Al-Qur'an Surat Saba' Ayat 46
Saba' Ayat ke-46 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
۞ قُلْ اِنَّمَآ اَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍۚ اَنْ تَقُوْمُوْا لِلّٰهِ مَثْنٰى وَفُرَادٰى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوْاۗ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ ( سبأ : ٤٦)
- qul
- قُلْ
- Say
- katakanlah
- innamā
- إِنَّمَآ
- "Only
- sesungguhnya hanyalah
- aʿiẓukum
- أَعِظُكُم
- I advise you
- aku memberi nasihat kepadamu
- biwāḥidatin
- بِوَٰحِدَةٍۖ
- for one (thing)
- dengan satu (perkara)
- an
- أَن
- that
- bahwa
- taqūmū
- تَقُومُوا۟
- you stand
- kamu berdiri/menghadap
- lillahi
- لِلَّهِ
- for Allah
- kepada Allah
- mathnā
- مَثْنَىٰ
- (in) pairs
- berdua-dua
- wafurādā
- وَفُرَٰدَىٰ
- and (as) individuals
- dan sendiri-sendiri
- thumma
- ثُمَّ
- then
- kemudian
- tatafakkarū
- تَتَفَكَّرُوا۟ۚ
- reflect"
- kamu berfikir
- mā
- مَا
- Not
- tidaklah
- biṣāḥibikum
- بِصَاحِبِكُم
- (is in) your companion
- kawanmu itu
- min
- مِّن
- any
- dari
- jinnatin
- جِنَّةٍۚ
- madness
- penyakit gila
- in
- إِنْ
- Not
- tak lain
- huwa
- هُوَ
- he
- dia
- illā
- إِلَّا
- (is) except
- kecuali
- nadhīrun
- نَذِيرٌ
- a warner
- seorang pemberi peringatan
- lakum
- لَّكُم
- for you
- bagi kalian
- bayna
- بَيْنَ
- before
- diantara
- yaday
- يَدَىْ
- before
- dihadapannya/sebelumnya
- ʿadhābin
- عَذَابٍ
- a punishment
- azab
- shadīdin
- شَدِيدٍ
- severe"
- keras
Transliterasi Latin:
Qul innamā a'iẓukum biwāḥidah, an taqụmụ lillāhi maṡnā wa furādā ṡumma tatafakkarụ, mā biṣāḥibikum min jinnah, in huwa illā nażīrul lakum baina yadai 'ażābin syadīd(QS. 34:46)
English Sahih:
Say, "I only advise you of one [thing] – that you stand for Allah, [seeking truth] in pairs and individually, and then give thought." There is not in your companion any madness. He is only a warner to you before a severe punishment. (QS. [34]Saba verse 46)
Arti / Terjemahan:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (QS. Saba' ayat 46)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah dengan ikhlas guna menemukan kebenaran. Kamu lakukan renungan itu dengan berdua-dua, yakni secara berkelompok, atau sendiri-sendiri, dalam suasana tenang, kemudian agar kamu pikirkan tentang Nabi Muhammad yang sudah lama kamu kenal sebagai orang yang dapat dipercaya, lalu kamu mengatakan dia gila, lantaran dia mengajakmu untuk beriman kepada Allah. Ketahuilah, kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum menghadapi azab yang keras.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah meminta Nabi Muhammad agar mengajak kaum kafir untuk melakukan satu hal saja, yaitu benar-benar berupaya mendekatkan diri kepada Allah untuk mencari kebenaran. Mendekatkan diri untuk mencari kebenaran dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama dengan orang lain supaya dapat bertukar pikiran. Setelah itu, mereka diminta untuk merenungkan kebenaran ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an, secara tenang, objektif, dan tulus tanpa dipengaruhi hawa nafsu atau kedengkian. Setelah mereka renungkan secara objektif, masih jugakah mereka akan menuduh bahwa yang menyampaikan kebenaran itu, yaitu Nabi Muhammad, tidak benar? Bukankah ajaran Al-Qur'an itu amat benar? Bila benar, pembawa ajaran itu juga benar. Seharusnya mereka sampai kepada kesimpulan bahwa beliau sejatinya adalah seorang yang tulus. Ia hanya ingin mengingatkan dan memperingatkan manusia agar tidak sesat di dunia dan merugi nanti di akhirat. Beliau hanya ingin agar manusia beriman dan menjadi manusia yang baik, agar di dunia bahagia dan di akhirat terhindar dari neraka. Oleh karena itu, mereka seharusnya berterima kasih kepadanya, dan tidak menuduhnya yang bukan-bukan.
Fungsi beliau sebagai pemberi peringatan ini juga disampaikan beliau dalam sebuah hadis:
Sesungguhnya aku ini pemberi peringatan bagimu sekalian sebelum menghadapi azab yang keras. (Riwayat al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Katakanlah! "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal saja) yaitu (supaya kalian menghadap Allah) dengan ikhlas hanya karena-Nya (dua-dua) yakni berduaan (atau sendiri-sendiri) satu persatu (kemudian kalian pikirkan tentang -Muhammad-) sehingga kalian mengetahui (tidak ada pada diri kawan kalian ini) yakni Nabi Muhammad (penyakit gila sedikit pun) yakni kegilaan (tidak lain dia hanyalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum) kalian menghadapi (azab yang keras.") di akhirat nanti jika kalian mendurhakainya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Katakanlah. (Saba':46)
Hai Muhammad, kepada orang-orang kafir itu yang mengiramu sebagai orang gila,
Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja. (Saba':46)
Sesungguhnya aku hanya memperingatkan kalian suatu hal saja, yaitu:
supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikit pun pada kawanmu itu. (Saba':46)
Hendaknya kamu bersatu dan membulatkan niat secara tulus karena Allah tanpa dipengaruhi oleh kecenderungan dan juga tanpa fanatisme. Lalu sebagian kamu menanyakan kepada sebagian yang lain, "Apakah Muhammad mempunyai penyakit gila?" kemudian sebagian kamu menjawab sebagian lain dengan tulus.
Kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad). (Saba':46)
Yakni hendaklah seseorang merenungkan perihal Nabi Muhammad dan menanyakannya kepada orang lain tentang perihalnya jika ia sulit untuk menilainya. Hendaknya pula ia memandang kepada dirinya sendiri. Karena itu, disebutkan oleh firman Allah Swt.:
yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikit pun pada kawanmu itu. (Saba':46)
Demikianlah menurut apa yang tersimpulkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Mujahid, Muhammad ibnu Ka'b, As-Saddi. Qatadah, dan lain-lainnya. Dan inilah yang dimaksud oleh ayat.
Adapun mengenai apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan tafsir ayat ini, yaitu bahwa:
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sadaqah ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abul Atikah, dari Ali ibnu Yazid, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku dianugerahi tiga perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku, bukan karena sombong. Yaitu dihalalkan bagiku ganimah, padahal ia belum pernah dihalalkan bagi orang-orang sebelumku, mereka dahulu sebelumku mengumpulkan ganimah itu, lalu mereka bakar, dan aku diutus untuk semua makhluk yang berkulit merah dan yang berkulit hitam (yakni jin dan manusia), sedangkan dahulu setiap nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya, dan bumi ini dijadikan bagiku masjid lagi suci dan menyucikan, aku dapat bertayamum memakai debu dan salat di mana saja bila waktu salat telah masuk. Allah Swt. telah berfirman, "Supaya kalian berdiri menghadap Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri, " dan aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam musuhku) dalam jarak perjalanan satu bulan di hadapanku.
Hadis ini daif sanadnya, dan mengenai tafsir ayat yang ditakwilkan dengan pengertian berdiri dalam salat—baik jamaah maupun sendiri-sendiri— jauh dari kebenaran.
Barangkali kalimat ini disisipkan oleh sebagian perawi ke dalam hadis, karena sesungguhnya asal hadis ini telah termaktub di dalam kitab-kitab sahih dan lainnya (tanpa memakai tafsir ayat tersebut), hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah Swt.:
Dan tidak lain dia hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba':46)
Imam Bukhari sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Hazim, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Amr ibnu Murrah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa pada suatu hari Nabi Saw. mendaki bukit Safa, lalu berseru, "Hai orang-orang yang ada di pagi hari ini, berkumpullah!" Maka orang-orang Quraisy datang berkumpul kepadanya, lalu mereka bertanya, "Mengapa kamu?" Nabi Saw. bersabda: Bagaimanakah pendapat kalian seandainya aku beritakan kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian di pagi hari atau di petang hari ini, apakah kalian percaya kepadaku?” Mereka menjawab, "Tentu percaya.” Nabi Saw. bersabda, "Maka sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian sebelum (menghadapi) azab yang keras.” Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu, apakah hanya untuk itu engkau mengumpulkan kami?" Lalu Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (Al-Lahab: 1)
Hal ini telah dijelaskan dalam tafsir firman-Nya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Asy Syu'ara:214)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Basyir ibnul Muhajir, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. keluar menemui kami di suatu hari, lalu beliau berseru sebanyak tiga kali dan bersabda, "Tahukah kalian, seperti apakah perumpamaan antara aku dan kalian?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya perumpamaan aku dan kalian bagaikan suatu kaum yang merasa khawatir akan kedatangan musuh yang menyerang mereka. Lalu mereka mengirim seorang lelaki untuk memata-matai kedatangan musuh. Ketika ia telah berada di posisinya, tiba-tiba ia melihat musuh datang. Maka segera ia kembali untuk memperingatkan mereka dengan penuh kekhawatiran akan tersusul oleh musuh sebelum ia menyampaikan peringatan dini kepada kaumnya, untuk itu ia melepaskan bajunya dan mengibar-ngibarkannya seraya berseru, "Hai kaumku, kalian akan diserang. Hai kaumku, kalian akan diserang, " sebanyak tiga kali.
Masih dalam sanad yang sama disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Aku diutus, sedangkan jarak antara aku dengan hari kiamat berbarengan, hampir saja hari kiamat benar-benar mendahuluiku.
Hadis diriwayatkan secara tunggal oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka, "Hanyasanya aku memerintahkan kalian untuk memiliki satu sikap dasar. Yaitu agar kalian--dengan mengikhlaskan diri kepada Allah dan menjauhi sikap taklid--melakukan pencarian dan perenungan secara tulus ikhlas, baik hal itu kalian lakuan secara terpisah--berdua-dua--agar kalian saling membantu dalam permenungan, ataupun secara sendiri-sendiri agar kalian dapat mencermatinya secara lebih objektif dan mendalam. Setelah itu, pikirkanlah mengenai hal-ihwal kawan kalian (Muhammad) yang berada di tengah-tengah kalian dan kalian ketahui sendiri kenormalan akalnya. Sama sekali Muhammad tidak menderita penyakit gila saat menyampaikan pesan-pesan suci ini. Sungguh, Muhammad tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan akan siksa yang pedih yang ada di hadapan kalian."