Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 64

Al-Furqan Ayat ke-64 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا ( الفرقان : ٦٤)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
yabītūna
يَبِيتُونَ
spend (the) night
(mereka) bermalam
lirabbihim
لِرَبِّهِمْ
before their Lord
kepada Tuhan mereka
sujjadan
سُجَّدًا
prostrating
bersujud
waqiyāman
وَقِيَٰمًا
and standing
dan berdiri

Transliterasi Latin:

Wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā (QS. 25:64)

English Sahih:

And those who spend [part of] the night to their Lord prostrating and standing [in prayer] (QS. [25]Al-Furqan verse 64)

Arti / Terjemahan:

Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqan ayat 64)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sifat ‘ibàdurahman berikutnya adalah senantiasa salat malam, dan orang-orang yang menghabiskan atau menggunakan sebagian waktu malamnya terutama waktu sepertiga malam terakhir, untuk beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan mereka yang telah memelihara mereka dengan bersujud dan berdiri. Beribadah pada saat itu betul-betul mencerminkan keikhlasan, hati lebih khusyuk, lebih konsentrasi kepada Sang Khalik.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketiga: Kemudian Allah menjelaskan pula sikap dan sifat mereka ketika berhubungan dengan Tuhan Pencipta alam pada malam hari. Apabila malam telah sunyi sepi, manusia lelap dibuai oleh tidur nyenyak, mereka mengerjakan salat Tahajud dan berdiri menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka tinggalkan kesenangan dan kenyamanan tidur, mereka resapkan dengan sepenuh jiwa dan raga bagaimana nikmat dan tenteramnya bermunajat dengan Tuhan. Mereka mengerjakan salat malam salat Tahajud seperti yang dilakukan Rasulullah karena dengan salat di malam hari itu jiwa mereka menjadi suci dan bersih. Iman mereka bertambah, keyakinan menjadi mantap bahwa tiada Tuhan selain Dia, rahmat dan kasih sayang-Nya Maha Luas meliputi semua makhluk-Nya. Di sanalah mereka memohon dan berdoa dengan penuh khusyuk dan tawaduk agar diampuni dosa dan kesalahan mereka dan dilimpahkan rahmat dan keridaan-Nya. Setelah melakukan salat malam itu, barulah mereka tidur dengan perasaan bahagia penuh tawakal dan takwa.
Ibnu 'Abbas berkata, "Barang siapa yang melakukan salat dua rakaat atau lebih sesudah salat Isya berarti dia telah salat sepanjang malam."
Dalam ayat lain, Allah menjelaskan pula sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengerjakan salat malam ini:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (as-Sajdah/32: 16).

Dan firman-Nya:
(Apakah kamu oran(64) Ketiga: Kemudian Allah menjelaskan pula sikap dan sifat mereka ketika berhubungan dengan Tuhan Pencipta alam pada malam hari. Apabila malam telah sunyi sepi, manusia lelap dibuai oleh tidur nyenyak, mereka mengerjakan salat Tahajud dan berdiri menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka tinggalkan kesenangan dan kenyamanan tidur, mereka resapkan dengan sepenuh jiwa dan raga bagaimana nikmat dan tenteramnya bermunajat dengan Tuhan. Mereka mengerjakan salat malam salat Tahajud seperti yang dilakukan Rasulullah karena dengan salat di malam hari itu jiwa mereka menjadi suci dan bersih. Iman mereka bertambah, keyakinan menjadi mantap bahwa tiada Tuhan selain Dia, rahmat dan kasih sayang-Nya Maha Luas meliputi semua makhluk-Nya. Di sanalah mereka memohon dan berdoa dengan penuh khusyuk dan tawaduk agar diampuni dosa dan kesalahan mereka dan dilimpahkan rahmat dan keridaan-Nya. Setelah melakukan salat malam itu, barulah mereka tidur dengan perasaan bahagia penuh tawakal dan takwa.
Ibnu 'Abbas berkata, "Barang siapa yang melakukan salat dua rakaat atau lebih sesudah salat Isya berarti dia telah salat sepanjang malam."
Dalam ayat lain, Allah menjelaskan pula sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengerjakan salat malam ini:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (as-Sajdah/32: 16).

Dan firman-Nya:
(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? (az-Zumar/39: 9).

Dan firman-Nya:
"Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (adz-dzariyat/51: 17“18)
g musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? (az-Zumar/39: 9).

Dan firman-Nya:
"Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (adz-dzariyat/51: 17“18)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud kepada Rabb mereka) lafal Sujjadan merupakan bentuk jamak dari lafal Saajidun (dan berdiri) pada malam harinya mereka mengerjakan salat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman:

Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (Al Furqaan:64)

Yakni mengerjakan ketaatan dan beribadah kepada-Nya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (Az-Zariyat: 17-18)

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. (As Sajdah:16), hingga akhir ayat.

Dan firman Allah Swt.:

ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? (Az Zumar:9), hingga akhir ayat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kedua, mereka yang melalui malam hari dengan beribadah, salat dan selalu berzikir kepada Allah.