Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 39

Maryam Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ اِذْ قُضِيَ الْاَمْرُۘ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَّهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ( مريم : ٣٩)

wa-andhir'hum
وَأَنذِرْهُمْ
And warn them
dan berilah mereka peringatan
yawma
يَوْمَ
(of the) Day
hari
l-ḥasrati
ٱلْحَسْرَةِ
(of) the Regret
penyesalan
idh
إِذْ
when
ketika
quḍiya
قُضِىَ
has been decided
diputuskan
l-amru
ٱلْأَمْرُ
the matter
perkara
wahum
وَهُمْ
And they
dan/sedang mereka
فِى
(are) in
dalam
ghaflatin
غَفْلَةٍ
heedlessness
kelalaian
wahum
وَهُمْ
and they
dan mereka
لَا
(do) not
tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
believe
mereka beriman

Transliterasi Latin:

Wa anżir-hum yaumal-ḥasrati iż quḍiyal-amr, wa hum fī gaflatiw wa hum lā yu`minụn (QS. 19:39)

English Sahih:

And warn them, [O Muhammad], of the Day of Regret, when the matter will be concluded; and [yet], they are in [a state of] heedlessness, and they do not believe. (QS. [19]Maryam verse 39)

Arti / Terjemahan:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (QS. Maryam ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Balasan bagi orang-orang yang ingkar pada hari kebangkitan sangat mengerikan. Karena itu Allah memerintahkan nabi-Nya untuk memperingatkan mereka, “Wahai Nabi Muhammad, dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan atas kelalaian mereka. Penyesalan tersebut tidak berarti ketika itu karena segala perkara telah diputus dan ditetapkan balasannya. Peringatan itu perlu disampaikan, sedang mereka di dunia dalam kelalaian tentang adanya hari pembalasan, dan karenanya mereka tetap tidak beriman pada ajakan bertauhid dan mematuhi perintah Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar dia memberi peringatan kepada manusia khususnya kaum musyrik Mekah tentang hari Kiamat mereka mati dalam keadaan kafir, orang-orang kafir akan menyesali diri mereka karena tidak mau beriman dan selalu berusaha menegakkan yang batil semasa hidup di dunia.
Para mukmin dibawa ke surga dan orang-orang kafir digiring ke neraka. Kepada kedua golongan ini diberitahukan bahwa masing-masing mereka tidak akan keluar selama-lamanya dari tempat yang telah disediakan bagi mereka, dan mereka tidak akan mengalami kematian selama-lamanya. Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Sa`id, Rasulullah saw bersabda, "Pada waktu itu dibawalah "kematian" berbentuk seekor biri-biri yang bagus rupanya, lalu datang orang yang menyerukan, Hai penghuni surga! Lalu mereka tertegun memperhatikan. Maka penyeru itu bertanya, "Tahukah kamu apa ini?" Mereka menjawab, Ya, itu adalah "Kematian." Semua mereka melihatnya. Kemudian penyeru yang lain berseru pula. Hai penghuni neraka! Tahukah kamu apakah ini? Mereka menjawab, ya! Itu adalah "kematian." Mereka melihatnya pula. Maka "kematian" yang berbentuk biri-biri itu disembelihkan di antara surga dan neraka, lalu penyeru itu berkata, "Hai penghuni surga kamu kekal di dalam surga dan kamu tidak akan mengalami kematian lagi. Hai penghuni neraka, kamu kekal di dalam neraka dan tidak akan mengalami kematian lagi." Kemudian Rasulullah membacakan ayat ini. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Ketika itu sadarlah orang-orang kafir akan keteledoran mereka dan mereka menyesal mengapa mereka di dunia dahulu mengingkari hari ke-bangkitan, mengapa mereka tidak mau memikirkan ajakan dan petunjuk ke jalan yang benar, tetapi sesalan itu tidak berguna lagi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan berilah mereka peringatan) takut-takutilah hai Muhammad, orang-orang kafir Mekah itu (tentang hari penyesalan) yaitu hari kiamat sewaktu orang yang berbuat jahat merasa menyesal sekali karena tidak mau berbuat kebaikan di dunia (yaitu ketika segala perkara telah diputus) bagi mereka di hari kiamat, yaitu mereka harus menerima azab (Dan mereka) di dunia (dalam kelalaian) tentang hari penyesalan itu (dan mereka tidak pula beriman) kepada adanya hari penyesalan itu.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.

Artinya berilah peringatan kepada makhluk akan hari penyesalan.

...yaitu ketika segala perkara telah diputuskan.

Yakni ahli surga dan ahli neraka telah dipisahkan, dan masing-masing dimasukkan ke dalam tempat tinggalnya untuk selama-lamanya.

Dan mereka dalam keadaan lalai.

Yaitu dalam kehidupan dunia mereka lalai terhadap apa yang diperingatkan kepada mereka, yakni hal yang bakal menimpa mereka kelak di hari penyesalan dan kekecewaan.

