Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 43
Yasin Ayat ke-43 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ ( يٰسۤ : ٤٣)
- wa-in
- وَإِن
- And if
- dan jika
- nasha
- نَّشَأْ
- We will
- Kami menghendaki
- nugh'riq'hum
- نُغْرِقْهُمْ
- We could drown them;
- Kami tenggelamkan mereka
- falā
- فَلَا
- then not
- maka tidak
- ṣarīkha
- صَرِيخَ
- (would be) a responder to a cry
- pertolongan
- lahum
- لَهُمْ
- for them
- bagi mereka
- walā
- وَلَا
- and not
- dan tidak
- hum
- هُمْ
- they
- mereka
- yunqadhūna
- يُنقَذُونَ
- would be saved
- mereka dilepaskan/diselamatkan
Transliterasi Latin:
Wa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụn(QS. 36:43)
English Sahih:
And if We should will, We could drown them; then no one responding to a cry would there be for them, nor would they be saved (QS. [36]Ya-Sin verse 43)
Arti / Terjemahan:
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. (QS. Yasin ayat 43)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan ingatlah, jika Kami menghendaki mereka tidak selamat dalam pelayaran laut itu, Kami tenggelamkan mereka ke laut dengan datangnya badai atau rusaknya bahtera. Maka ketika itu tidak ada seorang penolong pun bagi mereka dan tidak pula mereka dapat diselamatkan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah memperingatkan bahwa jika Dia menghendaki untuk menenggelamkan kapal-kapal yang berlayar di lautan itu, niscaya akan terjadi. Datangnya angin badai yang kencang yang menimbulkan gelombang-gelombang yang dahsyat, akan menyebabkan kapal-kapal itu tenggelam, para penumpangnya binasa dan terkubur ke dasar laut, tidak dapat ditolong lagi.
Hal ini merupakan suatu peringatan agar manusia jangan sombong, takabur, dan merasa bahwa prestasi mereka menciptakan kendaraan yang dapat berjalan di darat, laut, dan udara adalah semata-mata karena kepandaian otaknya, bukan karena karunia dari Allah.
Dari ilmu alam kita dapat mengetahui bahwa sesuatu dapat terapung di atas air, jika berat jenis benda itu lebih ringan dari berat jenis air yang dilaluinya. Ini ketentuan atau sunatullah yang ditetapkan Allah terhadap air yang diciptakan-Nya. Dengan menyiasati hukum alam tentang air yang dapat membuat suatu benda menjadi tenggelam dan dapat pula terapung, maka manusia dapat membuat kapal selam yang dapat menyelam jauh ke dasar laut, tetapi pada waktu yang diperlukan dapat timbul ke permukaan air. Hal itu dilakukan dengan mengurangi udara dalam rongga kapal selam sehingga menjadi tenggelam. Akan tetapi, jika udara dipompakan lagi ke dalam rongganya, kapal selam itu akan menjadi ringan sehingga bisa terapung di permukaan air.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka) sekalipun memakai perahu (maka tiadalah penolong) yakni penyelamat (bagi mereka dan tidak -pula- mereka diselamatkan) ditolong sehingga selamat.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Dan jika Kami menghendaki, niscaya Kami tenggelamkan mereka. (Yaa Siin:43)
Maksudnya, orang-orang yang ada di dalam bahtera itu.
maka tiadalah bagi mereka penolong. (Yaa Siin:43)
Yakni tiada seorang pun yang dapat menolong dan menyelamatkan mereka musibah tenggelam.
dan tidak pula mereka diselamatkan. (Yaa Siin:43)
dari musibah tenggelam yang menimpa mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Jika Kami menghendaki untuk menenggelamkan mereka karena hasil perbuatan mereka, niscaya Kami akan menenggelamkan mereka. Maka mereka tidak akan mendapatkan penolong yang dapat menyelamatkan mereka dari kebinasaan.