Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 53

Al-Mu'minun Ayat ke-53 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًاۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ ( المؤمنون : ٥٣)

fataqaṭṭaʿū
فَتَقَطَّعُوٓا۟
But they cut off
maka mereka berputus-putus/pecah-pecah
amrahum
أَمْرَهُم
their affair (of unity)
urusan mereka
baynahum
بَيْنَهُمْ
between them
diantara mereka
zuburan
زُبُرًاۖ
(into) sects
pecahan/golongan
kullu
كُلُّ
each
tiap-tiap
ḥiz'bin
حِزْبٍۭ
faction
golongan
bimā
بِمَا
in what
dengan apa
ladayhim
لَدَيْهِمْ
they have
di sisi mereka
fariḥūna
فَرِحُونَ
rejoicing
mereka gembira/bangga

Transliterasi Latin:

Fa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum zuburā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụn (QS. 23:53)

English Sahih:

But they [i.e., the people] divided their religion among them into portions [i.e., sects] – each faction, in what it has, rejoicing. (QS. [23]Al-Mu'minun verse 53)

Arti / Terjemahan:

Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (QS. Al-Mu'minun ayat 53)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian setelah sekian lama mereka, yakni pengikut para rasul, menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan yang berbeda dan saling bermusuhan. Setiap golongan dari mereka bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka sendiri. Demikianlah manusia, suka menonjolkan egonya.  

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa umat para rasul itu telah menyimpang dari ajaran rasul-rasul mereka sehingga terpecah belah menjadi beberapa golongan. Masing-masing golongan menganggap bahwa golongannyalah yang benar, sedang golongan yang lain adalah salah. Demikianlah sejarah agama-agama samawi yang dibawa para nabi dan rasul. Pada mulanya agama-agama itu tetap suci dan murni, tak sedikit pun dimasuki oleh dasar-dasar kesyirikan, tetapi dengan berangsur-angsur sedikit demi sedikit paham tauhid yang murni itu dimasuki oleh paham-paham lain yang berbau syirik atau menyimpang sama sekali dari dasar tauhid. Akibatnya, manusia terjatuh ke jurang kesesatan, bahkan ada di antara mereka yang menyembah manusia, binatang, dan benda-benda seperti patung dan berhala. Namun demikian, kita dapat mengetahui suci dan murninya suatu agama jika masih berpegang teguh kepada paham tauhid. Bila dalam agama itu tidak terdapat sedikit pun penyimpangan dari dasar tauhid, maka agama itu pastilah agama yang asli dan murni. Tetapi bila terdapat di dalamnya paham yang menyimpang dari dasar itu, maka agama itu tidak murni lagi dan telah kemasukan paham-paham yang sesat. Paham-paham yang sesat inilah yang telah dianut oleh kaum musyrikin Mekah sekalipun mereka mendakwahkan bahwa mereka adalah pengikut Nabi Ibrahim. Mereka telah jauh tersesat dari ajaran Nabi Ibrahim, tetapi mereka tetap membanggakan bahwa agama merekalah yang benar, walaupun yang mereka sembah adalah benda-benda mati yang tidak bermanfaat sedikit pun dan tidak pula berdaya menolak kemudaratan. Mereka menentang dengan keras ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad saw dan mengancam akan bertindak tegas terhadap siapa saja yang menentang mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kemudian mereka memecah belah) para pengikut Rasul itu (perkara mereka) yakni agama mereka (menjadi beberapa pecahan di antara mereka) lafal Zuburan ini menjadi Hal dari Fa'ilnya lafal Taqaththa'uu, artinya, menjadi sekte-sekte yang bertentangan, seperti yang terjadi di kalangan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani serta lain-lainnya. (Tiap-tiap golongan terhadap apa yang ada pada sisi mereka) agama yang mereka pegang (merasa bangga) merasa puas dan gembira.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan.

Yakni umat para nabi yang diutus itu terpecah belah.

Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).

Maksudnya, merasa bangga dengan kesesatannya karena mereka menduga bahwa diri mereka berada dalam petunjuk.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Umat manusia kemudian memutus kesatuan agama itu. Mereka ada yang mendapat petunjuk, ada juga yang tersesat, yang mengikuti kecenderungan hawa nafsu. Akibatnya, mereka terpecah belah menjadi beberapa kelompok yang saling bermusuhan. Masing-masing kelompok merasa senang dan puas dengan apa yang ada padanya, dan menyangka bahwa hanya dialah yang benar.