Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Sajdah Ayat 8

As-Sajdah Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ ( السّجدة : ٨)

thumma
ثُمَّ
Then
kemudian
jaʿala
جَعَلَ
He made
Dia menjadikan
naslahu
نَسْلَهُۥ
his progeny
keturunannya
min
مِن
from
dari
sulālatin
سُلَٰلَةٍ
an extract
sari pati
min
مِّن
of
dari
māin
مَّآءٍ
water
air
mahīnin
مَّهِينٍ
despised
yang hina

Transliterasi Latin:

ṡumma ja'ala naslahụ min sulālatim mim mā`im mahīn (QS. 32:8)

English Sahih:

Then He made his posterity out of the extract of a liquid disdained. (QS. [32]As-Sajdah verse 8)

Arti / Terjemahan:

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. (QS. As-Sajdah ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina, yakni air mani.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan keturunan manusia dari sperma, yaitu air yang sedikit dan memancar, yang bertemu dengan sel telur. Hasil pertemuan ini disebut dengan nuthfah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kemudian Dia menjadikan keturunannya) anak cucunya (dari sulalah) dari darah kental (yang berasal dari air yang lemah) yaitu air mani.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina. (As Sajdah:8)

Yaitu mereka berkembang biak melalui nutfah (air mani) yang dikeluarkan dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kemudian setelah itu menjadikan anak cucunya tercipta dari air yang sedikit dan lemah serta--biasanya--sangat diremehkan(1). (1) Kata "al-mahîn" sebagai adjektiva atau kata sifat, jika disandangkan kepada orang, berarti 'lemah'. "Al-rajul al-mahîn" berarti "al-rajul al-dla'îf" ('orang yang lemah'). Kata itu juga dapat berarti 'sedikit'. Dengan demikian, frase "min mâ'in mahîn" pada ayat ini berarti 'air yang sedikit dan lemah'. Selain itu, verba "mahana"--seakar dengan kata sifat "mahîn": m-h. n--dalam bahasa Arab dapat pula berarti 'memerah susu'. Kalimat "mahana al-rajulu al-ibila" berarti 'orang itu memerah susu unta'. Dengan demikian, kiranya tidak terlalu keliru kalau kita menafsirkan kata "mahîn" dalam ayat ini sebagai 'air yang memancar' atau 'air yang sedikit', karena susu yang keluar dari perahan biasanya memancar dan sedikit.