Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 26

Al-Furqan Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا ( الفرقان : ٢٦)

al-mul'ku
ٱلْمُلْكُ
The Sovereignty
kerajaan
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
that Day
pada hari itu
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّ
(will be) truly
hak/benar
lilrraḥmāni
لِلرَّحْمَٰنِۚ
for the Most Gracious
kepunyaan Yang Maha Pengasih
wakāna
وَكَانَ
And (it will) be
dan adalah
yawman
يَوْمًا
a Day
hari
ʿalā
عَلَى
for
atas
l-kāfirīna
ٱلْكَٰفِرِينَ
the disbelievers
orang-orang kafir
ʿasīran
عَسِيرًا
difficult
kesulitan/kesukaran

Transliterasi Latin:

Al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā (QS. 25:26)

English Sahih:

True sovereignty, that Day, is for the Most Merciful. And it will be upon the disbelievers a difficult Day. (QS. [25]Al-Furqan verse 26)

Arti / Terjemahan:

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Furqan ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada saat itu semua kekuasaan yang mutlak hanya berada di tangan Allah. Kerajaan yang hak pada hari itu adalah hanya milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Kekuasaan itu kini berada dalam genggaman-Nya. Dialah yang menentukan nasib setiap manusia dengan seadil-adilnya, karena Dialah Yang Maha Rahman. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. Tidak lagi bermanfaat atas mereka harta benda, anak-anak dan lainnya. Mereka akan menghadapi satu pengadilan yang sebenar-benarnya. Mereka tidak lagi didampingi oleh penolong, pelindung, sebagaimana ketika di dunia.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kerajaan yang benar dan sejati pada hari Kiamat adalah milik Allah, sedangkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di dunia tidak ada yang abadi.
Milik siapakah kerajaan pada hari ini?" Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan. (al-Mu'min/40: 16)

Sebagai pemilik kerajaan yang sejati, Allah Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan Mahaadil ketika mengadili para hamba-Nya terutama yang beriman dan patuh melaksanakan perintah-Nya. Sebaliknya bagi orang kafir, hari akhirat merupakan hari yang sangat sulit, karena tuhan-tuhan yang menjadi sembahan mereka tidak dapat memberi syafaat atau pertolongan. Berbagai kesukaran yang mereka hadapi itu membuat mereka putus asa. Situasi yang dihadapi orang-orang kafir digambarkan dalam Al-Qur'an:
Dan kalau setiap orang yang zalim itu (mempunyai) segala yang ada di bumi, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil, dan mereka tidak dizalimi. (Yunus/10: 54)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Allah Yang Maha Pemurah) tiada seorang pun yang menyaingi-Nya dalam hal ini. (Dan adalah) hari itu (satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir) berbeda dengan keadaan orang-orang yang beriman.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. (Al Furqaan:26), hingga akhir ayat.

Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui Firman-Nya:

Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu-min: 16)

Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Allah Swt. menggulung langit dengan tangan kanan kekuasaan-Nya, dan menggenggam bumi dengan tangan kekuasaan lainnya, kemudian berfirmanlah Dia:

Akulah Raja, Akulah Yang Maha Membalas, di manakah raja-raja bumi, di manakah orang-orang yang kelewat batas, di manakah orang-orang yang takabur?

Adapun firman Allah Swt.:

Dan adalah (hari itu) satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (Al Furqaan:26)

Yakni sangat sulit, sebab hari itu adalah hari keadilan dan hari peradilan serta diputuskan-Nya semua perkara. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. (Al-Muddassir: 9-10)

Demikianlah keadaan orang-orang kafir pada hari itu. Adapun keadaan orang-orang mukmin disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat). (Al Anbiyaa:103)

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Darraj, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id Al-Khudri yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah ditanya mengenai makna firman-Nya: dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al Ma'aarij:4) "Wahai Rasulullah, betapa lamanya hari tersebut." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sungguh akan diringankan bagi orang mukmin (lamanya hari tersebut) sehingga terasa lebih cepat baginya dari suatu salat fardu yang dikerjakannya di bumi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Pada hari itu kepemilikan dan pengakuan manusia menjadi terputus. Kepemilikan saat itu hanya berada di tangan Allah. Hari itu menjadi hari yang sangat sulit bagi orang-orang kafir.