Skip to content

Al-Qur'an Surat Taha Ayat 119

Taha Ayat ke-119 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا فِيْهَا وَلَا تَضْحٰى ( طٰهٰ : ١١٩)

wa-annaka
وَأَنَّكَ
And that you
dan sesungguhnya kamu
لَا
not
kamu tidak
taẓma-u
تَظْمَؤُا۟
will suffer from thirst
merasa dahaga
fīhā
فِيهَا
therein
didalamnya
walā
وَلَا
and not
dan kamu tidak
taḍḥā
تَضْحَىٰ
exposed to the sun's heat
kena panas matahari

Transliterasi Latin:

Wa annaka lā taẓma`u fīhā wa lā taḍ-ḥā (QS. 20:119)

English Sahih:

And indeed, you will not be thirsty therein or be hot from the sun." (QS. [20]Taha verse 119)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (QS. Taha ayat 119)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Wahai Adam, sungguh, ada jaminan untukmu di surga sana bahwa engkau tidak akan kelaparan di dalamnya. Allah telah menyediakan bagimu di sana buah-buahan dan makanan lain. Dan kamu di surga itu juga tidak akan telanjang karena Allah telah menyiapkan pakaian untukmu. Dan sungguh, di surga sana engkau tidak akan merasa dahaga karena ada mata air yang selalu memancarkan air yang jernih di sana. Dan di sana tidak pula kamu akan ditimpa panas matahari di dalamnya karena rimbunnya dedaunan dari beragam pepohonan di sana.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah Iblis melihat bagaimana senangnya Adam dan istrinya di dalam surga menikmati berbagai macam anugerah Ilahi, timbul rasa iri dan dengki dalam hatinya dan dia ingin sekali agar nikmat dan karunia yang dilimpahkan Allah itu dengan segera tercabut dari keduanya. Dia melihat tak ada cara yang lebih tepat dan ampuh untuk mewujudkan keinginan itu selain menggoda keduanya, supaya memakan buah khuldi yang terlarang memakannya. Dengan demikian tentulah Allah akan murka kepada Adam dan mengusirnya dari surga karena telah melanggar perintah-Nya. Lalu Iblis mendatangi Adam berpura-pura sebagai sahabat yang setia yang selalu mementingkan kebaikan dan kebahagiaannya, dan berceritalah dia bahwa pohon khuldi itu adalah pohon yang istimewa, buahnya amat lezat sekali rasanya, tak ada buah-buahan di dalam surga yang lebih lezat dari khuldi itu. Barang siapa memakannya pastilah dia akan kekal hidup selama-lamanya dan kekal pula tinggal di dalam surga. Jika Adam ingin tetap selama-lamanya di dalam surga ini maka ia harus makan buah itu, niscaya ia akan kekal hidup selama-lamanya dalam surga yang tidak akan runtuh selama-lamanya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya kamu) baik dibaca Annaka atau Innaka, diathafkan kepada isimnya Inna pada ayat sebelumnya dan jumlah kalimat kelanjutannya ialah (tidak akan merasa dahaga di dalamnya) yakni tidak akan merasa haus (dan tidak pula akan ditimpa panas matahari di dalamnya") yaitu sinar matahari di waktu dhuha tidak akan kamu alami lagi, karena di dalam surga tidak ada matahari.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Hal ini pun merupakan dua perkara yang bertolak belakang, dahaga merupakan panas dalam, sedangkan kepanasan karena sinar matahari merupakan panas lahiriah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Di dalam surga itu pula, kamu tak akan pernah merasa haus dan tak akan pernah merasakan teriknya matahari seperti yang dirasakan oleh orang yang berusaha keras di luar surga."