Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 41
Al-Mu'minun Ayat ke-41 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنٰهُمْ غُثَاۤءًۚ فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ( المؤمنون : ٤١)
- fa-akhadhathumu
- فَأَخَذَتْهُمُ
- So seized them
- maka mengambil/menimpa mereka
- l-ṣayḥatu
- ٱلصَّيْحَةُ
- the awful cry
- suara yang mengguntur
- bil-ḥaqi
- بِٱلْحَقِّ
- in truth
- dengan baik
- fajaʿalnāhum
- فَجَعَلْنَٰهُمْ
- and We made them
- lalu Kami jadikan mereka
- ghuthāan
- غُثَآءًۚ
- (as) rubbish of dead leaves
- sampah/daun kering
- fabuʿ'dan
- فَبُعْدًا
- So away
- maka jauh/kebinasaan
- lil'qawmi
- لِّلْقَوْمِ
- with the people -
- bagi kaum
- l-ẓālimīna
- ٱلظَّٰلِمِينَ
- the wrongdoers
- orang-orang yang zalim
Transliterasi Latin:
Fa akhażat-humuṣ-ṣaiḥatu bil-ḥaqqi fa ja'alnāhum guṡā`ā, fa bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn(QS. 23:41)
English Sahih:
So the shriek seized them in truth, and We made them as [plant] stubble. Then away with the wrongdoing people. (QS. [23]Al-Mu'minun verse 41)
Arti / Terjemahan:
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (QS. Al-Mu'minun ayat 41)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah mengabulkan doa Nabi Hud. Dia berfirman, “Bersabarlah, wahai Nabi Hud. Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.” Lalu setelah tiba waktunya, mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur. Mereka pantas mendapat azab itu sehingga kedatangan azab itu hak adanya. Dan Kami jadikan mereka seperti sampah yang dibawa banjir akibat kezaliman mereka sendiri. Maka, binasalah bagi orang-orang yang zalim.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Maka mereka dimusnahkan dengan azab yang tidak ada bandingannya, yaitu dihancurkan oleh air dan suara yang mengguntur dengan dahsyat. Mereka dijadikan sebagai sampah banjir besar yang tidak berfaedah sama sekali, maka orang-orang yang zalim itu menjadi binasa.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur) suara yang menandakan turunnya azab dan binasanya makhluk (dengan hak) maka matilah mereka (dan Kami jadikan mereka bagaikan tumbuh-tumbuhan yang kering) Kami jadikan mereka seperti tanaman yang kering atau mati (maka alangkah jauhnya) dari rahmat (bagi orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang yang mendustakan Rasul itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan bahwa Dia menjadikan umat yang lain sesudah kaum Nuh. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan mereka dalam ayat-ayat ini adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa sesudah kaum Nuh. Menurut pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah kaum Samud, karena ada firman-Nya yang mengatakan:
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak.
Dan bahwa Allah Swt. telah mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tetapi mereka mendustakannya dan menentangnya serta menolak, tidak mau mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia yang sama dengan mereka. Pada prinsipnya mereka tidak mau mengikuti rasul yang berupa manusia, mereka mendustakan hari pertemuan dengan Allah kelak di hari kiamat, dan mereka ingkar kepada hari berbangkit di mana manusia dibangkitkan hidup kembali dari kuburnya masing-masing. Mereka berkata:
Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu. (Al Mu’minun: 35-36)
Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali.
Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. (Al Mu’minun: 38)
Yaitu dalam semua berita yang disampaikannya kepada kalian tentang kerasulan, peringatan, dan berita-berita tentang hari kiamat.
"dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya.” Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka men-dustakanku.” (Al Mu’minun: 38-39)
Yakni rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah memperkenankan doanya.
Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” (Al Mu’minun: 40)
karena mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka.
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak. (Al Mu’minun: 41)
Mereka memang berhak mendapat azab itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Menurut makna lahiriah ayat ini menunjukkan bahwa azab itu berupa gabungan antara angin yang kencang lagi sangat kuat dan sangat dingin.
yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. (Al Ahqaaf:25)
Firman Allah Swt.:
dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir. (Al Mu’minun: 41)
Yakni mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina lagi tiada artinya dan tiada manfaatnya sama sekali.
maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (Al Mu’minun: 41)
Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Az Zukhruf:76)
karena kekafiran, keingkaran, dan sikap mereka yang selalu menentang utusan Allah. Maka hendaknyalah hal ini dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang mendustakan rasul mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka pun kemudian ditimpa siksa berupa pekikan amat keras yang membinasakan. Mereka memang pantas dibinasakan. Mereka Kami jadikan terhina dan tak berdaya bagai sampah--seperti batang kayu dan dedaunan--yang hanyut dihempas air. Binasalah dan terusirlah orang-orang yang zalim itu dari kasih sayang Kami akibat sifat buruk dan kesombongan mereka!"