Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 59

Al-Mu'minun Ayat ke-59 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ ۙ ( المؤمنون : ٥٩)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those
dan orang-orang yang
hum
هُم
[they]
mereka
birabbihim
بِرَبِّهِمْ
with their Lord
dengan Tuhan mereka
لَا
(do) not
tidak
yush'rikūna
يُشْرِكُونَ
associate partners
mereka mempersekutukan

Transliterasi Latin:

Wallażīna hum birabbihim lā yusyrikụn (QS. 23:59)

English Sahih:

And they who do not associate anything with their Lord. (QS. [23]Al-Mu'minun verse 59)

Arti / Terjemahan:

Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), (QS. Al-Mu'minun ayat 59)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Sifat yang ketiga ialah memelihara kemurnian tauhid dengan benar-benar menyembah Allah semata tanpa mempersekutukan-Nya dengan sembahan-sembahan lain. Orang yang beriman tidak akan mau menyembah berhala-berhala atau minta tolong kepadanya, walaupun berhala-berhala itu dianggap oleh kaum musyrik sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (al-Bayyinah/98: 5)

Mereka tidak akan meminta tolong kepada kuburan-kuburan karena mereka yakin sepenuhnya bahwa perbuatan itu sama saja dengan meminta tolong kepada berhala-berhala dan itu termasuk perbuatan syirik yang sangat dimurkai Allah. Mereka tidak pula akan meminta tolong kepada arwah-arwah, jin dan setan, karena yang demikian pun termasuk syirik pula. Demikianlah semua perbuatan yang membawa kepada mempersekutukan Allah mereka hindari sejauh-jauhnya, sehingga kepercayaan mereka benar-benar murni, tidak dikotori sedikit pun oleh hal-hal yang berbau syirik.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka) sesuatu apa pun.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Yakni mereka tidak menyembah se(ain-Nya bersama Dia, melainkan mengesakan-Nya dan mengamalkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beristri, dan tidak beranak, dan bahwa Dia tiada tandingan dan tiada yang menyamai-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun,