Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 134

Al-Baqarah Ayat ke-134 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ( البقرة : ١٣٤)

til'ka
تِلْكَ
This
itulah
ummatun
أُمَّةٌ
(was) a community
umat
qad
قَدْ
(which)
sungguh
khalat
خَلَتْۖ
has passed away
telah lalu
lahā
لَهَا
for it
baginya
مَا
what
apa
kasabat
كَسَبَتْ
it earned
telah ia usahakan
walakum
وَلَكُم
and for you
dan bagimu
مَّا
what
apa
kasabtum
كَسَبْتُمْۖ
you earned
sudah kamu usahakan
walā
وَلَا
And not
dan tidak
tus'alūna
تُسْـَٔلُونَ
you will be asked
kamu akan ditanya
ʿammā
عَمَّا
about what
tentang apa
kānū
كَانُوا۟
they used to
adalah mereka
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
do
mereka kerjakan

Transliterasi Latin:

Tilka ummatung qad khalat, lahā mā kasabat wa lakum mā kasabtum, wa lā tus`alụna 'ammā kānụ ya'malụn (QS. 2:134)

English Sahih:

That was a nation which has passed on. It will have [the consequence of] what it earned, and you will have what you have earned. And you will not be asked about what they used to do. (QS. [2]Al-Baqarah verse 134)

Arti / Terjemahan:

Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah ayat 134)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka itulah umat yang telah lalu, jauh sebelum kamu, yang tidak kamu saksikan. Mereka berpegang teguh pada wasiat itu, sedangkan kamu, wahai kaum Yahudi, tidak. Oleh karena itu, baginya, yakni para leluhurmu, apa yang telah mereka usahakan berupa keyakinan yang tulus dan bagimu apa yang telah kamu usahakan dengan mengikuti hawa nafsumu. Mereka tidak ditanya tentang apa yang kamu lakukan, dan kamu pun tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang apa yang dahulu mereka kerjakan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini mengisyaratkan umat-umat yang dahulu dan perbuatan mereka, yaitu umat Nabi Ibrahim dan nabi-nabi yang didoakannya, yang telah diterangkan pada ayat sebelum ini. Ayat ini menegaskan bahwa manusia itu dinilai dan dibalas berdasarkan amalnya, tidak seorang pun yang dapat menolong mereka selain Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Itu) isyarat kepada Ibrahim dan Yakub serta anak cucu mereka, menjadi 'mubtada' atau subyek dan dipakai kata muannats/jenis wanita disebabkan predikatnya yang muannats pula, (adalah umat yang telah lalu) (bagi mereka apa yang telah mereka usahakan) maksudnya balasan atau ganjaran amal perbuatan mereka (dan bagi kamu) ditujukan kepada orang-orang Yahudi (apa yang kamu usahakan dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa-apa yang mereka kerjakan) sebagaimana mereka tidak pula akan diminta pertanggungjawaban tentang amal perbuatanmu. Kalimat yang di belakang ini memperkuat maksud kalimat di muka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

Itu adalah umat yang lalu, baginya apa yang telah diusahakannya, dan bagi kalian apa yang sudah kalian usahakan.

Dengan kata lain, sesungguhnya orang-orang terdahulu dari kalangan kakek moyang kalian yang menjadi nabi-nabi dan orang-orang saleh, tiada manfaatnya bagi kalian ikatan kalian dengan mereka jika kalian sendiri tidak mengerjakan kebaikan yang manfaatnya justru kembali kepada kalian. Karena sesungguhnya bagi mereka amalan mereka, dan bagi kalian amalan kalian sendiri. Dalam ayat berikutnya disebutkan:

Dan kalian tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.

Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya:Itu adalah umat yang lalu. (Al Baqarah:134) Bahwa yang dimaksud adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishaq, Nabi Ya'qub, dan anak cucunya. Karena itu, di dalam sebuah asar disebutkan:

Barang siapa yang lamban amalnya karena mengandalkan kepada keturunan, maka keturunan (yang dibangga-banggakannya) itu tidak akan cepat menyusulnya.

Akan tetapi, adakalanya suatu asar dikemukakan sebagai suatu bagian dari makna yang terkandung di dalam hadis marfu', mengingat asar ini diriwayatkan oleh Imam Muslim secara marfu' melalui hadis yang panjang dari Abu Hurairah r.a.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lantas apa maksud kalian mempertentangkan mereka? Mereka adalah umat yang telah berlalu, mereka yang akan mendapat balasan atas perbuatan mereka. Kalian tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka sebagaimana perbuatan mereka itu tidak akan mendatangkan pahala bagi kalian kecuali apa yang kalian kerjakan sendiri.