Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 10

Sad Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَمْ لَهُمْ مُّلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۗفَلْيَرْتَقُوْا فِى الْاَسْبَابِ ( ص : ١٠)

am
أَمْ
Or
ataukah/apakah
lahum
لَهُم
for them
bagi mereka
mul'ku
مُّلْكُ
(is the) dominion
kerajaan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
(of) the heavens
langit(jamak)
wal-arḍi
وَٱلْأَرْضِ
and the earth
dan bumi
wamā
وَمَا
and whatever
dan apa
baynahumā
بَيْنَهُمَاۖ
(is) between them?
diantara keduanya
falyartaqū
فَلْيَرْتَقُوا۟
Then let them ascend
maka hendaklah mereka menaiki
فِى
by
pada
l-asbābi
ٱلْأَسْبَٰبِ
the means
jalan/tangga-tangga

Transliterasi Latin:

Am lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqụ fil-asbāb (QS. 38:10)

English Sahih:

Or is theirs the dominion of the heavens and the earth and what is between them? Then let them ascend through [any] ways of access. (QS. [38]Sad verse 10)

Arti / Terjemahan:

Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada), maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit). (QS. Sad ayat 10)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

"Atau apakah mereka mendustakan Nabi Muhammad karena merasa mempunyai kerajaan dan kekuasaan di langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya? Jika tidak, semestinya mereka tidak mencampuri urusan Allah dalam menentukan seseorang menjadi rasul karena Dialah yang memiliki wewenang mutlak untuk itu. Jika tetap ingkar maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga menuju langit guna menghalangi turunnya wahyu Kami kepada Rasulullah."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang Quraisy atas sikapnya yang ingkar dan sombong. Pertanyaan ini mengandung cemoohan karena memang mereka tidak mempunyai kekuasaan sedikit pun terhadap langit, bumi, dan isi keduanya. Kalau mereka merasa tidak mempunyai kekuasaan sedikit pun di jagat raya, mestinya mereka juga tidak ikut campur tangan dalam pengangkatan rasul, yang termasuk urusan gaib, yang kekuasaannya berada pada yang Mahaperkasa dan Mahaagung.
Di akhir ayat, Allah memerintah Rasul-Nya agar menantang mereka menaiki tangga-tangga ke langit, dan mencari daya upaya agar menghalang-halangi wahyu yang didatangkan kepada rasul pilihan Allah. Sesungguhnya mereka tidak akan mampu melakukannya. Dengan demikian, jelaslah pengingkaran mereka kepada wahyu hanya karena sikap hasad (dengki).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya?) jika mereka menduga hal tersebut (maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga) yang dapat mengantarkan mereka ke langit, lalu mereka mengambil wahyu dan mendatangkannya, kemudian mereka memberikannya secara khusus kepada orang-orang yang mereka kehendaki. Istifham atau kata tanya pada kedua tempat itu mengandung makna ingkar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada) maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit). (Shaad:10)

Yakni jika mereka mempunyai hal tersebut, hendaklah mereka menaiki tangga menuju ke langit.

Ibnu Abbas r.a., Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan makna yang dimaksud ialah jalan-jalan menuju ke langit.

Ad-Dahhak mengatakan bahwa hendaklah mereka menaiki langit sampai lapis yang ketujuh.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kami juga akan menanyakan mereka, apakah mereka memiliki kerajaan langit dan bumi beserta apa yang ada di antara keduanya. Kalau ya, coba mereka naik secara bertahap ke tempat yang dengan leluasa mereka dapat berbuat apa saja, jika mereka mampu.