Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 76

Al-Mu'minun Ayat ke-76 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ اَخَذْنٰهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوْا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُوْنَ ( المؤمنون : ٧٦)

walaqad
وَلَقَدْ
And verily
dan sesungguhnya
akhadhnāhum
أَخَذْنَٰهُم
We seized them
Kami telah menimpakan mereka
bil-ʿadhābi
بِٱلْعَذَابِ
with the punishment
dengan azab
famā
فَمَا
but not
maka (tetapi)
is'takānū
ٱسْتَكَانُوا۟
they submit
mereka tidak tunduk
lirabbihim
لِرَبِّهِمْ
to their Lord
kepada Tuhan mereka
wamā
وَمَا
and not
dan tidak
yataḍarraʿūna
يَتَضَرَّعُونَ
they supplicate humbly
mereka merendahkan diri

Transliterasi Latin:

Wa laqad akhażnāhum bil-'ażābi fa mastakānụ lirabbihim wa mā yataḍarra'ụn (QS. 23:76)

English Sahih:

And We had gripped them with suffering [as a warning], but they did not yield to their Lord, nor did they humbly supplicate, [and will continue thus] (QS. [23]Al-Mu'minun verse 76)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri. (QS. Al-Mu'minun ayat 76)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan semenjana kepada mereka, seperti penyakit, kelaparan, dan lainnya, tetapi mereka tetap tidak mau tunduk kepada Tuhannya yang telah berbuat baik kepada mereka; dan tidak juga mereka mau merendahkan diri untuk bertobat dari kedurhakaan mereka. Sehingga apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, saat itulah mereka bingung, takut, dan seketika itu juga mereka menjadi putus asa karena tidak menemukan jalan untuk melarikan diri.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah telah menimpakan azab kepada mereka pada Perang Badar sehingga banyak pemimpin dan pembesar mereka yang mati terbunuh tetapi mereka tak pernah tunduk kepada Allah dan tak pernah patuh mengikuti ajaran dan perintah-Nya. Mereka tidak pernah mau berendah hati kepada-Nya, bahkan tetap sombong dan takabur dan tidak pernah berhenti melakukan kezaliman dan perbuatan dosa. Mereka bertambah sesat dan bertambah giat memerangi agama Allah sehingga mereka menyiapkan tentara dan alat-alat perang yang lebih banyak dan lebih besar lagi untuk memerangi Rasulullah. Allah berfirman:
Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. (al-Anam/6:43)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka) kelaparan itu (tetapi mereka masih tidak tunduk) masih tidak mau merendahkan diri (kepada Rabb mereka, dan juga mereka tidak mau ber-tadharru' kepada-Nya) maksudnya mereka tidak mau juga meminta kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka

Maksudnya Kami telah menguji mereka dengan berbagai macam musibah dan bencana.

maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.

Maka hal itu tidak membuat mereka sadar dari kekafirannya dan sikap mereka yang menentang, bahkan mereka berkelanjutan dalam kesesatannya selama mereka berada. Dengan kata lain, mereka tidak pernah tunduk patuh.

dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.

Yakni tidak pernah berdoa (memohon) sebagaimana disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras. (Al An'am:43), hingga akhir ayat.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Hamzah Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Abu Sufyan datang kepada Rasulullah Saw., lalu berkata, "Hai Muhammad, saya memohon kepadamu demi Allah dan demi pertalian persaudaraan, sesungguhnya kami telah memakan 'alhaz (yakni bulu unta dan darah karena paceklik yang berkepanjangan)." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya:

Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk., hingga akhir ayat.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai dari Muhammad ibnu Aqil, dari Ali ibnul Husain, dari ayahnya dengan sanad yang sama. Asal hadis berada pada kitab Sahihain, disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah mendoakan kebinasaan atas kaum Quraisy ketika mereka membangkang yaitu:

Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi mereka dengan (menimpakan) musim tujuh tahun paceklik seperti pacekliknya Nabi Yusuf (kepada mereka).

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ibrahim, dari Umar ibnu Kisan, telah menceritakan kepadaku Wahb ibnu Umar ibnu Kaisan yang mengatakan bahwa Wahb ibnu Munabbih pernah ditahan. Maka berkatalah seorang laki-laki dari kalangan anak-anaknya, "Maukah aku bangunkan sebuah tenda dari kain bulu, hai Abu Abdullah?" Ia menjawab bahwa dirinya sedang mengalami suatu jenis dari azab Allah, dan Allah telah berfirman:

Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan me­rendahkan diri.

Kemudian Wahb melakukan puasa tiga hari berturut-turut. Ketika dikatakan kepadanya, "Hai Abu Abdullah, puasa apakah yang kamu lakukan ini?" Ia menjawab, "Saya ditimpa suatu cobaan, maka saya melakukan sesuatu." Maksudnya, penjara telah menempatkan dirinya dalam posisi orang yang sedang diu i, maka ia menambahkan ibadahnya, yakni agar berbeda dengan sikap orang-orang kafir.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka telah Kami siksa dengan suatu siksaan berupa, antara lain, kematian dan kelaparan. Tetapi setelah itu mereka tidak juga tunduk kepada Tuhannya. Mereka malah terus bersikap arogan dan sombong, segera setelah siksaan itu lenyap.

Asbabun Nuzul
Surat Al-Mu'minun Ayat 76

Diriwayatkan oleh an-Nasaa-I dan al-Hakim, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa AbuSufyan datang pada Nabi saw. sambil berkata: "Hai Muhammad. Aku minta tolong dengan sangat atas nama Allah dan atas nama keluarga, karena kami sudah makan bulu dan darah. (kekurangan makanan)." Ayat ini (Al-Muminuun: 67) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Ad-Dalaa-il bahwa ketika Ibnu Iyaz al-Hanafi dibawa kepada Nabi saw. sebagai tawanan, ia dibebaskan oleh Nabi saw dan terus masuk Islam. Kemudian pulang ke Yamamah melalui Mekah, sehingga orang-orang Quraisy kekurangan makanan serta makan bulu-buluan dan darah. Karena itu Abu Sufyan diutus kepada Nabi saw, Ia berkata: "Bukankah engkau mengaku diutus menjadi rahmat bagi segenap alam?" Rasulullah mengiyakannya. Abu Sufyan berkata: "Engkau telah membunuh orang-orang tua dengan pedang dan anak-anaknya dengan kelaparan." Ayat ini (Al-Muminuun: 76) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa dengan azab dari Tuhan itu mereka tetap tidak masuk Islam.