Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 52

Maryam Ayat ke-52 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَنَادَيْنٰهُ مِنْ جَانِبِ الطُّوْرِ الْاَيْمَنِ وَقَرَّبْنٰهُ نَجِيًّا ( مريم : ٥٢)

wanādaynāhu
وَنَٰدَيْنَٰهُ
And We called him
dan Kami telah memanggilnya
min
مِن
from
dari
jānibi
جَانِبِ
(the) side
sisi/pinggir
l-ṭūri
ٱلطُّورِ
(of) the Mount
gunung Tur
l-aymani
ٱلْأَيْمَنِ
the right
sebelah kanan
waqarrabnāhu
وَقَرَّبْنَٰهُ
and brought him near
dan Kami telah mendekatkannya
najiyyan
نَجِيًّا
(for) conversation
munajat/dialog

Transliterasi Latin:

Wa nādaināhu min jānibiṭ-ṭụril-aimani wa qarrabnāhu najiyyā (QS. 19:52)

English Sahih:

And We called him from the side of the mount at [his] right and brought him near, confiding [to him]. (QS. [19]Maryam verse 52)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). (QS. Maryam ayat 52)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan Kami telah memilih Nabi Musa dan memanggilnya dari sebelah kanan gunung Sinai ketika dia sedang bepergian menuju Mesir, dan saat itu Kami tetapkan dia sebagai nabi dan rasul untuk memberi peringatan kepada Fir‘aun dan kaumnya. Kami dekatkan dia kepada Kami untuk menerima amanat kerasulan dan Kami ajak dia bercakap-cakap secara langsung dari balik hijab berupa api yang menyala.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana Allah memanggil Musa a.s. dan berbicara langsung dengannya di sebelah kanan bukit Tur, yaitu sebuah bukit yang terletak di semenanjung Sinai. Ketika itu Musa sedang menuju ke Mesir dari Madyan untuk menyampaikan dakwahnya kepada Firaun. Di bukit Tursina itulah Musa diberitahukan oleh Allah bahwa dia telah diangkat menjadi rasul dan menjanjikan kepadanya bahwa dia akan menang dalam menghadapi Firaun yang zalim yang mendakwahkan dirinya sebagai Tuhan. Tuhan juga menjanjikan kepadanya akan menurunkan rahmat kepada keluarga Bani Israil dengan menurunkan kitab Taurat.
Allah menerangkan pula bahwa Dia telah mendekatkan Musa kepada-Nya di waktu berbicara itu dengan arti memuliakannya dan memilihnya sebagai Rasul-Nya seakan-akan Musa di waktu itu dekat kepada Tuhan sebagaimana dekatnya seorang raja di waktu berbicara dengan menterinya. Kita tidak dapat mengetahui bagaimana caranya Tuhan berbicara langsung dengan Musa. Apakah Musa benar-benar mendengar suara ataukah Musa hanya merasa bahwa dia telah berada di alam rohani yang tinggi seakan-akan mendengar wahyu Ilahi. Kita tidak dapat mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya, semua itu harus kita serahkan kepada Allah Yang Mahakuasa. Kewajiban kita sebagai orang mukmin hanya mempercayainya, karena hal itu dikisahkan di dalam Al-Qur'an.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami telah memanggilnya) melalui firman-Nya, "Hai Musa! Sesungguhnya Aku adalah Allah..." (Q.S. Al-Qashash, 30). (dari arah Thur) nama sebuah bukit (sebelah kanan) yakni dari sebelah kanan Nabi Musa ketika ia baru datang dari negeri Madyan (dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami waktu dia munajat) bermunajat, yaitu Allah memperdengarkan Kalam-Nya kepadanya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Tur.

Yakni yang ada di sebelah kanan Musa saat ia pergi mencari nyala api dari api yang dilihatnya itu. Ia melihat adanya nyala api, maka ia pergi mencarinya. Maka ia menjumpai nyala api itu berada di sebelah kanan Gunung Tur, yakni di sebelah baratnya, di tepi lembah. Lalu Allah mengajak bicara langsung dengannya dan menyerunya serta mendekat­kannya, maka Musa bermunajat kepada-Nya.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Qattan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ata ibnu Yasar, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:

dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami diwaktu dia bermunajat (kepada Kami).
Bahwa Nabi Musa didekatkan kepada-Nya hingga ia dapat mendengar guratan suara qalam.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abul Aliyah serta lain-lainnya, yang pada garis besarnya mereka mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah guratan qalam yang sedang menulis kitab Taurat.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

...dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami).
Bahwa Musa dimasukkan ke langit, lalu diajak bicara secara langsung oleh Allah. Disebutkan dari Mujahid hal yang semisal.

Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:

...dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami).
Bahwa Musa diselamatkan karena berkat kejujurannya.

Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdul Jabbar ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Salamah Al-Harrani, dari Abu Wasil, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Amr ibnu Ma'di Kariba yang mengatakan bahwa ketika Musa didekatkan kepada Allah untuk bermunajat kepada-Nya di Bukit Tur yang terletak di semenanjung Sinai, Allah berfirman, "Hai Musa, apabila Aku ciptakan buatmu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir menyebut-Ku dan istri yang membantumu dalam kebaikan, berarti Aku tidak menyimpan sesuatu kebaikan pun darimu. Karena barang siapa yang Aku sembunyikan hal tersebut darinya, berarti Aku tidak membukakan suatu kebaikan pun baginya."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mûsâ Kami beri kemuliaan dan Kami panggil di gunung Thûr. Ia pun mendengar panggilan Tuhannya dari arah kanan. Sebagai pemuliaan, ia Kami dekatkan dan Kami pilih untuk bermunajat kepada Kami.