Skip to content

Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 42

Yasin Ayat ke-42 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ ( يٰسۤ : ٤٢)

wakhalaqnā
وَخَلَقْنَا
And We created
dan Kami ciptakan
lahum
لَهُم
for them
untuk mereka
min
مِّن
from
dari
mith'lihi
مِّثْلِهِۦ
(the) likes of it
seperti/serupa itu
مَا
what
apa
yarkabūna
يَرْكَبُونَ
they ride
mereka kendarai

Transliterasi Latin:

Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụn (QS. 36:42)

English Sahih:

And We created for them from the likes of it that which they ride. (QS. [36]Ya-Sin verse 42)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (QS. Yasin ayat 42)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan selain itu Kami ciptakan juga untuk mereka angkutan lainnya, seperti apa yang mereka kendarai di darat berupa hewan-hewan tung-gangan dan alat-alat angkut pada umumnya (Lihat pula: Surah an-Nahl/16: 8).

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah mengingatkan manusia kepada bukti kekuasaan-Nya yang lain. Allah memberikan kepada manusia bermacam-macam kendaraan selain perahu, bahtera dan kapal, yaitu hewan-hewan yang dapat dijadikan kendaraan atau alat angkutan misalnya: kuda, keledai, unta, gajah dan sebagainya. Ini merupakan alat angkutan darat bagi manusia.
Pada ayat yang lain Allah berfirman:

Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui. (an-Nahl/16: 8)

Untuk memungkinkan pengangkutan orang dan barang-barang yang lebih banyak, manusia dapat membuat alat-alat angkutan darat yang ditarik oleh hewan-hewan tersebut, seperti dokar, pedati, gerobak, dan sebagainya. Dengan menggunakan akal yang dikaruniakan Allah kepadanya, manusia dapat pula membuat alat angkutan yang bergerak dengan tenaga mesin yang memakai bahan bakar berupa minyak bumi atau batu bara, yang juga disediakan dan dikaruniakan Allah kepada manusia. Kendaraan bermesin ini dapat berjalan lebih cepat dan bermuatan lebih banyak.
Berkat kemajuan akal (nalar) dan ilmu pengetahuan yang dikaruniakan Allah kepada manusia, mereka dapat membuat kendaraan-kendaraan yang dapat terbang di udara, mulai dari balon, pesawat terbang, hingga roket-roket yang menggerakkan kapal-kapal ruang angkasa yang kecepatannya dapat melebihi kecepatan suara. Itu semua merupakan nikmat dari Allah kepada manusia. Dengan menyiasati hukum gravitasi, manusia berhasil menciptakan pesawat terbang untuk kepentingan transportasi manusia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami ciptakan untuk mereka seperti bahtera itu) seperti perahu Nabi Nuh, perahu kecil dan besar yang dibuat oleh mereka sesudahnya, bentuknya sama dengan perahu Nabi Nuh. Ini berkat apa yang telah Allah swt. ajarkan kepada Nabi Nuh (yang akan mereka kendarai) mereka berlayar dengannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (Yaa Siin:42)

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa yang dimaksud ialah unta, karena sesungguhnya unta itu adalah perahu daratan, mereka menjadikannya sebagai sarana angkutan dan kendaraan. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah dalam suatu riwayat yang bersumber darinya, serta Ibnu Syaddad dan lain-lainnya lagi.

As-Saddi dalam riwayat yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah hewan ternak.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnus Sabbah telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fuda’il, dan Ata, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai semisal dengan bahtera itu. (Yaa Siin:42) Ia mengatakan, 'Tahukah kalian, apakah yang dimaksud oleh firman tadi?" Kami (murid-muridnya) menjawab, "Tidak tahu." Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah perahu-perahu yang dibuat sesudah perahu Nabi Nuh a.s.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Abu Malik, Ad-Dahhak, Qatadah, Abu Saleh, dan As-Saddi, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (Yaa Siin:42) yakni perahu-perahu.

Dan pengertian yang dikemukakan oleh pendapat ini bertambah kuat bila ditinjau dari segi makna firman-Nya:

Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al Haaqqah:11-­12)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan Kami menciptakan pula untuk mereka sesuatu yang dapat mereka tunggangi, seperti halnya bahtera.