Al-Qur'an Surat Taha Ayat 104
Taha Ayat ke-104 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَقُوْلُوْنَ اِذْ يَقُوْلُ اَمْثَلُهُمْ طَرِيْقَةً اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا يَوْمًا ࣖ ( طٰهٰ : ١٠٤)
- naḥnu
- نَّحْنُ
- We
- Kami
- aʿlamu
- أَعْلَمُ
- know best
- lebih mengetahui
- bimā
- بِمَا
- what
- dengan apa
- yaqūlūna
- يَقُولُونَ
- they will say
- mereka katakan
- idh
- إِذْ
- when
- ketika
- yaqūlu
- يَقُولُ
- will say
- berkata
- amthaluhum
- أَمْثَلُهُمْ
- (the) best of them
- semisal mereka/seorang diantara mereka
- ṭarīqatan
- طَرِيقَةً
- (in) conduct
- jalan
- in
- إِن
- "Not
- tidaklah
- labith'tum
- لَّبِثْتُمْ
- you remained
- kamu berdiam
- illā
- إِلَّا
- except (for)
- melainkan
- yawman
- يَوْمًا
- a day"
- sehari
Transliterasi Latin:
Naḥnu a'lamu bimā yaqụlụna iż yaqụlu amṡaluhum ṭarīqatan il labiṡtum illā yaumā(QS. 20:104)
English Sahih:
We are most knowing of what they say when the best of them in manner [i.e., wisdom or speech] will say, "You remained not but one day." (QS. [20]Taha verse 104)
Arti / Terjemahan:
Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja". (QS. Taha ayat 104)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah Maha Mendengar perkataan makhluk-Nya. Kami lebih mengetahui dari siapa saja tentang apa yang mereka katakan, walaupun dengan cara berbisik. Demikian pula ketika orang yang paling lurus jalannya diantara mereka, yaitu mereka yang ucapannya paling mendekati kebenaran, berkata, “Kamu tidak hidup dan tinggal di dunia melainkan hanyalah sehari saja.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia mengetahui semua yang mereka perbincangkan dengan cara berbisik-bisik, ketika salah seorang yang paling pandai di antara mereka mengatakan bahwa mereka tinggal di bumi hanya satu hari saja. Mungkin maksudnya mengatakan satu hari saja agar mereka dibebaskan dari siksa kedurhakaan mereka dan dari balasan amal perbuatan mereka karena mereka hanya sebentar saja tinggal di dunia, tidak diberi kesempatan lebih lama untuk bertobat dan mengerjakan amal saleh. Tetapi tak ada gunanya lagi membicarakan yang demikian, karena yang sebenarnya mereka telah diberi kesempatan yang luas sekali semasa hidup di dunia untuk kembali kepada kebenaran, tetapi kesempatan itu tidak mereka pergunakan sama sekali. Pada ayat lain Allah menerangkan keadaan mereka yaitu:
Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). (ar-Rum/30: 55)
Dan firman-Nya:
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Yunus/10: 45)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan) dalam bisikan mereka itu. Maksudnya, keadaannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan (ketika berkata orang yang paling tepat di antara mereka) yakni paling lurus (penilaiannya) sehubungan dengan hal ini, ("Kalian tidak berdiam di dunia melainkan hanya sehari saja") mereka menilai minim sekali masa tinggal mereka di dunia, hal ini disebabkan kengerian-kengerian yang mereka saksikan di alam akhirat.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan.
Saat mereka melakukan bisik-bisik di antara sesama mereka,
ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka.
Makna yang dimaksud ialah orang yang paling sehat akalnya di antara mereka.
Kalian tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja.
karena pendeknya masa hidup di dunia menurut mereka di hari kiamat itu. Kehidupan di dunia ini, sekalipun waktunya terus berulang dan silih berganti malam dan siang harinya, keadaannya seakan-akan sama dengan satu hari. Karena itulah orang-orang kafir pada hari kiamat nanti merasa kehidupan mereka di dunia sangat pendek. Tujuan mereka mengatakan demikian ialah untuk menolak tegaknya hujah terhadap diri mereka, yaitu dengan mengemukakan alasan bahwa masa hidup mereka di dunia amatlah pendek. Karena itulah disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (di dunia) melainkan hanya sesaat (Ar Ruum:55)
sampai dengan firman-Nya:
akan tetapi kamu sekalian selalu tidak meyakini{nya). (Ar Ruum:56)
Demikian pula firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? (Faathir':37), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah Swt.:
Berapa tahunkah lamanya kalian tinggal di bumi? Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kalian sesungguhnya mengetahui.” (Al-Mu’minun : 112-114)
Yakni sesungguhnya masa tinggal kalian di dunia hanyalah sebentar. Kalau kalian sesungguhnya mengetahui, tentulah kalian akan memilih kehidupan yang kekal daripada kehidupan yang fana. Tetapi kalian telah diberi kebebasan untuk memilih, dan ternyata kalian salah memilih karena kalian lebih memprioritaskan kehidupan yang fana dan melalaikan kehidupan yang kekal dan abadi.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Namun bisik-bisik mereka itu terdengar pula. Kami lebih tahu tentang apa yang mereka bisikkan dan tentang apa yang dikatakan oleh salah seorang di antara mereka yang paling dekat menggambarkan perasaannya mengenai dunia, yang mengatakan bahwa mereka tinggal di dunia hanya sehari saja.