Al-Qur'an Surat At-Tur Ayat 2
At-Tur Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَكِتٰبٍ مَّسْطُوْرٍۙ ( الطور : ٢)
- wakitābin
- وَكِتَٰبٍ
- And by (the) Book
- dan kitab
- masṭūrin
- مَّسْطُورٍ
- written
- tertulis
Transliterasi Latin:
Wa kitābim masṭụr(QS. 52:2)
English Sahih:
And [by] a Book inscribed (QS. [52]At-Tur verse 2)
Arti / Terjemahan:
Dan Kitab yang ditulis, (QS. At-Tur ayat 2)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
dan demi Kitab Allah yang diwahyukan-Nya dan yang ditulis pada lembaran yang terbuka sehingga mudah dibaca dan dipahami maknanya,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian Allah swt bersumpah dengan sebuah kitab yang tertulis (bertulisan indah) dengan susunan huruf-hurufnya yang rapih. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya ialah Lauh Mahfudz, dan ada pula yang berpendapat bahwa arti kitab yang tertulis indah, ialah yang diturunkan dan dibacakan kepada manusia dengan terang-terangan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan demi Kitab yang ditulis).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. bersumpah dengan menyebut beberapa makhluk-Nya yang menunjukkan akan Kekuasaan-Nya yang besar, bahwa azab-Nya pasti akan menimpa musuh-musuh-Nya. Dan bahwa tiada seorang pun yang dapat menolak azab itu dari mereka.
Thur artinya gunung yang mempunyai pohon-pohonan seperti bukit tempat Allah berbicara langsung kepada Musa a.s. dan pengangkatan Isa menjadi rasuI-Nya. Bukit atau gunung yang tiada pepohonannya bukan dinamakan Thur, melainkan dinamakan Jabal.
dan Kitab yang ditulis. (Ath-Thur: 2)
Menurut suatu pendapat, yang dimaksud adalah Lauh Mahfuz, dan menurut pendapat yang lain artinya kitab-kitab yang diturunkan yang tertulis untuk dibacakan kepada manusia dengan terang-terangan.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
[[52 ~ ATH-THUR (BUKIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 49 ayat ~ Surat ini diawali dengan sumpah bahwa orang-orang yang mendustakan akan memperoleh siksaan, dengan menyebut lima macam makhluk terbesar Tuhan. Setelah itu disebutkan tentang turunnya siksaan itu kepada mereka dan pelbagai macam siksa yang mereka alami pada hari kebangkitan dan pembalasan. Pembicaraan kemudian beralih ke soal kenikmatan, makanan dan kemuliaan yang kelak diterima oleh orang-orang bertakwa di surga, ketenangan yang mereka rasakan karena mereka diikuti oleh keturunan mereka dan diangkatnya derajat keturunan mereka kepada posisi seperti mereka. Setelah itu, disusul dengan perintah kepada Rasulullah saw. untuk tetap selalu memberi peringatan tanpa menghiraukan omongan orang-orang kafir tentang dirinya dan hujatan mereka terhadap al-Qur'ân yang tidak mampu mereka buat tandingannya yang serupa. Selain itu, surat ini, di banyak tempat, sering mematahkan pendapat-pendapat mereka yang keliru sebagai tanda kesesatan dan buruknya perkiraan mereka. Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan perintah kepada Rasulullah saw. agar membiarkan mereka sampai datang suatu hari ketika mereka dibinasakan, dan agar tetap sabar dengan ketentuan Tuhan yang menunda siksa mereka. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya karena ia selalu berada dalam lindungan-Nya. Selain itu Rasulullah diperintahkan juga untuk selalu bertasbih kepada Allah, menyucikan-Nya pada setiap waktu; di kala bangun untuk suatu maksud tertentu dan di waktu malam ketika bintang-bintang terbenam (waktu fajar).]] Aku bersumpah demi bukit Thûr Sînâ' (Sinai), tempat Nabi Mûsâ diajak bicara oleh Tuhannya; demi kitab suci yang turun dari Allah dan tertulis di lembaran-lembaran yang mudah dibaca; demi al-Bayt al-Ma'mûr dengan yang berthawaf, berdiri, rukuk dan sujud di situ; demi langit yang diangkat tanpa tiang dan demi lautan yang penuh dengan air.