta memutuskan kebajikannya mengetahui tentang yang gaib, bahwa kelak apa yang ada di tangannya bakal habis, yang karenanya dia menggenggamkan tangannya tidak mau berbuat kebajikan, maka apakah dia melihat akibat itu dengan mata kepalanya sendiri? Yakni pada kenyataannya tidaklah demikian. Sesungguhnya dia menggenggamkan tangannya dari sedekah berbuat kebajikan dan memberikan santunan (derma) serta silaturahmi hanyalah semata-mata karena kekikiran dirinya.

Untuk itulah maka disebutkan di dalam hadis bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda memerintahkan kepada Bilal r.a. yang menjadi bendaharanya:

Belanjakanlah, hai Bilal, janganlah kamu takut kehabisan demi karena Tuhan Yang mempunyai 'Arasy.

Dan disebutkan dalam firman Allah Swt.:

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Saba':39)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidakkah kamu merenung lalu melihat orang yang berpaling dari kebenaran dan memberi sedikit hartanya kemudian tidak mau memberi lagi? Apakah orang itu mempunyai pengetahuan tentang alam gaib, sehingga ia mengetahui apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam membelanjakan harta?