Al-Qur'an Surat Fussilat Ayat 3
Fussilat Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ ( فصّلت : ٣)
- kitābun
- كِتَٰبٌ
- A Book
- kitab
- fuṣṣilat
- فُصِّلَتْ
- are detailed
- dijelaskan
- āyātuhu
- ءَايَٰتُهُۥ
- its Verses
- ayat-ayatnya
- qur'ānan
- قُرْءَانًا
- a Quran
- bacaan
- ʿarabiyyan
- عَرَبِيًّا
- (in) Arabic
- bahasa Arab
- liqawmin
- لِّقَوْمٍ
- for a people
- bagi kaum
- yaʿlamūna
- يَعْلَمُونَ
- who know
- mereka mengetahui
Transliterasi Latin:
Kitābun fuṣṣilat āyātuhụ qur`ānan 'arabiyyal liqaumiy ya'lamụn(QS. 41:3)
English Sahih:
A Book whose verses have been detailed, an Arabic Quran for a people who know, (QS. [41]Fussilat verse 3)
Arti / Terjemahan:
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, (QS. Fussilat ayat 3)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kitab itu adalah Al-Qur’an yang dalam ayat-ayatnya dijelaskan semua yang diperlukan oleh manusia untuk meraih kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi, bacaan yang mulia dalam bahasa Arab, sebagai petunjuk untuk kaum yang mau dan berpotensi mengetahui.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad terdiri atas ayat-ayat. Ayat-ayat itu diterangkan satu per satu dengan jelas. Setiap ayat dipisahkan dengan ayat-ayat yang lain, dengan tanda-tanda yang jelas pula. Ada permulaan dan akhir dari tiap-tiap surah. Isinya bermacam-macam petunjuk, ada yang berhubungan dengan pelajaran, nasihat, akhlak yang mulia, mensucikan jiwa, kisah-kisah rasul yang terdahulu dengan umat-umatnya, petunjuk ke jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, dan sebagainya.
Allah berfirman:
(Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti. (Hud/11: 1)
Diterangkan pula bahwa Al-Qur'an diturunkan berbahasa Arab, bahasa ibu dari rasul yang menyampaikannya dan sesuai pula dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa yang pertama kali menerimanya. Dengan demikian, Al-Qur'an itu mudah dipahami kandungan dan maksudnya oleh mereka dan dengan mudah pula mereka menyampaikan kepada bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, yang mempunyai bahasa ibu bukan bahasa Arab.
Allah berfirman:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. (Ibrahim/14: 4)
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa Al-Qur'an itu berfaedah bagi yang mengetahui dan memahaminya. Maksudnya ialah bahwa Al-Qur'an itu akan berfaedah bagi orang-orang yang berpengetahuan, ingin mencari kebenaran yang hakiki, dan ingin memperoleh petunjuk yang benar yang dapat menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka mempelajari Al-Qur'an, membandingkannya dengan ajaran-ajaran yang lain serta menyerap ajarannya dengan pengetahuan yang telah ada pada diri mereka. Mereka itu yang dapat memahami dan menyelami rahasia dan petunjuk Al-Qur'an.
Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya tidak ingin mencari kebenaran, karena mereka telah terikat oleh agama atau kepercayaan yang telah mereka anut sebelumnya. Demikian juga dengan orang yang memperturutkan hawa nafsu, fanatik terhadap golongan, atau mengutamakan pangkat dan kedudukan, tidak akan dapat menyelami dan memahami isi Al-Qur'an, apalagi mendapat petunjuk darinya.
Sebagian ahli tafsir ada yang menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa Al-Qur'an akan dipahami oleh orang-orang yang mengetahui bahasa Arab, karena bahasa Arab itu adalah bahasa yang paling luas, lengkap, dan dalam maknanya, serta mudah memengaruhi jiwa. Waktu itu orang-orang Arab mengetahui bahasa dengan baik, banyak di antara mereka menjadi ahli bahasa, sastrawan yang terkenal, dan banyak pula yang menjadi penyair. Bahasa Arab Al-Qur'an adalah bahasa Arab yang sangat tinggi nilainya, baik gaya bahasanya maupun gramatikanya. Oleh karena itu, orang yang dapat memahami ayat-ayatnya hanyalah orang yang memiliki pengetahuan bahasa Arab yang mendalam.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kitab) lafal ayat ini menjadi Khabar Mubtada (yang dijelaskan ayat-ayatnya) maksudnya, dijelaskan di dalamnya hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat (yakni bacaan dalam bahasa Arab) lafal Qur-aanan berikut sifatnya menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari lafal Kitaabun (untuk kaum) berta'alluq kepada lafal Fushshilat (yang mengetahui) artinya, bagi mereka yang mengerti, yaitu orang-orang Arab.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya. (Fushshilat: 3)
Yakni dijelaskan makna-maknanya dan dikuatkan hukum-hukumnya.
yakni bacaan dalam bahasa Arab. (Fushshilat: 3)
Al-Qur'an itu selain sebagai bacaan yang berbahasa Arab yang jelas dan terang, makna-maknanya dan lafaz-lafaznya juga jelas, tidak musykil (tidak sulit). Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara rinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu. (Hiid: 1)
Yakni Al-Qur'an itu mengandung mukjizat lafaz dan maknanya.
Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. (Fushshilat: 42)
Adapun firman Allah Swt.:
untuk kaum yang mengetahui. (Fushshilat: 3)
Yakni sesungguhnya orang yang mengetahui keterangan dan penjelasan ini hanyalah para ulama yang mendalam ilmunya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sebuah kitab suci yang ayat-ayatnya--baik dari segi kata, frase, maupun maknanya--membedakan antara yang benar dan yang palsu, antara kabar gembira dan peringatan, pendidikan jiwa, pemberian tamsil, dan keterangan tentang hukum. Kitab suci ini merupakan bacaan dalam bahasa Arab yang mudah dipahami oleh orang-orang yang mengetahui.