Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 39

Az-Zariyat Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَتَوَلّٰى بِرُكْنِهٖ وَقَالَ سٰحِرٌ اَوْ مَجْنُوْنٌ ( الذّٰريٰت : ٣٩)

fatawallā
فَتَوَلَّىٰ
But he turned away
maka dia berpaling
biruk'nihi
بِرُكْنِهِۦ
with his supporters
dengan kekuatannya
waqāla
وَقَالَ
and said
dan dia berkata
sāḥirun
سَٰحِرٌ
"A magician
seorang tukang sihir
aw
أَوْ
or
atau
majnūnun
مَجْنُونٌ
a madman"
seorang gila

Transliterasi Latin:

Fa tawallā biruknihī wa qāla sāḥirun au majnụn (QS. 51:39)

English Sahih:

But he turned away with his supporters and said, "A magician or a madman." (QS. [51]Adh-Dhariyat verse 39)

Arti / Terjemahan:

Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila". (QS. Az-Zariyat ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Fira‘un melihat mukjizat itu, tetapi dia bersama bala tentaranya berpaling dan dengan angkuh menolak ajakan Nabi Musa karena merasa dirinya berkuasa dan memiliki harta berlimpah. Dia berpaling dan berkata, “Dia, yaitu Nabi Musa, adalah seorang pesihir yang tidak mengenal kemampuan orang lain atau orang gila yang berbuat sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.” 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Namun, Fir'aun menolak ajaran Musa dan membangkang seraya mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Musa itu adalah kebohongan belaka. Penolakan Fir'aun dilakukannya dengan berbangga atas bala tentaranya, pengawalnya, menteri-menterinya, kekuatannya dan kekuasaannya sambil berkata, "Sesungguhnya Musa itu tukang sihir yang ahli atau orang gila." Ucapan Fir'aun seperti itu diungkapkan dalam Al-Qur'an:
Dia (Fir'aun) berkata, "Sungguh, rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila." (asy-Syu'ara'/26: 27)
Fir'aun bermaksud agar kaumnya menolak seruan Musa, sehingga mereka tidak memperhatikan serta memikirkan apa yang telah diserukan. Hal ini disebabkan Fir'aun takut kehilangan pengaruhnya, dan keruntuhan kekuasaannya, serta takut akan kehilangan kekayaan, wibawa dan kedudukannya. (

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka dia berpaling) yakni Firaun tidak mau beriman (bersama tentaranya) bersama dengan pasukannya; di sini bala tentara dinamakan Ar Rukn yang arti asalnya adalah pilar karena memang bala tentara itu adalah pilar atau penopang bagi pemimpinnya (dan berkata) kepada Nabi Musa, bahwa (dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya. (Adz-Dzariyat: 39)

Fir'aun berpaling dari kebenaran yang disampaikan oleh Musa a.s., padahal kebenaran itu sudah jelas dan terang karena kesombongan dan keingkarannya. Mujahid mengatakan bahwa makna biruknihi artinya Fir'aun memperkuat dirinya dengan menggabungkan teman-temannya.

Qatadah mengatakan bahwa Fir'aun musuh Allah ini mengalahkan kaumnya.

Ibnu Zaid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya. (Adz-Dzariyat: 39) Yakni bersama golongan-golongannya. Kemudian Ibnu Zaid membacakan firman-Nya:

"Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." (Hud: 80)

Akan tetapi, makna yang pertamalah yang kuat. Ayat ini semakna dengan yang terdapat di dalam firman-Nya:

dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. (Al-Hajj: 9)

Artinya, berpaling dari kebenaran karena kesombongannya.

dan berkata, "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila.” (Adz-Dzariyat: 39)

Yakni tiadalah engkau dengan urusan yang engkau datangkan itu, melainkan adakalanya engkau seorang penyihir atau seorang yang gila.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Karena merasa kuat, Fir'aun tidak percaya kepada Mûsâ. Fir'aun berkata, "Dia adalah seorang penyair dan gila."