Al-Qur'an Surat Al-Ahzab Ayat 67
Al-Ahzab Ayat ke-67 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠ ( الاحزاب : ٦٧)
- waqālū
- وَقَالُوا۟
- And they will say
- dan berkata
- rabbanā
- رَبَّنَآ
- "Our Lord!
- Tuhanku
- innā
- إِنَّآ
- Indeed we
- sesungguhnya
- aṭaʿnā
- أَطَعْنَا
- [we] obeyed
- kami mentaati
- sādatanā
- سَادَتَنَا
- our chiefs
- pemimpin-pemimpin kami
- wakubarāanā
- وَكُبَرَآءَنَا
- and our great men
- dan pembesar-pembesar kami
- fa-aḍallūnā
- فَأَضَلُّونَا
- and they misled us
- lalu mereka menyesatkan kami
- l-sabīlā
- ٱلسَّبِيلَا۠
- (from) the Way
- jalan
Transliterasi Latin:
Wa qālụ rabbanā innā aṭa'nā sādatanā wa kubarā`anā fa aḍallụnas-sabīlā(QS. 33:67)
English Sahih:
And they will say, "Our Lord, indeed we obeyed our masters and our dignitaries, and they led us astray from the [right] way. (QS. [33]Al-Ahzab verse 67)
Arti / Terjemahan:
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (QS. Al-Ahzab ayat 67)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan mereka juga berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami yang sesat, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Mereka berkata dengan penuh perasaan mendongkol karena tertipu oleh para pemimpin dan pembesar mereka di dunia, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami di dunia telah mengikuti pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan mereka berkata) yakni para pengikut dari kalangan mereka, ("Ya Rabb kami! Sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin kami) menurut suatu qiraat dibaca Saadatanaa, dalam bentuk Jam'ul Jam'i (dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan petunjuk) dari jalan hidayah.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Dan firman Allah Swt.:
Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al Hijr:2)
Demikianlah Allah menceritakan keadaan mereka yang sangat tersiksa itu sehingga mereka sangat menyesali perbuatannya, bahwa seandainya saja dahulu di dunia mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya. Akan tetapi, nasi telah menjadi bubur.
Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (Al Ahzab:67)
Tawus mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sadat ialah orang-orang yang terpandang dan orang-orang yang besar, yakni para cendikiawan mereka. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa kami mengikuti para pemimpin dan pembesar kami, yakni para tetua kami, dan kami menentang para rasul dengan keyakinan bahwa pemimpin kami berada dalam jalan petunjuk, dan sekarang ternyata mereka bukan berada dalam jalan petunjuk.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka memohon dengan mengatakan, "Wahai Tuhan, kami hanya mengikuti para pemimpin dan pembesar kami dalam usaha mengingkari-Mu dan Rasul-Mu, lalu mereka menjauhkan kami dari jalan yang lurus.