...dan mereka tidak (pula) beriman.

Maksudnya tidak percaya kepada hari penyesalan itu.

Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Sa’id yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila ahli surga dimasukkan ke dalam surga dan ahli neraka dimasukkan ke dalam neraka, maka didatangkanlah maut yang rupanya seakan-akan seperti domba yang berbulu putih, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Maka dikatakan, "Hai ahli surga, apakah kalian mengenal ini?” Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah domba itu dan menelitinya, lalu mereka berkata, "Ya, ini adalah maut.” Kemudian dikatakan, "Hai ahli neraka, apakah kalian mengenal ini?” Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah maut dan menelitinya, kemudian mereka berkata, "Ya, inilah maut.” Lalu diperintahkan agar domba itu disembelih, maka disembelihlah domba itu, lalu dikatakan, "Hai ahli surga, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi. Hai ahli neraka, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi.” Kemudian Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.
Seraya berisyarat dengan tangannya, kemudian bersabda: "Ahli dunia berada dalam kelalaian (tentang itu) saat hidup di dunia."

Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis yang sama melalui Ibnu Umar. Ibnu Juraij telah meriwayatkan hadis ini, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, lalu disebutkan hadis yang semisal, hanya hadis ini diucapkan oleh Ibnu Abbas. Dan Ibnu Juraij telah meriwayatkan pula dari ayahnya, ia pernah mendengar Ubaid ibnu Umair mengatakan dalam kitab Qisas-nya bahwa maut di datangkan seakan-akan berupa hewan, lalu disembelih, sedangkan orang-orang memandangnya.

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, bahwa telah menceritakan kepada kami Abuz Zar ra, dari Abdullah ibnu Mas'ud dalam kisah yang diketengahkannya, bahwa tiada suatu orang pun melainkan melihat rumah-rumah yang ada di surga dan rumah-rumah yang ada di neraka, hal ini terjadi pada hari penyesalan. Ahli neraka melihat rumah yang ada di dalam surga, lalu dikatakan kepada mereka, "Sekiranya kalian beramal kebaikan." Maka mereka merasa menyesali perbuatannya. Dan ahli surga melihat rumah yang ada di dalam neraka, lalu dikatakan kepada mereka, "Seandainya saja Allah tidak memberikan karunia-Nya kepada kalian (tentulah kalian masuk neraka)."

As-Saddi telah meriwayatkan dari Ziyad, dari Zurr ibnu Hubaisy, dari Ibnu Mas'ud sehubungan dengan makna firman-Nya:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus.
Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka didatangkanlah maut dalam bentuk domba yang berbulu putih dengan berbelang hitam, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Kemudian terdengarlah suara seruan yang mengatakan, "Hai ahli surga, inilah maut yang mematikan manusia di dunia." Maka tiada seorang pun dari kalangan ahli surga —baik surga yang tertinggi maupun surga yang terendah— melainkan memandang ke arah maut yang diserupakan dengan domba itu. Kemudian suara itu menyeru lagi dan mengatakan, "Hai ahli neraka, inilah maut yang telah mematikan manusia di dunia." Maka tidak ada seorang pun dari kalangan penghuni neraka—baik yang ada di bagian atas maupun yang ada di dasarnya— melainkan memandang ke arahnya. Kemudian maut disembelih di tempat yang terletak di antara surga dan neraka. Lalu terdengar suara menyeru, "Hai ahli surga, inilah masa kekekalan untuk selama-lamanya. Hai ahli neraka, inilah masa kekekalan untuk selama-lamanya." Maka ahli surga meluap-luap kegembiraannya. Seandainya ada orang yang mati karena kegembiraan, tentulah mereka mati karena kegembiraan yang sangat. Lain halnya dengan ahli neraka, mereka sangat menyesal luar biasa. Seandainya ada orang yang dapat mati karena menyesal, tentulah mereka semua mati karena menyesal. Yang demikian itu adalah firman Allah Swt.: Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. (Maryam:39) Yaitu bilamana maut disembelih.

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim di dalam kitab tafsirnya. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:

...Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.
Al-Hasrah merupakan salah satu dari nama hari kiamat yang dibesarkan oleh Allah Swt. untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.
Bahwa yang dimaksud dengan 'hari penyesalan' ialah hari kiamat. Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membaca firman-Nya:

supaya jangan ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah. (Az Zumar:56)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Rasul, berilah peringatan kepada orang-orang yang zalim tentang suatu hari tatkala mereka menyesal atas kelalaian mereka terhadap hak Allah dan hak mereka sendiri, sementara pada saat itu perkara mereka telah diputuskan dan sudah menerima balasan. Sesungguhnya mereka di dunia telah lalai dengan hari itu, karena mereka tidak percaya akan hari kebangkitan dan pembalasan.