Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 54

Ar-Rum Ayat ke-54 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ ( الرّوم : ٥٤)

al-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
alladhī
ٱلَّذِى
(is) the One Who
yang
khalaqakum
خَلَقَكُم
created you
menciptakan kalian
min
مِّن
from
dari
ḍaʿfin
ضَعْفٍ
weakness
keadaan lemah
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
jaʿala
جَعَلَ
made
Dia menjadikan
min
مِنۢ
after
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
ḍaʿfin
ضَعْفٍ
weakness
keadaan lemah
quwwatan
قُوَّةً
strength
kuat
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
jaʿala
جَعَلَ
made
Dia menjadikan
min
مِنۢ
after
dari
baʿdi
بَعْدِ
after
sesudah
quwwatin
قُوَّةٍ
strength
kuat
ḍaʿfan
ضَعْفًا
weakness
keadaan lemah
washaybatan
وَشَيْبَةًۚ
and gray hair
dan beruban
yakhluqu
يَخْلُقُ
He creates
Dia menciptakan
مَا
what
apa
yashāu
يَشَآءُۖ
He wills
yang dikehendaki-Nya
wahuwa
وَهُوَ
and He
Dan dia
l-ʿalīmu
ٱلْعَلِيمُ
(is) the All-Knower
Maha Mengetahui
l-qadīru
ٱلْقَدِيرُ
the All-Powerful
Maha Kuasa

Transliterasi Latin:

Allāhullażī khalaqakum min ḍa'fin ṡumma ja'ala mim ba'di ḍa'fing quwwatan ṡumma ja'ala mim ba'di quwwatin ḍa'faw wa syaibah, yakhluqu mā yasyā`, wa huwal-'alīmul-qadīr (QS. 30:54)

English Sahih:

Allah is the one who created you from weakness, then made after weakness strength, then made after strength weakness and white hair. He creates what He wills, and He is the Knowing, the Competent. (QS. [30]Ar-Rum verse 54)

Arti / Terjemahan:

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. Ar-Rum ayat 54)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu saat masih bayi berada dalam kondisi lemah, bahkan sebelum itu mereka dalam ketiadaan. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni pada masa bayi. Kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat dan berdaya, yakni pada masa dewasa, sehingga kamu dapat melakukan banyak hal, kemudian Dia menjadikan kamu setelah kuat dan berdaya itu lemah kembali dan beruban, yakni masa tua. Demikianlah, Dia akan terus menciptakan apa yang Dia kehendaki, antara lain menciptakanmu dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala pengaturan ciptaan-Nya, Mahakuasa atas segala sesuatu yang Dia kehendaki, termasuk membangkitkanmu kembali dari kematian.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Di dalam ayat ini disampaikan perjalanan hidup manusia. Mereka berasal dari sesuatu yang tidak ada arti dan tidak punya daya apa-apa, yaitu nutfah (zygot) yang merupakan telur yang terbuahi sperma. Nuthfah itu kemudian berkembang menjadi janin, dan kemudian lahir, sebagaimana diinformasikan al-Mu'minun/23: 12-14. Dari kanak-kanak manusia kemudian menjadi remaja, dewasa, lalu matang, dan menjadi manusia yang perkasa dan berkuasa. Setelah itu manusia menginjak usia tua. Dalam usia tua itu manusia menjadi makhluk yang lemah kembali. Di samping lemah, manusia juga mengalami perubahan fisik, di antaranya rambut yang tadinya hitam menjadi uban, kulit menjadi keriput, daya penglihatan dan pendengaran semakin lemah, dan perubahan-perubahan lainnya. Setelah itu manusia pasti mati. Demikianlah Allah menciptakan makhluk yang dikehendaki-Nya, yaitu bahwa perjalanan hidup manusia di dunia pada umumnya demikian. Namun Allah dapat menentukan lain, yaitu bahwa manusia dapat saja wafat pada usia-usia yang dikehendaki-Nya sebelum usia tua tersebut. Demikianlah lemahnya manusia di depan Tuhan. Oleh karena itu, mereka hendaknya tidak menyombongkan diri, tetapi beriman dan patuh kepada-Nya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak (menjadi kuat) masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) lemah karena sudah tua dan rambut pun sudah putih. Lafal dha'fan pada ketiga tempat tadi dapat dibaca dhu'fan. (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) mengatur makhluk-Nya (lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. mengingatkan (manusia) akan fase-fase yang telah dilaluinya dalam penciptaannya, dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain. Asal mulanya manusia itu berasal dari tanah liat, kemudian dari air mani, kemudian menjadi 'alaqah, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian menjadi tulang yang dilapisi dengan daging, lalu ditiupkan roh ke dalam tubuhnya.

Setelah itu ia dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil, dan tidak berkekuatan. Kemudian menjadi besar sedikit demi sedikit hingga menjadi anak, setelah itu berusia balig dan masa puber, lalu menjadi pemuda. Inilah yang dimaksud dengan keadaan kuat sesudah lemah.

Kemudian mulailah berkurang dan menua, lalu menjadi manusia yang lanjut usia dan memasuki usia pikun, dan inilah yang dimaksud keadaan lemah sesudah kuat. Di fase ini seseorang mulai lemah keinginannya, gerak, dan kekuatannya, rambutnya putih beruban, sifat-sifat lahiriah dan batinnya berubah pula. Karena itulah maka di sebutkan oleh firman-Nya:

kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. (Ar Ruum:54)

Yakni Dia berbuat apa yang dikehendaki-Nya dan mengatur hamba-hamba-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya.

dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (Ar Ruum:54)

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Fudail dan Yazid. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Fudail ibnu Marzuq, dari Atiyyah Al-Aufi yang mengatakan bahwa ia membacakan kepada Ibnu Umar firman Allah Swt.: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali). (Ar Ruum:54) Ibnu Umar membacakan pula firman-Nya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali). (Ar Ruum:54) Kemudian Ibnu Umar berkata, "Aku belajar dari Rasulullah Saw. ayat ini sebagaimana yang kamu bacakan kepadaku, dan aku menerimanya dari beliau sebagaimana aku menerimanya darimu."

Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi meriwayatkannya pula yang dinilai oleh Imam Turmuzi sebagai hadis hasan, melalui hadis Fudail dengan sanad yang sama. Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Abdullah ibnu Jabir, dari Atiyyah, dari Abu Sa'id dengan lafaz yang semisal.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allahlah yang menciptakan kalian dari air mani, lalu kalian tumbuh dalam keadaan lemah. Kemudian Dia menjadikan kalian kuat setelah keadaan lemah itu dengan pertumbuhan kalian sampai dewasa. Setelah itu menjadikan kalian lemah kembali setelah keadaan kuat itu, yaitu dengan sampainya kalian pada usia tua dan beruban. Dia menciptakan segala yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Mengetahui untuk mengurus ciptaan-Nya dan Mahakuasa untuk menjadikan segala yang dikehendaki-Nya.