Al-Qur'an Surat Taha Ayat 10
Taha Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِذْ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِقَبَسٍ اَوْ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى ( طٰهٰ : ١٠)
- idh
- إِذْ
- When
- tatkala
- raā
- رَءَا
- he saw
- dia melihat
- nāran
- نَارًا
- a fire
- api
- faqāla
- فَقَالَ
- then he said
- maka dia berkata
- li-ahlihi
- لِأَهْلِهِ
- to his family
- kepada keluarganya
- um'kuthū
- ٱمْكُثُوٓا۟
- "Stay here;
- tinggallah kamu
- innī
- إِنِّىٓ
- indeed I
- sesungguhnya aku
- ānastu
- ءَانَسْتُ
- [I] perceived
- aku melihat
- nāran
- نَارًا
- a fire;
- api
- laʿallī
- لَّعَلِّىٓ
- perhaps I (can)
- mudah-mudahan aku
- ātīkum
- ءَاتِيكُم
- bring you
- aku mendatangkan/membawa kepadamu
- min'hā
- مِّنْهَا
- therefrom
- dari padanya
- biqabasin
- بِقَبَسٍ
- a burning brand
- dengan nyala api
- aw
- أَوْ
- or
- atau
- ajidu
- أَجِدُ
- I find
- aku mendapatkan
- ʿalā
- عَلَى
- at
- atas
- l-nāri
- ٱلنَّارِ
- the fire
- api
- hudan
- هُدًى
- guidance"
- petunjuk
Transliterasi Latin:
Iż ra`ā nāran fa qāla li`ahlihimkuṡū innī ānastu nāral la'allī ātīkum min-hā biqabasin au ajidu 'alan-nāri hudā(QS. 20:10)
English Sahih:
When he saw a fire and said to his family, "Stay here; indeed, I have perceived a fire; perhaps I can bring you a torch or find at the fire some guidance." (QS. [20]Taha verse 10)
Arti / Terjemahan:
Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (QS. Taha ayat 10)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ketika dalam perjalanan menuju Mesir, dia melihat api yang menyala terang, lalu dia berkata kepada keluarganya yang menyertainya dalam perjalanan itu,“Tinggallah kamu di sini sampai aku kembali. Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu agar kita dapat menghangatkan badan pada malam yang dingin ini, atau aku akan mendapat petunjuk dari seseorang yang ada di sekitar tempat api itu.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah habis masa perjanjian, Musa menggembalakan kambing Syekh Madyan, sebagai mahar yang harus dibayarkan Musa kepada mertuanya di Madyan, dia minta izin untuk kembali ke Mesir, menemui ibunya yang telah ditinggalkan selama sepuluh tahun lebih. Setelah mendapat izin, berangkatlah Musa a.s. bersama keluarganya menuju Mesir, dengan menghindari jalan biasa dan mengambil jalan di lereng, karena takut kalau-kalau keluarganya mendapat gangguan dari raja Syam. Dalam tafsir ar-Razi dan al-Qurthubi disebutkan bahwa setelah sampai di lembah Tuwa sebelah Barat dari gunung Tursina, istrinya melahirkan seorang anak, pada malam yang gelap gulita, berhawa dingin dan dalam keadaan tersesat. Untuk menghangatkan rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang itu, dan mendapat penerangan di dalam suasana gelap gulita, Musa a.s. berusaha mendapatkan api, tetapi usahanya itu belum juga berhasil. Kemudian secara tidak disangka-sangka, terlihat olehnya api dari jauh di sebelah kiri jalan. Maka berkatalah ia kepada keluarganya dengan rasa gembira, "Tinggallah kalian di sini dulu, saya melihat api dari jauh, dan sekarang saya akan ke sana. Mudah-mudahan saya dapat membawa api itu ke sini, atau mendapat petunjuk daripadanya, untuk dapat keluar dari kesesatan jalan kita ini." Peristiwa seperti ini, dicantumkan juga dalam ayat yang lain di dalam Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah:
Maka ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu dan dia berangkat dengan keluarganya, dia melihat api di lereng gunung, dia berkata kepada keluarganya, "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan." (al-Qashash/28: 29)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya) yakni kepada istrinya, ("Tinggallah kamu) di sini, hal itu terjadi sewaktu ia berada dalam perjalanan dari Madyan menuju ke negeri Mesir (sesungguhnya aku melihat) menyaksikan (api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya untuk kalian) berupa obor yang dinyalakan pada sumbu atau kayu (atau aku akan mendapatkan petunjuk di tempat itu") yang dapat menunjukkan jalan; karena pada saat itu Nabi Musa kehilangan arah jalan disebabkan gelapnya malam. Nabi Musa mengungkapkan kata-katanya dengan memakai istilah La'alla yang artinya mudah-mudahan karena ia merasa kurang pasti dengan apa yang telah dijanjikannya itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Ketika Musa dalam keadaan kedinginan, tiba-tiba ia melihat cahaya api yang bersumber dari arah Bukit Tur, yang ada di sebelah kanannya. Maka Musa berkata kepada keluarganya seraya menyenangkan hati mereka:
Sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepada kalian. (Thaahaa:10)
Yakni sebuah obor api. Di dalam ayat lain disebutkan melalui firman-Nya dengan ungkapan lain, yaitu:
atau (membawa) suluh api. (Al Qashash:29)
Yaitu obor api.
agar kalian dapat menghangatkan badan. (Al Qashash:29)
Hal ini menunjukkan bahwa saat itu cuaca sangat dingin. Sedangkan yang disebutkan dalam ayat ini yaitu oleh firman-Nya, "Biqabasin, " yang artinya obor api, hal ini menunjukkan bahwa suasana malam itu sangat gelap.
Firman Allah Swt.:
...atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.
Yakni seseorang yang menunjukkan jalan kepadaku. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Musa a.s. saat itu sesat jalan.
Hal ini seperti apa yang diriwayatkan oleh As-Sauri, dari Abu Sa'd Al-A'war, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
...atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.
Yaitu seseorang yang memberikan petunjuk jalan kepadaku.
Mereka saat itu berada di musim dingin dan sesat jalan. Ketika Musa melihat api, ia berkata, "Jika aku tidak menjumpai seseorang yang menunjukkan kepadaku jalan yang sebenarnya, aku akan mendatangkan kepadamu api yang dapat dipakai untuk berdiang kalian."
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ketika Mûsâ melihat api dalam perjalanannya pada suatu malam dari Madyan menuju Mesir, ia berkata kepada istri dan orang yang menyertainya, "Tunggulah di tempat kalian, karena aku melihat api. Mudah- mudahan aku dapat membawanya sedikit untuk menghangatkan tubuh kalian, atau mendapatkan seorang penunjuk jalan di sekitar api itu."