Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 85
An-Nisa' Ayat ke-85 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
مَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَّكُنْ لَّهٗ نَصِيْبٌ مِّنْهَا ۚ وَمَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَّكُنْ لَّهٗ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيْتًا ( النساۤء : ٨٥)
- man
- مَّن
- Whoever
- barang siapa
- yashfaʿ
- يَشْفَعْ
- intercedes
- memberi syafa'at/pertolongan
- shafāʿatan
- شَفَٰعَةً
- an intercession
- syafa'at/pertolongan
- ḥasanatan
- حَسَنَةً
- good
- baik
- yakun
- يَكُن
- will have
- adalah
- lahu
- لَّهُۥ
- for him
- baginya
- naṣībun
- نَصِيبٌ
- a share
- bagian
- min'hā
- مِّنْهَاۖ
- of it
- daripadanya
- waman
- وَمَن
- and whoever
- dan barang siapa
- yashfaʿ
- يَشْفَعْ
- intercedes
- memberi syafa'at/pertolongan
- shafāʿatan
- شَفَٰعَةً
- an intercession
- syafa'at/pertolongan
- sayyi-atan
- سَيِّئَةً
- evil
- buruk
- yakun
- يَكُن
- will have
- adalah
- lahu
- لَّهُۥ
- for him
- baginya
- kif'lun
- كِفْلٌ
- a portion
- memikul
- min'hā
- مِّنْهَاۗ
- of it
- daripadanya
- wakāna
- وَكَانَ
- And is
- dan adalah
- l-lahu
- ٱللَّهُ
- Allah
- Allah
- ʿalā
- عَلَىٰ
- on
- atas
- kulli
- كُلِّ
- every
- segala
- shayin
- شَىْءٍ
- thing
- sesuatu
- muqītan
- مُّقِيتًا
- a Keeper
- Maha Kuasa
Transliterasi Latin:
May yasyfa' syafā'atan ḥasanatay yakul lahụ naṣībum min-hā, wa may yasyfa' syafā'atan sayyi`atay yakul lahụ kiflum min-hā, wa kānallāhu 'alā kulli syai`im muqītā(QS. 4:85)
English Sahih:
Whoever intercedes for a good cause will have a share [i.e., reward] therefrom; and whoever intercedes for an evil cause will have a portion [i.e., burden] therefrom. And ever is Allah, over all things, a Keeper. (QS. [4]An-Nisa verse 85)
Arti / Terjemahan:
Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nisa' ayat 85)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Barang siapa memberi pertolongan, kapan pun dan di mana pun, dengan sebuah pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian pahala dari pahala orang yang mengerjakan-nya. Dan barang siapa memberi pertolongan dengan sebuah pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dosa dari dosa orang yang mengerjakannya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Syafaat ialah bantuan seseorang kepada orang lain dalam suatu hal. Syafaat berbentuk dua macam: pertama, yang berbentuk kebajikan yaitu yang dipandang baik oleh agama, dan kedua, berbentuk kejahatan yaitu yang dipandang buruk oleh agama.
Orang yang melakukan syafaat berbentuk kebajikan umpamanya menolong atau menganjurkan kepada orang lain melakukan perbuatan baik, seperti mendirikan madrasah, mesjid dan sebagainya, orang yang menganjurkan akan mendapat ganjaran dari perbuatan orang yang mengikuti anjurannya tersebut seolah-olah ia sendiri yang berbuat. Demikian juga orang yang melakukan syafaat berbentuk kejahatan umpamanya membantu orang yang melakukan pekerjaan jahat seperti berjudi, berzina dan lari dari perang sabil. Ia akan mendapat bagian ganjaran dari perbuatan tersebut seolah-olah ia berserikat dalam pekerjaan itu.
Suatu perbuatan tidak lepas dari bentuk sebab dan akibat. Maka orang yang menjadi sebab terwujudnya kebaikan atau menjadi sebab terwujudnya kejahatan tidak akan luput dari menerima ganjaran Allah. Allah sanggup menentukan segala sesuatu. Karena itu orang yang berbuat baik tidak akan berkurang pahalanya, karena Allah memberi ganjaran pula kepada penganjurnya, karena Allah Mahaadil, Allah memberi balasan berupa hukuman terhadap orang yang menjadi sebab sesatnya orang lain.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Siapa memberikan syafaat) kepada sesama manusia (yakni syafaat yang baik) yang sesuai dengan syarat (niscaya akan memperoleh bagian) pahala (daripadanya) artinya disebabkannya. (Dan siapa memberikan syafaat yang jelek) yakni yang bertentangan dengan syariat (maka ia akan memikul beban) dosanya (daripadanya) disebabkan perbuatannya itu. (Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sehingga setiap orang akan mendapat balasan yang setimpal daripada-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Barang siapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) darinya.
Maksudnya, barang siapa yang berupaya dalam suatu urusan, lalu ia menghasilkan hal yang baik darinya, maka dia memperoleh bagian darinya.
Dan barang siapa yang memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) darinya.
Yakni dia memperoleh dosa dari urusan tersebut yang diupayakannya dan telah diniatkannya sejak semula. Seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih dari Nabi Saw., bahwa beliau Saw. pernah bersabda:
Berikanlah syafaat, niscaya kamu beroleh pahala, dan Allah memutuskan melalui lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Mujahid ibnu Jabr mengatakan bahwa ayat ini diturunkan sehubungan dengan syafaat orang-orang yang diberikan oleh sebagian dari mereka untuk sebagian yang lain.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan firman Allah Swt.:
Barang siapa yang memberikan syafaat.
Dalam ayat ini tidak disebutkan barang siapa yang beroleh syafaat.
Firman Allah Swt.:
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Menurut Ibnu Abbas, Ata, Atiyyah, Qatadah, dan Matar Al-Warraq, yang dimaksud dengan {مُقِيتًا} ialah Yang Maha Memelihara.
Menurut Mujahid, lafaz {مُقِيتًا} artinya Maha Menyaksikan. Menurut riwayat yang lain darinya, makna yang dimaksud ialah Maha Menghitung.
Sa'id ibnu Jubair, As-Saddi, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Yang Mahakuasa.
Menurut Abdullah ibnu Kasir, makna yang dimaksud ialah Yang Maha Mengawasi.
Menurut Ad-Dahhak, al-muqit artinya Yang Maha Memberi Rezeki.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahim ibnu Mutarrif, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, dari Ismail, dari seorang lelaki, dari Abdullah ibnu Rawwahah, bahwa ia pernah ditanya oleh seorang lelaki tentang makna firman-Nya:
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Maka ia menjawab bahwa Allah membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Orang-orang munafik itu selalu mempertahankan kerusakan, sedangkan orang-orang Mukmin akan tetap membela kebenaran. Barangsiapa menolong dan menjunjung kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahalanya. Dan barangsiapa memihak kepada orang-orang yang berbuat kejahatan, maka ia akan mendapatkan dosa dan siksa. Sesungguhnya Allah Mahakuasa lagi Maha Mengetahui segala sesuatu.