Skip to content

Al-Qur'an Surat Saba' Ayat 28

Saba' Ayat ke-28 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ( سبأ : ٢٨)

wamā
وَمَآ
And not
dan tidak
arsalnāka
أَرْسَلْنَٰكَ
We have sent you
Kami mengutus kamu
illā
إِلَّا
except
kecuali
kāffatan
كَآفَّةً
inclusively
seluruh
lilnnāsi
لِّلنَّاسِ
to mankind
untuk manusia
bashīran
بَشِيرًا
(as) a giver of glad tidings
pembawa kabar
wanadhīran
وَنَذِيرًا
and (as) a warner
dan pemberi peringatan
walākinna
وَلَٰكِنَّ
But
tetapi
akthara
أَكْثَرَ
most
kebanyakan
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
[the] people
manusia
لَا
(do) not
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
know
mereka mengetahui

Transliterasi Latin:

Wa mā arsalnāka illā kāffatal lin-nāsi basyīraw wa nażīraw wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn (QS. 34:28)

English Sahih:

And We have not sent you except comprehensively to mankind as a bringer of good tidings and a warner. But most of the people do not know. (QS. [34]Saba verse 28)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba' ayat 28)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah adalah Tuhan yang Maha Esa. Dia tidak layak dipersekutukan dengan sesuatu pun. Dia mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam. “Dan Kami tidak mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad, melainkan kepada semua umat manusia sampai hari Kiamat sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan memperoleh kebahagiaan, dan sebagai pemberi peringatan bagi pendurhaka tentang kesengsaraan jika mereka enggan bertobat, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui sehingga tetap enggan mengimani risalah Nabi Muhammad. (Lihat juga: al-A‘ràf/7: 158 dan Yùsuf/12: 103)

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh manusia. Ia bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi orang yang mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya dan sekaligus pembawa peringatan kepada orang yang mengingkari atau menolak ajaran-ajarannya. Nabi Muhammad adalah nabi penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul diutus Allah sesudahnya. Dengan demikian, pastilah risalah yang dibawanya itu berlaku untuk seluruh manusia sampai kiamat. Sebagai risalah yang terakhir, maka di dalamnya tercantum peraturan-peraturan dan syariat hukum-hukum yang layak dan baik untuk dijalankan di setiap tempat dan masa.
Risalah yang dibawa Nabi Muhammad bersumber dari Allah Yang Mahabijaksana dan Maha Mengetahui. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur segala apa yang ada pada keduanya. Dialah yang mengatur semuanya itu dengan peraturan yang amat teliti sehingga semuanya berjalan dengan baik dan harmonis. Allah yang demikian besar kekuasaan-Nya tidak mungkin akan menurunkan suatu risalah yang mencakup seluruh umat manusia kalau peraturan dan syariat itu tidak mencakup seluruh kepentingan manusia pada setiap masa. Dengan demikian, pastilah risalahnya itu risalah yang baik untuk diterapkan kepada siapa dan umat yang mana pun di dunia ini. Banyak ayat di dalam Al-Qur'an yang menegaskan bahwa Muhammad diutus kepada manusia seluruhnya.
Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia). (al-Furqan/25: 1)

Dan firman-Nya:
Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk."(al-A 'raf/7: 158)

Hal ini tidak diketahui oleh semua orang bahkan kebanyakan manusia menolak dan menantangnya. Di antara penantang-penantang itu adalah kaum Muhammad sendiri yaitu orang-orang kafir Mekah.
Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya. (Yusuf/12: 103)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua) lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui hal ini).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad Saw.:

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. (Saba':28)

Yakni kepada semua makhluk yang dikenai taklif, sebagaimana pengertian yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu sekalian." (Al-Araf: 158)

Dan firman Allah Swt.:

Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al Furqaan:1)

Adapun firman Allah Swt.:

sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. (Saba':28)

Artinya, kamu menyampaikan berita gembira masuk surga bagi orang-orang yang taat kepadamu, dan kamu memberikan peringatan masuk neraka bagi orang-orang yang durhaka kepadamu.

tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Saba':28)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf:103)

Dan firman Allah Swt.:

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al An'am:116)

Muhammad ibnu Ka'b telah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Dan Kami tidak mengutusmu melainkan kepada umat manusia seluruhnya. (Saba':28) Yakni kepada segenap umat manusia.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa Allah Swt. mengutus Muhammad Saw. kepada bangsa Arab dan non-Arab, maka orang yang paling mulia di antara mereka adalah yang paling bertakwa kepada Allah Swt. dan taat kepada-Nya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Az-Zarani, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu Umar Al-Adni, telah menceritakan kepada kami Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa sesungguhnya Allah Swt. telah mengutamakan Muhammad Saw. di atas semua penduduk langit dan semua para nabi. Murid-murid Ibnu Abbas bertanya, "Wahai Ibnu Abbas, apakah keutamaan Nabi Muhammad Saw. atas semua para nabi?" Ibnu Abbas menjawab bahwa sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman: Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. (Ibrahim:4) Sedangkan sehubungan dengan Nabi Muhammad Saw. Allah Swt. berfirman: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya. (Saba':28) Maka Allah mengutusnya kepada umat manusia dan umat jin.

Apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ini mempunyai bukti yang menguatkannya disebutkan di dalam kitab Sahihain yang di-marfu '-kan oleh sahabat Jabir r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Aku dianugerahi lima perkara yang belum pernah dianugerahkan kepada seorang nabi pun sebelumku: Aku diberi pertolongan dengan rasa gentar yang mencekam hati musuh sejauh perjalanan satu bulan, bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid dan suci lagi menyucikan, maka barang siapa dari kalangan umatku yang memasuki waktu salat hendaklah ia salat (di mana pun berada), dan dihalalkan bagiku ganimah, padahal ganimah belum pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku, aku diberi izin untuk memberikan syafaat, dan dahulu seorang nabi diutus khusus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia.

Di dalam kitab sahih disebutkan pula bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Aku diutus untuk kulit hitam dan kulit merah.

Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah jin dan manusia seluruhnya. Selain Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ialah orang Arab dan orang non-Arab. Semua pendapat tersebut benar.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, sesungguhnya Kami tidak mengutusmu kecuali untuk seluruh umat manusia, sebagai pembawa berita gembira bagi orang beriman dan pemberi peringatan bagi orang kafir. Namun sebagian besar manusia tidak mengetahui kebenaran dirimu dan misi kerasulanmu yang universal.