Skip to content

Al-Qur'an Surat Muhammad Ayat 26

Muhammad Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لِلَّذِيْنَ كَرِهُوْا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ سَنُطِيْعُكُمْ فِيْ بَعْضِ الْاَمْرِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِسْرَارَهُمْ ( محمّد : ٢٦)

dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikian itu
bi-annahum
بِأَنَّهُمْ
(is) because they
karena sesungguhnya mereka
qālū
قَالُوا۟
[they] said
mereka berkata
lilladhīna
لِلَّذِينَ
to those who
kepada orang-orang
karihū
كَرِهُوا۟
hate
mereka benci
مَا
what
apa-apa
nazzala
نَزَّلَ
Allah has revealed
yang menurunkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah has revealed
Allah
sanuṭīʿukum
سَنُطِيعُكُمْ
"We will obey you
kami akan mematuhi kamu
فِى
in
pada
baʿḍi
بَعْضِ
part
sebagian
l-amri
ٱلْأَمْرِۖ
(of) the matter"
urusan/perkara
wal-lahu
وَٱللَّهُ
But Allah
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
knows
mengetahui
is'rārahum
إِسْرَارَهُمْ
their secrets
rahasia mereka

Transliterasi Latin:

żālika bi`annahum qālụ lillażīna karihụ mā nazzalallāhu sanuṭī'ukum fī ba'ḍil-amr, wallāhu ya'lamu isrārahum (QS. 47:26)

English Sahih:

That is because they said to those who disliked what Allah sent down, "We will obey you in part of the matter." And Allah knows what they conceal. (QS. [47]Muhammad verse 26)

Arti / Terjemahan:

Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. (QS. Muhammad ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadinya mereka kelihatan telah beriman, karena memihak dan bersekutu dengan orang-orang Yahudi untuk memerangi orang yang beriman. Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak orang-orang Yahudi dari suku Bani Naîir dan Bani Quraiîah menghadapi kaum muslim, sekiranya orang Yahudi diusir dari Madinah. Yang demikian itu, yakni kesesatan dan kemurtadan itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang yang tidak senang kepada apa yang diturukan Allah, yakni orang Yahudi dari suku Bani Nadzir dan Bani Quraidzah atau kaum musyrik Mekah yang mempunyai hubungan dengan musuh-musuh Islam di Madinah, “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan, antara lain tidak ikut berperang sebagaimana yang dianjurkan Nabi Muhammad.” Tetapi Allah mengetahui rahasia mereka dan tipu daya yang mereka sembunyikan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadinya mereka kelihatan telah beriman, karena mereka memihak dan bersekutu dengan orang Yahudi dari Bani Nadhir dan Bani Quraidzah untuk memerangi orang yang beriman. Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak Bani Nadhir dan Bani Quraidzah menghadapi kaum Muslimin jika sekiranya suku Yahudi itu diusir dari Medinah.
Orang Yahudi pernah menganjurkan kepada kaum munafik agar memperlihatkan kekafiran mereka dengan terang-terangan. Akan tetapi, mereka tidak mematuhi anjuran itu, kecuali dalam beberapa hal. Di antara yang tidak mereka patuhi adalah anjuran untuk menyatakan kekafiran dengan terus-terang. Kekafiran itu tetap mereka rahasiakan karena masih mengharapkan keuntungan dengan menyembunyikannya. Akan tetapi, Allah mengetahui tindakan yang mereka rahasiakan, karena tidak satu pun yang tidak diketahui-Nya. Dalam ayat lain, Allah menerangkan cara mereka mengatur siasat dan tipu dayanya. Allah berfirman:

Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan,"(Kewajiban kami hanyalah) taat." Tetapi, apabila mereka telah pergi dari sisimu (Muhammad, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah yang menjadi pelindung. (an-Nisa'/4: 81)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yang demikian itu) yakni kesesatan mereka itu (karena sesungguhnya mereka itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah) yakni berkata kepada orang-orang musyrik, ("Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan") yaitu bersedia untuk membantu dalam memusuhi Nabi saw. dan menghasut kaum muslimin supaya mereka tidak mau berjihad bersamanya. Orang-orang munafik itu mengatakan demikian secara rahasia, akan tetapi kemudian Allah swt. menampakkannya (sedangkan Allah mengetahui rahasia mereka) kalau dibaca Asraarahum berarti bentuk jamak dari lafal Sirrun yang artinya rahasia, kalau dibaca Israarahum berarti Mashdar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi), "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan.” (Muhammad: 26)

Setan mendukung dan menasihati orang-orang yang benci kepada Kitabullah untuk kebatilan dalam batin mereka. Memang demikianlah sikap orang-orang munafik, mereka menampakkan apa yang bertentangan dengan yang mereka simpan di dalam batin mereka. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:

sedangkan Allah mengetahui rahasia mereka. (Muhammad: 26)

Yakni mengetahui semua rahasia dan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka, Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahuinya. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu. (An-Nisa:81)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kembalinya mereka itu adalah dengan mengatakan kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah, "Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan," padahal Allah telah mengetahui segala rahasia orang-orang munafik. Itulah keadaan orang-orang munafik dalam kehidupan mereka. Lalu bagaimana keadaan mereka apabila malaikat maut mencabut nyawa mereka dengan memukul muka dan punggung mereka sebagai hinaan?