Skip to content

Al-Qur'an Surat Maryam Ayat 24

Maryam Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَنَادٰىهَا مِنْ تَحْتِهَآ اَلَّا تَحْزَنِيْ قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا ( مريم : ٢٤)

fanādāhā
فَنَادَىٰهَا
So cried to her
maka dia memanggilnya
min
مِن
from
dari
taḥtihā
تَحْتِهَآ
beneath her
bagian bawahnya
allā
أَلَّا
"That (do) not
janganlah
taḥzanī
تَحْزَنِى
grieve
kamu bersedih hati
qad
قَدْ
verily
sesungguhnya
jaʿala
جَعَلَ
(has) placed
telah menjadikan
rabbuki
رَبُّكِ
your Lord
Tuhanmu
taḥtaki
تَحْتَكِ
beneath you
bagian bawahmu
sariyyan
سَرِيًّا
a stream
mengalir/anak sungai

Transliterasi Latin:

Fa nādāhā min taḥtihā allā taḥzanī qad ja'ala rabbuki taḥtaki sariyyā (QS. 19:24)

English Sahih:

But he called her from below her, "Do not grieve; your Lord has provided beneath you a stream. (QS. [19]Maryam verse 24)

Arti / Terjemahan:

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (QS. Maryam ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Keluhan Maryam terdengar oleh Jibril. Selang beberapa lama kemudian Maryam pun melahirkan. Maka dia, yaitu Jibril, berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Wahai Maryam, janganlah engkau bersedih hati karena kondisimu ini. Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu agar kamu dapat membersihkan diri setelah melahirkan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka datanglah Jibril dan berseru dari suatu tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati, karena sesungguhnya Tuhanmu telah mengalirkan sebuah anak sungai di bawahmu." Ini merupakan suatu rahmat bagi Maryam karena di tempat itu pada mulanya kering tidak ada air yang mengalir, tetapi kemudian terdapat aliran air yang bersih.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka Jibril menyerunya dari tempat yang lebih rendah,) pada saat itu malaikat Jibril berada di tempat yang lebih rendah dari tempat Maryam ("Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu") yaitu sebuah sungai yang dahulunya kering kini berair kembali, berkat kekuasaan Allah.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Sebagian ulama membaca firman-Nya:

...dari tempat yang rendah.

menjadi man tahtaha, yang artinya orang yang ada di tempat yang lebih rendah daripadanya. Sedangkan ulama lainnya membacanya sesuai dengan apa yang tertera di-dalam mus-haf, yakni min tahtiha, dengan mengartikan huruf min sebagai huruf jar.

Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai orang yang menyeru Maryam, siapakah dia sebenarnya?

Al-Aufi dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah.
Bahwa yang menyerunya adalah malaikat Jibril, dan Isa masih belum berbicara sebelum ibunya membawanya kepada kaumnya.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. (Maryam:24) Bahwa yang menyerunya adalah Isa putra Maryam.

Pendapat ini bersumber dari salah satu di antara dua riwayat yang bersumber dari Sa'id ibnu Jubair, bahwa orang yang menyerunya adalah putranya. Selanjutnya Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa tidakkah kamu mendengar firman-Nya yang mengatakan: maka Maryam menunjuk kepada anaknya. (Maryam:29) Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya, juga oleh Ibnu Zaid.

Firman Allah Swt.:

Janganlah kamu bersedih hati.

Yakni Malaikat Jibril menyerunya seraya mengatakan bahwa janganlah kamu bersedih hati.

sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

Sufyan As-Sauri dan Syu'bah telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Al-Barra ibnu Azib, sehubungan dengan firman-Nya:

sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Bahwa yang dimaksud dengan sariyya ialah anak-anak sungai.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas, bahwa as-sariy artinya sungai.

Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Amr ibnu Maimun, bahwa as-sariy artinya sungai airnya dapat diminum.

Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sungai menurut bahasa Siryani,

Said ibnu Jubair mengatakan sungai kecil dengan bahasa Nabti.

Ad-Dahhak mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sungai kecil menurut bahasa Siryani.

Ibrahim An-Nakha'i mengatakan sungai kecil.

Qatadah mengatakan bahwa as-sariy artinya anak sungai menurut dialek penduduk Hijaz.

Wahb ibnu Munabbih mengatakan, as-sariy artinya sungai kecil yang mengalir.

As-Saddi mengatakan sungai. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Hal ini telah disebutkan di dalam sebuah hadis marfu',

Ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan as-sariy adalah Isa a.s. Hal ini dikatakan oleh Al-Hasan, Ar-Rabi' ibnu Anas, Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja'far.

Pendapat ini bersumber dari salah satu di antara dua riwayat yang bersumber dari Qatadah, dan pendapat Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Tetapi pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama,

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Maryam kemudian diseru oleh malaikat dari tempat yang rendah di bawahnya, "Janganlah kamu bersedih hati karena kesendirian, tidak ada makanan dan minuman serta karena gunjingan orang. Sesungguhnya Allah telah menjadikan anak sungai di dekatmu.