Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 84
Al-Hijr Ayat ke-84 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَۗ ( الحجر : ٨٤)
- famā
- فَمَآ
- And not
- maka tidak
- aghnā
- أَغْنَىٰ
- availed
- mencukupi/berguna
- ʿanhum
- عَنْهُم
- them
- dari mereka
- mā
- مَّا
- what
- apa
- kānū
- كَانُوا۟
- they used (to)
- mereka adalah
- yaksibūna
- يَكْسِبُونَ
- earn
- mereka usahakan
Transliterasi Latin:
Fa mā agnā 'an-hum mā kānụ yaksibụn(QS. 15:84)
English Sahih:
So nothing availed them [from] what they used to earn. (QS. [15]Al-Hijr verse 84)
Arti / Terjemahan:
Maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan. (QS. Al-Hijr ayat 84)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Azab itu datang dengan begitu dahsyat, sehingga tidak berguna lagi bagi mereka apa yang telah mereka usahakan. Mereka mengira bahwa rumah-rumah yang mereka pahat pada sisi tebing gunung yang kukuh itu akan menyelamatkan mereka, namun ternyata semua itu tidak mampu melindungi mereka dari azab Allah."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kaum Samud adalah kaum yang kuat dan perkasa tubuhnya. Mereka memahat gunung-gunung batu untuk dijadikan rumah-rumah mereka, sehingga kota mereka dinamakan "kota al-hijr" yang berarti kota pegunungan batu. Karena kemungkaran, Allah menimpakan kepada mereka azab berupa suara keras yang mengguntur dan menghancurkan mereka semuanya. Azab keras itu datang di waktu pagi pada hari keempat dari hari yang ditetapkan Saleh bagi mereka untuk berpikir. Tetapi mereka tidak mengindahkannya, sehingga mereka terkubur di dalam rumah-rumah mereka yang berupa gua-gua yang dipahat pada gunung-gunung batu itu. Keadaan mereka ini diterangkan Allah dalam firman-Nya yang lain:
Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum Samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum Samud. (Hud/11: 67-68)
Kaum Samud tidak dapat menghindarkan diri dari azab Allah sedikit pun. Tidak ada faedah keperkasaan tubuh mereka, kemampuan mereka memahat gunung untuk dijadikan rumah yang seakan-akan merupakan benteng yang kokoh, serta harta dan jumlah mereka yang banyak. Semua hancur lebur bersama mereka, seakan-akan negeri itu tidak pernah dihuni manusia.
Tentang kedahsyatan azab yang dialami kaum Samud, tergambar dalam hadis Nabi saw:
Dari Ibnu Umar r.a. bahwasanya Nabi saw telah lewat di kota Hijr dalam perjalanan beliau menuju perang Tabuk, lalu beliau menundukkan kepalanya dan mempercepat perjalanannya seraya berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kamu memasuki rumah-rumah kaum yang diazab (kaum Samud), kecuali kamu akan menangis. Jika kamu tidak menangis, maka hendaklah seakan-akan menangis karena kamu takut akan ditimpa azab nanti sebagaimana mereka telah ditimpa azab dahulu." (Riwayat al-Bukhari)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka tidak dapat menolong) tidak dapat menolak (mereka) daripada azab (apa yang telah mereka usahakan) yaitu berupa bangunan-bangunan benteng dan harta benda yang mereka miliki dan mereka kumpulkan itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
maka tak dapat menolong mereka apa yang telah mereka usahakan.
Yakni apa yang mereka hasilkan dari pertanian mereka yang lebih mereka cintai daripada unta betina dalam pembagian airnya, lalu mereka menyembelihnya agar tidak mengganggu pengairan pertanian mereka. Maka harta benda mereka tidak dapat mempertahankan keberadaan mereka, tidak pula memberi mereka manfaat di saat perintah (azab) Tuhanmu datang menimpa mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka tidak bisa ditolong oleh harta yang telah mereka usahakan dan benteng, dari kebinasaan yang telah menimpa mereka itu.