Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 21

Taha Ayat ke-21 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْۗ سَنُعِيْدُهَا سِيْرَتَهَا الْاُوْلٰى ( طٰهٰ : ٢١)

qāla
قَالَ
He said
(Allah) berfirman
khudh'hā
خُذْهَا
"Seize it
ambillah ia
walā
وَلَا
and (do) not
dan jangan
takhaf
تَخَفْۖ
fear
kamu takut
sanuʿīduhā
سَنُعِيدُهَا
We will return it
Kami akan mengembalikannya
sīratahā
سِيرَتَهَا
(to) its state
perjalanannya
l-ūlā
ٱلْأُولَىٰ
the former
pertama/semula

Transliterasi Latin:

Qāla khuż-hā wa lā takhaf, sanu'īduhā sīratahal-ụlā (QS. 20:21)

English Sahih:

[Allah] said, "Seize it and fear not; We will return it to its former condition. (QS. [20]Taha verse 21)

Arti / Terjemahan:

Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, (QS. Taha ayat 21)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Melihat perubahan wujud tongkatnya menjadi ular, Nabi Musa merasa takut. Dia berfirman untuk menenangkan hati Nabi Musa, “Wahai Musa, peganglah ia. Ambillah ular itu dan jangan takut. Kami akan mengembalikan wujud-nya kepada keadaannya semula, dari ular menjadi tongkat kembali.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Karena Musa ketakutan maka Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk menangkap ular itu tanpa ragu-ragu dan takut, sebab ular besar yang ada dihadapannya akan dikembalikan bentuknya menjadi tongkat kembali seperti semula.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Allah berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut) kepadanya (Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya) lafal Siiratahaa dinashabkan dengan mencabut huruf Jarnya, maksudnya ke dalam bentuknya (yang semula) kemudian Nabi Musa memasukkan tangannya ke mulut ular besar itu, maka kembalilah kepada keadaan semula yaitu menjadi tongkat lagi. Jelaslah bahwa tempat untuk memasukkan tangannya adalah tempat pegangan tongkat, yaitu di antara kedua rahang ular tersebut. Allah swt. sengaja memperlihatkan hal itu kepada Nabi Musa, supaya ia jangan kaget bila tongkat itu berubah menjadi ular besar di hadapan raja Firaun nanti.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Ketika Musa menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan itu, ia lari tanpa menoleh ke belakang. Musa pergi jauh hingga ia merasa bahwa ular itu tidak akan mengejarnya. Musa ingat kepada Tuhannya, maka ia berdiri dengan rasa malu kepada-Nya. Kemudian ia diseru, ''Hai Musa, kembalilah kamu ke tempat semula," maka kembalilah Musa dengan hati yang masih dipenuhi oleh rasa takut. Lalu dikatakan kepadanya:

...dan jangan takut. Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.
Saat itu Musa memakai baju lapis yang terbuat dari kain wol (bulu). Maka tatkala ia diperintahkan untuk memegang ular itu, ia melilitkan baju wolnya itu ke tangannya, tetapi malaikat berkata kepadanya, "Hai Musa, bagaimanakah menurutmu jika Allah mengizinkan terjadinya hal yang kamu hindari itu, apakah kain bajumu itu dapat memberikan sesuatu manfaat kepadamu?" Musa menjawab, "Tentu tidak, tetapi saya adalah makhluk yang lemah dan diciptakan dari sesuatu yang lemah." Akhirnya Musa melepaskan bajunya dari tangannya dan meletakkan tangannya ke mulut ular itu sehingga ia mendengar desisan yang keluar dari mulut ular dan merasa taring yang dipegangnya. Tiba-tiba dengan serta-merta ular itu menjadi tongkat seperti keadaan semula. Dan tiba-tiba tangannya berada pada posisi semula sewaktu ia memegangkan tangannya pada tongkatnya, yaitu pada kedua cabangnya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Peganglah ia.
Yakni dengan tangan kananmu.

Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.

Yakni kepada keadaan semula yang biasa kamu kenal sebagai tongkat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mûsâ menjadi takut lalu Allah menenangkannya dengan berfirman, "Peganglah ular itu dan jangan takut, karena Kami akan mengembalikannya menjadi tongkat seperti semula.