Al-Qur'an Surat Taha Ayat 120
Taha Ayat ke-120 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى ( طٰهٰ : ١٢٠)
- fawaswasa
- فَوَسْوَسَ
- Then whispered
- maka membisikkan pikiran jahat
- ilayhi
- إِلَيْهِ
- to him
- kepadanya
- l-shayṭānu
- ٱلشَّيْطَٰنُ
- Shaitaan
- syaitan
- qāla
- قَالَ
- he said
- ia berkata
- yāādamu
- يَٰٓـَٔادَمُ
- "O Adam!
- wahai adam
- hal
- هَلْ
- Shall
- apakah/maukah
- adulluka
- أَدُلُّكَ
- I direct you
- aku tunjukkan kepadamu
- ʿalā
- عَلَىٰ
- to
- atas
- shajarati
- شَجَرَةِ
- (the) tree
- pohon
- l-khul'di
- ٱلْخُلْدِ
- (of) the Eternity
- kekal
- wamul'kin
- وَمُلْكٍ
- and a kingdom
- dan kerajaan
- lā
- لَّا
- not
- tidak
- yablā
- يَبْلَىٰ
- (that will) deteriorate?"
- binasa
Transliterasi Latin:
Fa waswasa ilaihisy-syaiṭānu qāla yā ādamu hal adulluka 'alā syajaratil-khuldi wa mulkil lā yablā(QS. 20:120)
English Sahih:
Then Satan whispered to him; he said, "O Adam, shall I direct you to the tree of eternity and possession that will not deteriorate?" (QS. [20]Taha verse 120)
Arti / Terjemahan:
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Taha ayat 120)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian setan yang iri pada anugerah besar yang Allah berikan kepada Nabi Adam itu membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yang bisa membuatmu hidup abadi di surga, dan kerajaan yang terus berada dalam genggamanmu sehingga tidak akan binasa?”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menjelaskan keadaan Adam dan istrinya Hawa, ketika Iblis merayu mereka maka tanpa mengingat amanat Tuhan bahwa Iblis itu adalah musuh yang ingin mencelakakannya dan dia dilarang Allah memakan buah larangan itu, Adam dan Hawa memetik buah itu dan langsung memakannya dengan penuh harapan bahwa ia bersama istrinya akan hidup kekal di dalam surga. Tidak lama setelah Adam dan Hawa memakan buah larangan itu aurat mereka masing-masing terbuka, padahal sebelum memakan buah larangan itu tidak ada sedikit pun perhatian mereka terhadap aurat itu, lalu mereka merasa malu dan cepat-cepar memetik daun-daunan dalam surga untuk menutupinya. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa akibat memakan buah khuldi timbullah pada Adam dan Hawa dorongan (insting) seksual, karena itu mereka merasa malu melihat aurat masing-masing. Demikianlah karena didorong oleh keinginan yang sangat, Adam lupa akan amanat Tuhan sampai ia melanggar perintah-Nya. Ia gagal menghadapi ujian Tuhannya, menjadi lemah tekad dan kemauannya disebabkan godaan Iblis dan disebabkan godaan nafsu dan keinginannya sendiri sehingga jatuh ke jurang pelanggaran.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya seraya berkata, "Hai Adam! Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon keabadian) yaitu pohon yang barang siapa memakan buahnya akan hidup kekal (dan kerajaan yang tidak akan binasa?") yakni kerajaan yang kekal.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"'
Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan bahwa setan merayunya dengan bujukan yang menjerumuskan.
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua.” (Al A'raf:21)
Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan bahwa Allah Swt. telah memerintahkan kepada Adam dan istrinya untuk memakan semua buah-buahan yang ada di dalam surga, tetapi keduanya tidak boleh mendekati suatu pohon tertentu di dalam surga itu. Iblis terus-menerus menggoda dan merayu keduanya sehingga keduanya memakan buah terlarang itu. Buah terlarang itu berasal dari pohon khuldi, yang barang siapa memakan buahnya ia akan hidup kekal dan abadi. Di dalam sebuah hadis telah disebutkan kisah tentang pohon khuldi ini.
Imam Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abud Dahhak, bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah menceritakan'hadis berikut dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon, bila seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia masih belum menempuhnya. Pohon itu adalah pohon khuldi.
Imam Ahmad juga telah meriwayatkan hadis ini.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Lalu setan membisikkan bujukan kepada Adam dan istrinya untuk memakan buah pohon yang terlarang dengan berkata, "Hai Adam, aku akan menunjukkan kepadamu sebuah pohon. Siapa yang memakan buahnya akan mendapat nikmat keabadian dan kerajaan yang tak akan pernah punah di dalam surga."