Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 24

Al-Hajj Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَهُدُوْٓا اِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِۚ وَهُدُوْٓا اِلٰى صِرَاطِ الْحَمِيْدِ ( الحج : ٢٤)

wahudū
وَهُدُوٓا۟
And they were guided
dan mereka diberi petunjuk/dipimpin
ilā
إِلَى
to
kepada
l-ṭayibi
ٱلطَّيِّبِ
the good
yang baik
mina
مِنَ
of
dari
l-qawli
ٱلْقَوْلِ
the speech
perkataan/ucapan
wahudū
وَهُدُوٓا۟
and they were guided
dan mereka diberi petunjuk
ilā
إِلَىٰ
to
kepada
ṣirāṭi
صِرَٰطِ
(the) path
jalan
l-ḥamīdi
ٱلْحَمِيدِ
(of) the Praiseworthy
terpuji

Transliterasi Latin:

Wa hudū ilaṭ-ṭayyibi minal-qaụl, wa hudū ilā ṣirāṭil-ḥamīd (QS. 22:24)

English Sahih:

And they had been guided [in worldly life] to good speech, and they were guided to the path of the Praiseworthy. (QS. [22]Al-Hajj verse 24)

Arti / Terjemahan:

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (QS. Al-Hajj ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan mereka, para penghuni surga diberi petunjuk dan bimbingan kepada ucapan-ucapan yang baik dan santun, serta diberi petunjuk dan bimbingan pula kepada jalan Allah yang Maha Terpuji, berjumpa dan melihat-Nya, karena selama di dunia berakhlak mulia dan berhati bersih.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menerangkan berbagai kenikmatan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang membersihkan diri dan hatinya serta selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berbagai kenikmatan yang akan diterima ialah:
1. Mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
2. Mereka diberi perhiasan yang indah, seperti gelang-gelang dari emas, mahkota yang bertahtakan permata dan mutiara yang indah.
3. Bagi mereka disediakan pakaian sutera yang indah.
4. Mereka diberi petunjuk dan pelajaran, sehingga mereka mengucapkan perkataan yang sopan dan sedap didengar, mengerjakan perbuatan yang menyenangkan hati orang, dapat bergaul dengan baik dengan penduduk surga yang lain, hidup bersaudara, dan saling kasih mengasihi.
Sebagaimana keterangan Allah tentang azab di atas, maka gambaran kenikmatan dan kesenangan yang digambarkan pada ayat ini, sebagai pahala yang akan diterima orang-orang yang beriman dan beramal saleh di akhirat nanti adalah sama dengan kenikmatan dan kesenangan yang selalu diimpikan oleh manusia selama mereka hidup di dunia. Pada umumnya manusia waktu hidup di dunia menginginkan kekayaan yang berlimpah-ruah, mempunyai kedudukan yang terhormat dan kekuasaan yang tidak terbatas, mempunyai istri-istri yang cantik dan perkakas rumah tangga yang serba mewah.
Sekalipun Allah telah menjelaskan dalam ayat-ayat-Nya hal-hal yang demikian itu, namun masalah surga dan neraka itu termasuk hal yang gaib bagi manusia, hanya Allah sajalah yang mengetahui hakikat yang sebenarnya, tetapi kaum Muslimin wajib percaya bahwa surga dan neraka itu pasti ada. Gambaran yang diberikan Allah itu, merupakan sebagian dari kesenangan yang dijanjikan itu. Kesenangan yang sebenarnya lebih dari gambaran itu karena bagi manusia sendiri tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai perbandingan. Yang jelas ialah bahwa orang-orang yang beriman akan mengalami kesenangan dan kenikmatan yang tiada taranya, belum pernah dirasakan selama hidup di dunia, semua menyenangkan hati, perasaan, pikiran, penglihatan, pendengaran dan sebagainya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mereka diberi petunjuk) di dunia (kepada ucapan-ucapan yang baik) yaitu kalimat La Ilaaha Illallaah/ tidak ada Tuhan selain Allah (dan mereka ditunjuki pula kepada jalan yang terpuji) yakni jalan Allah yang terpuji dan agama-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik.

Makna ayat ini ditafsirkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:

Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah 'Salam'. (Ibrahim:23)

sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), "Saldmun 'alaikum bimd sabartum.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar Ra'du:23-24)'

Dan firman Allah Swt.:

Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. (Al Waaqi'ah:25-26)

Yakni mereka diberi petunjuk ke tempat yang di dalamnya mereka mendengar perkataan yang baik-baik saja. Dan firman Allah Swt. lainnya yang menyebutkan:

dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (Al Furqaan:75)

Keadaan mereka berbeda dengan ahli neraka yang terus-menerus dihina, dicela, dan dikecam. Dikatakan kepada mereka:

Rasakanlah azab yang membakar ini. (Al Hajj:22)

Firman Allah Swt.::

dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.

Yaitu ke tempat yang di tempat itu mereka memuji Tuhannya atas kebaikan-Nya kepada mereka yang telah memberikan segala nikmat itu kepada mereka. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

Sesungguhnya mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas.

Sebagian ulama tafsir mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya:

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik..
Bahwa yang dimaksud adalah Al-Qur'an.

Menurut pendapat lain, kalimat La ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah).

Sedangkan menurut pendapat yang lainnya lagi, zikir-zikir yang dianjurkan oleh syariat.

dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.

Yakni jalan yang lurus ketika di dunianya.

Pada garis besarnya pendapat-pendapat ini tidaklah bertentangan dengan apa yang telah disebutkan di atas.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Untuk menambah kesenangan di surga, mereka diajari Allah lewat ilham mengenai ucapan-ucapan manis dan perbuatan terpuji. Mereka pun kemudian menyucikan Allah, mensyukuri-Nya dan saling bergaul antar mereka dalam suasana cinta dan kedamaian.