Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 25

Maryam Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ ( مريم : ٢٥)

wahuzzī
وَهُزِّىٓ
And shake
dan goyangkanlah
ilayki
إِلَيْكِ
towards you
kepadamu/kearahmu
bijidh'ʿi
بِجِذْعِ
(the) trunk
dengan batang
l-nakhlati
ٱلنَّخْلَةِ
(of) the date-palm
pohon kurma
tusāqiṭ
تُسَٰقِطْ
it will drop
ia akan menggugurkan
ʿalayki
عَلَيْكِ
upon you
atasmu/kepadamu
ruṭaban
رُطَبًا
fresh dates
basah/masak
janiyyan
جَنِيًّا
ripe
buah

Transliterasi Latin:

Wa huzzī ilaiki bijiż'in-nakhlati tusāqiṭ 'alaiki ruṭaban janiyyā (QS. 19:25)

English Sahih:

And shake toward you the trunk of the palm tree; it will drop upon you ripe, fresh dates. (QS. [19]Maryam verse 25)

Arti / Terjemahan:

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, (QS. Maryam ayat 25)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pegang dan goyanglah sekuat tenagamu pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buahnya yang masak kepadamu agar kamu dapat memakannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Jibril kemudian menyuruh Maryam untuk menggoyang pohon kurma dan nanti pohon itu akan menjatuhkan buah kurma yang telah masak kepadanya. Dan ini adalah rahmat yang lain untuk Maryam karena pada mulanya pohon kurma itu telah kering, dengan kehendak Allah menjadi hijau dan subur kembali serta berbuah sebagai rezeki untuk Maryam.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu) yang pada saat itu kering. Huruf Ba dalam lafal Bijidz'i adalah Zaidah atau tambahan (niscaya pohon itu akan menggugurkan) asal kata Tusaaqith adalah Tatasaaqath kemudian Ta yang kedua diganti menjadi Sin, selanjutnya diidgamkan pada Sin yang kedua. Menurut qiraat yang lain tetap dibaca seperti lafal asalnya (buah kurma kepadamu) lafal Ruthaban adalah Tamyiz (yang masak-masak) lafal Janiyyan menjadi sifat dari lafal Ruthaban.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu.

Yakni peganglah pangkal pohon kurma itu.

Menurut pendapat Ibnu Abbas, pohon kurma itu pada asalnya kering. Menurut pendapat lainnya, pohon kurma itu berbuah. Mujahid mengatakan bahwa pohon kurma itu tidak berbuah. As-Sauri mengatakan dari Abu DaudNufai' Al-A'ma, bahwa pohon kurma itu sudah mati. Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa yang dipegangnya itu adalah pohon kurma, tetapi di saat sedang tidak berbuah. Demikianlah menurut Wahb ibnu Munabbih. Allah memberikan karunia kepada Maryam dengan menyediakan di dekatnya makanan dan minuman, sebagai imbalan dari usahanya.

..niscaya pohon kurma itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan dan minumlah serta bersenang hatilah kamu.

Yaitu tenanglah dan bersenang hatilah kamu. Amr ibnu Maimun mengatakan, bahwa tidak ada suatu makanan pun yang lebih baik bagi wanita sehabis melahirkan selain kurma muda dan kurma masak.

Ibnu Abu Hatim mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Syaiban, telah menceritakan kepada kami Masrur ibnu Sa'id At-Tamimi, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Amr Al-Auza'i, dari Urwah ibnu Ruwayyim, dari Ali ibnu Abu Talib yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Muliakanlah bibi kalian dengan kurma, karena sesungguhnya kurma diciptakan dari tanah yang diciptakan darinya Adam a.s. Tiada suatu pohon pun yang dikawinkan selain dari pohon kurma. Rasulullah Saw. pernah bersabda pula: Berilah makan kurma muda kepada wanita kalian yang habis melahirkan, jika tidak ada maka kurma masak. Tidak ada suatu pohon pun yang paling dimuliakan oleh Allah selain dari pohon kurma yang menjadi tempat berteduh Maryam binti Imran.

Hadis ini munkar sekali, tetapi Abu Ya'la telah meriwayatkannya pula dari Syaiban dengan sanad yang sama.

Sebagian ulama qiraat mambaca tussaqit dengan memakai tasydid, sedangkan sebagian ulama lainnya membacanya tusaqit tanpa tasyidid. Adapun Abu Nuhaik membacanya tasqut. Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Al-Barra, bahwa ia membacanya yusaqit, yakni pangkal pohon kurma itu merunduk. Pada garis besarnya masing-masing dari pendapat tersebut berdekatan maknanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan gerakkan pangkal pohon kurma itu ke arahmu, ia akan menjatuhkan buahnya yang baik kepadamu(1). (1) Buah kurma yang matang mengandung zat makanan utama yang mudah dicerna. Karena itu, kurma menjadi makanan yang baik untuk wanita setelah melahirkan (masa nifas).