Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 92
Maryam Ayat ke-92 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَا يَنْۢبَغِيْ لِلرَّحْمٰنِ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا ۗ ( مريم : ٩٢)
- wamā
- وَمَا
- And not
- dan tidak
- yanbaghī
- يَنۢبَغِى
- is appropriate
- layak/patut
- lilrraḥmāni
- لِلرَّحْمَٰنِ
- for the Most Gracious
- bagi Yang Maha Pengasih
- an
- أَن
- that
- bahwa
- yattakhidha
- يَتَّخِذَ
- He should take
- Dia mengambil/mempunyai
- waladan
- وَلَدًا
- a son
- seorang anak
Transliterasi Latin:
Wa mā yambagī lir-raḥmāni ay yattakhiża waladā(QS. 19:92)
English Sahih:
And it is not appropriate for the Most Merciful that He should take a son. (QS. [19]Maryam verse 92)
Arti / Terjemahan:
Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (QS. Maryam ayat 92)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan sungguh, tidak mungkin bagi Allah Yang Maha Pengasih mempunyai atau mengangkat anak. Allah Yang Mahakaya tidak membutuhkan apa pun. Jika Dia mempunyai anak, pasti anak itu serupa dengan-Nya, dan hal ini akan menghilangkan esensi keesaan-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah dalam ayat ini membantah dengan firman-Nya, "Tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah memungut anak." Demikianlah jawaban Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang terhadap ucapan hamba-Nya yang sangat dimurkai-Nya itu. Dia tidak membentak dan menghukum mereka secara langsung, tetapi menjawabnya dengan kata-kata yang seharusnya dipikirkan dalam-dalam agar mereka kembali kepada kebenaran dan mensucikan Tuhannya dari segala sifat yang bertentangan dengan keesaan dan keagungan-Nya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
("Dan tidak layak bagi Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak") yakni tidak patut bagi-Nya hal yang demikian itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.
Artinya tidaklah pantas dan tidaklah layak bagi keagungan dan kebesaranNya hal tersebut, sebab tidak ada seorang pun dari makhluk-Nya yang menyamai-Nya, semua makhluk adalah hamba-Nya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sangatlah tidak masuk akal jika Allah mempunyai anak. Sebab pernyataan seperti itu menunjukkan bahwa Allah itu baharu (hâdits) dan membutuhkan sesuatu.