Al-Qur'an Surat Taha Ayat 60
Taha Ayat ke-60 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَتَوَلّٰى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهٗ ثُمَّ اَتٰى ( طٰهٰ : ٦٠)
- fatawallā
- فَتَوَلَّىٰ
- Then went away
- maka berpaling meninggalkan
- fir'ʿawnu
- فِرْعَوْنُ
- Firaun
- Fir'aun
- fajamaʿa
- فَجَمَعَ
- and put together
- lalu dia mengumpulkan/mengatur
- kaydahu
- كَيْدَهُۥ
- his plan
- tipu dayanya
- thumma
- ثُمَّ
- then
- kemudian
- atā
- أَتَىٰ
- came
- dia datang
Transliterasi Latin:
Fa tawallā fir'aunu fa jama'a kaidahụ ṡumma atā(QS. 20:60)
English Sahih:
So Pharaoh went away, put together his plan, and then came [to Moses]. (QS. [20]Taha verse 60)
Arti / Terjemahan:
Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang. (QS. Taha ayat 60)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kesepakatan untuk mengadu mukjizat Musa dengan sihir para penyihir Fir‘aun terjalin. Maka Fir‘aun meninggalkan tempat pertemuan itu, lalu dengan segera dia mengatur tipu dayanya untuk mengalahkan Nabi Musa. Setelah waktu yang disepakati tiba, kemudian dia datang kembali bersama para penyihir dan orang-orang yang akan menyaksikan peristiwa tersebut.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa tercapai persetujuan antara Musa dan Firaun tentang tempat, hari dan waktu diadakannya pertandingan nanti, pergilah Firaun meninggalkan tempat perdebatan itu, untuk mengatur tipu dayanya. Ahli-ahli sihir dikumpulkan, alat-alat perlengkapan mereka disempurnakan, penyokong dan pembantu-pembantunya serta yang lain-lain dipersiapkan. Pada hari yang telah ditetapkan bersama yaitu pada hari raya Syam an-Nasim, berangkatlah Firaun bersama rombongannya ke tempat yang telah disepakatinya dengan Musa. Duduklah ia di atas kursi kebesarannya, didampingi oleh penjabat-penjabat terasnya, diapit oleh rakyatnya di sebelah kiri dan kanannya. Tidak lama kemudian datang pula Musa dengan tongkatnya ditemani oleh saudaranya Harun. Firaun menggembleng tukang-tukang sihirnya yang telah berdiri dan berbaris rapi di depannya, mengharapkan supaya mereka melaksanakan tugasnya, mendemonstrasikan keahliannya dengan sebaik-baiknya, menjanjikan akan memenuhi segala permintaan mereka, apabila mereka menang, sebagaimana diterangkan di dalam firman Allah:
Dan para pesihir datang kepada Firaun. Mereka berkata, "(Apakah) kami akan mendapat imbalan, jika kami menang?" Dia (Firaun) menjawab, "Ya, bahkan kamu pasti termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)." (al-A`raf/7: 113 dan 114)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka Firaun meninggalkan) pergi meninggalkan tempat itu (lalu ia mengatur tipu muslihatnya) ia mulai mengumpulkan para ahli sihirnya (kemudian ia datang) bersama mereka pada waktu yang telah ditentukan itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman menceritakan perihal Fir'aun, bahwa setelah ia berjanji dengan Musa untuk mengadakan pertandingan di waktu dan tempat yang tertentu, Fir'aun mulai menghimpunkan semua ahli sihir dari kota-kota besar yang ada di bawah kekuasaannya. Mereka yang dihimpunnya adalah jago-jago sihir yang ada di masa itu, dan tersebutlah bahwa sihir di masa itu banyak dilakukan oleh orang-orang dan sangat laku, seperti yang diterangkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya), "Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai.” (Yunus:79)
Kemudian dihadapkan kepada Fir'aun (semua tukang sihir). Orang-orang berkumpul di hari yang telah dijanjikan itu yaitu hari raya mereka. Fir'aun duduk di atas singgasana kerajaannya, dan para pembesar kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, sedangkan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. Musa datang dengan bertelekan pada tongkatnya bersama saudaranya, Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun dalam keadaan berbaris, sedangkan Fir'aun memberikan semangat dan membangkitkan motivasi agar mereka melakukan pekerjaannya sebaik mungkin pada hari itu. Mereka berharap serta memohon anugerah dan hadiah dari Fir'aun, sedangkan Fir'aun menjanjikan hal itu kepada mereka (jika mereka beroleh kemenangan). Para ahli sihir itu berkata, seperti yang diceritakan oleh firman-Nya:
"(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” Fir’aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku).” (Al A'raf:113-114)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Fir'aun pun meninggalkan tempat itu untuk kemudian menangani sendiri urusan itu. Dilengkapinya pula segala sarana demi menyukseskan urusan itu, dengan mengumpulkan penyihir-penyihir kampiun, kemudian dengan itu semua ia datang pada waktu yang telah disepakati bersama.