Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 51

Maryam Ayat ke-51 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مُوْسٰٓىۖ اِنَّهٗ كَانَ مُخْلَصًا وَّكَانَ رَسُوْلًا نَّبِيًّا ( مريم : ٥١)

wa-udh'kur
وَٱذْكُرْ
And mention
dan ingatlah
فِى
in
didalam
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
the Book
Kitab
mūsā
مُوسَىٰٓۚ
Musa
Musa
innahu
إِنَّهُۥ
Indeed he
sesungguhnya dia
kāna
كَانَ
was
adalah
mukh'laṣan
مُخْلَصًا
chosen
bersih/pilihan
wakāna
وَكَانَ
and was
dan adalah dia
rasūlan
رَسُولًا
a Messenger
seorang rasul
nabiyyan
نَّبِيًّا
a Prophet
seorang nabi

Transliterasi Latin:

Ważkur fil-kitābi mụsā innahụ kāna mukhlaṣaw wa kāna rasụlan nabiyyā (QS. 19:51)

English Sahih:

And mention in the Book, Moses. Indeed, he was chosen, and he was a messenger and a prophet. (QS. [19]Maryam verse 51)

Arti / Terjemahan:

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. (QS. Maryam ayat 51)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Selesai bertutur tentang kisah Nabi Ibrahim, Allah beralih menjelaskan kisah Nabi Musa. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kisah Nabi Musa sesuai wahyu di dalam kitab Al-Qur’an. Jelaskan bahwa dia benar-benar orang yang terpilih karena keteguhan sikap dan ketulusan hatinya. Dia juga terpilih sebagai seorang rasul yang diutus kepada Bani Israil dan nabi yang mulia dan tinggi kedudukannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar menerangkan kepada kaum musyrik kisah mengenai Nabi Musa a.s. dan keutamaan sifat-sifatnya agar Nabi sendiri beserta kaumnya dapat mengetahui bagaimana Allah menghargai dan memuliakannya. Keistimewaan-keistimewaan Nabi Musa a.s. itu di antaranya adalah dia orang yang dipilih Allah dan diikhlaskan-Nya untuk semata-mata menyampaikan dakwah agama tauhid seperti dakwahnya kepada Firaun beserta kaumnya, sebagaimana tersebut pada ayat ini:
(Allah) berfirman, "Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegangteguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur." (al-A`raf/7: 144)
Allah mengangkatnya sebagai rasul di samping menjadi nabi. Perbedaan antara rasul dan nabi ialah rasul yang mempunyai risalah yang harus disampaikan kepada manusia dan diturunkan kepadanya kitab yang mengandung akidah, hukum-hukum dan sebagainya, sedang nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah tentang agama yang benar dan memberitahukan hal itu kepada manusia tetapi tidak mempunyai risalah yang harus disampaikan kepada manusia dan tidak pula diturunkan kitab kepadanya. Di kalangan Bani Israil banyak nabi yang tugas mereka hanya memelihara dan menyampaikan syariat yang dibawa Nabi Musa yang tersebut dalam kitab Taurat, seperti Yusa`, Ilyas dan lainnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan ceritakanlah kisah Musa di dalam Alquran ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang mukhlis) dapat dibaca Mukhlishan dan Mukhlashan, artinya seorang yang ikhlas di dalam beribadah dan Allah membersihkan dirinya dari hal-hal yang kotor (di samping ia adalah seorang rasul dan nabi).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Setelah disebutkan kisah mengenai Ibrahim dan pujian kepadanya, lalu disebutkan pula mengiringinya kisah tentang orang yang telah diajak berbicara langsung oleh Allah Swt., yaitu Nabi Musa. Untuk itu Allah berfirman:

Dan ceritakanlah kisah Musa di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih.

Sebagian ulama membacanya mukhlisan, berasal dari kata ikhlas, yakni ikhlas dalam beribadah kepada Allah.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Abdul Aziz ibnu Rafi', dari Abu Lubabah yang mengatakan bahwa kaum Hawariyyin pernah bertanya kepada Isa, "Wahai Ruhullah, ceritakanlah kepada kami siapakah orang yang ikhlas kepada Allah itu?" Nabi Isa menjawab," Orang yang beramal karena Allah, tidak suka manusia memujinya."

Sebagian ulama lain membacanya dengan mukhlasan yang artinya orang yang terpilih, sama pengertiannya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

sesungguhnya Aku memilih kamu lebih dari manusia yang lain (di masamu). (Al A'raf:144)

...dan seorang rasul dan nabi.

Allah Swt. menghimpunkan dua sifat bagi Musa a.s. Musa termasuk salah seorang rasul yang besar dan termasuk salah seorang dari ulul 'azmi dari kalangan para rasul yang jumlahnya ada lima orang, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad, semoga salawat dan salam Allah terlimpahkan kepada mereka semua, dan kepada semua nabi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Muhammad, ceritakan pula kepada mereka kisah Mûsâ yang ada di dalam al-Qur'ân. Sesungguhnya ia adalah orang yang tulus jiwa, hati dan jasmaninya kepada Allah. Dan ia telah dipilih sebagai nabi dan rasul.