Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 5

Taha Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى ( طٰهٰ : ٥)

al-raḥmānu
ٱلرَّحْمَٰنُ
The Most Gracious
Maha Pengasih
ʿalā
عَلَى
over
di atas
l-ʿarshi
ٱلْعَرْشِ
the Throne
'Arsy`
is'tawā
ٱسْتَوَىٰ
is established
Dia menuju

Transliterasi Latin:

Ar-raḥmānu 'alal-'arsyistawā (QS. 20:5)

English Sahih:

The Most Merciful [who is] above the Throne established. (QS. [20]Taha verse 5)

Arti / Terjemahan:

(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy. (QS. Taha ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Tuhan yang menurunkan Al-Qur’an ini adalah Yang Maha Pengasih terhadap semua makhuk tanpa terkecuali; yang bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur semua urusan makhluk-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Pencipta langit dan bumi itu, adalah Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas 'Arsy. Allah bersemayam di atas 'Arsy, janganlah sekali-kali digambarkan seperti halnya seorang raja yang duduk di atas singgasananya, karena menggambarkan yang seperti itu, berarti telah menyerupakan Khaliq dengan makhluk-Nya. Anggapan seperti ini, tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran Islam, sesuai dengan firman Allah:
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (asy-Syura/42: 11)
Ibnu Kasir berkata di dalam kitab tafsirnya, bahwa cara yang paling baik dalam memahami ayat ini ialah cara yang telah ditempuh oleh Ulama Salaf, yaitu mempercayai ungkapan sebagaimana tercantum di atas 'Arsy (duduk di atas tahta) tetapi cara atau kaifiatnya (duduk di atas tahta) tidak boleh disamakan dengan cara duduknya makhluk, seperti seseorang yang duduk di atas kursi. Hal itu sepenuhnya adalah wewenang Allah semata-mata, manusia tidak dapat mengetahui hakikatnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Yaitu (Tuhan Yang Maha Pemurah, yang di atas Arasy) lafal Arasy ini menurut pengertian bahasa diartikan singgasana raja (berkuasa) yakni bersemayam sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah Yang istiwa di atas 'Arasy.

Mengenai pembahasan makna istiwa telah disebutkan di dalam surat Al-A'raf, sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam surat ini. Dan pemahaman yang lebih aman dalam mengartikan makna lafaz ini (yang menurut makna asalnya ialah bersemayam) adalah menurut pemahaman ulama Salaf, yaitu memberlakukan makna hal yang seperti ini dari KitabulIah maupun sunnah Rasul Saw. dengan pengertian yang tidak dibarengi dengan penggambaran, tidak diselewengkan, tidak diserupakan, tidak dikurangi, tidak pula dimisalkan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Yang rahmat-Nya mahaagung, dan yang berkuasa atas kerajaan-Nya.