Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 53

Al-Hijr Ayat ke-53 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْا لَا تَوْجَلْ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ ( الحجر : ٥٣)

qālū
قَالُوا۟
They said
mereka berkata
لَا
"(Do) not
jangan
tawjal
تَوْجَلْ
be afraid
kamu merasa takut
innā
إِنَّا
indeed we
sesungguhnya kami
nubashiruka
نُبَشِّرُكَ
[we] bring glad tidings to you
kami memberi kabar gembira kepadamu
bighulāmin
بِغُلَٰمٍ
of a boy
dengan seorang anak laki-laki
ʿalīmin
عَلِيمٍ
learned"
berilmu/pandai

Transliterasi Latin:

Qālụ lā taujal innā nubasysyiruka bigulāmin 'alīm (QS. 15:53)

English Sahih:

[The angels] said, "Fear not. Indeed, we give you good tidings of a learned boy." (QS. [15]Al-Hijr verse 53)

Arti / Terjemahan:

Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim". (QS. Al-Hijr ayat 53)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mendengar ucapan Nabi Ibrahim, mereka, yakni para tamu itu, berkata, "Janganlah engkau merasa takut atas kedatangan kami, karena sesungguhnya kami datang untuk memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang sehat, yang akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang pandai dan luas serta dalam pengetahuannya. Kelak engkau akan memberinya nama Ishak." (Lihat: Surah ash-shaffat/ 37: 112)

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Melihat Ibrahim merasa takut, maka para tamu itu mengatakan kepadanya, agar tidak takut karena maksud kedatangan mereka ialah untuk menyampaikan kabar gembira dari Allah, bahwa ia akan dianugerahi seorang anak laki-laki yang saleh. Dalam firman Allah yang lain disebutkan bahwa anak yang akan dianugerahkan itu akan mempunyai kedudukan yang penting di kemudian hari.
Allah berfirman:

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. (as-shaffat/37: 112)

Ibrahim merasa heran atas berita gembira yang disampaikan para malaikat itu. Dia hampir saja tidak mempercayainya, apalagi berita itu disampaikan oleh orang yang belum dikenalnya dan ketika itu Ibrahim dan istrinya Sarah telah berusia lanjut. Menurut kebiasaan, orang yang sudah berusia lanjut tidak mungkin lagi mempunyai anak. Sudah tentu berita itu dianggapnya aneh, apalagi istrinya juga seorang yang mandul.
Tamu-tamu Ibrahim itu menegaskan bahwa berita yang disampaikan mereka itu adalah berita yang benar, sebab kelahiran seorang putra yang diinginkan itu termasuk nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah kuasa melimpahkan nikmat itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia juga kuasa untuk mengadakan atau menciptakan sesuatu yang menyimpang dari sunnah-Nya sendiri.
Setelah mendengar keterangan para malaikat itu, timbullah keyakinan pada diri Ibrahim bahwa tamu yang aneh itu bukanlah sembarang tamu. Mereka adalah malaikat-malaikat Allah yang diutus kepadanya untuk menyampaikan berita gembira. Karena keyakinan itulah Ibrahim segera menjawab perkataan mereka bahwa tidak ada orang yang putus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat. Dalam hadis Nabi saw diterangkan betapa banyak dan luasnya nikmat Allah:
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah swt telah menciptakan rahmat, ketika itu Dia menciptakan seratus rahmat, maka ditahan-Nya sembilan puluh sembilan rahmat, dan melepaskan satu rahmat kepada makhluk-Nya seluruh-Nya. Kalau orang kafir mengetahui semua rahmat yang ada pada sisi Allah, niscaya mereka tidak putus asa dari rahmat itu, dan kalau orang mukmin mengetahui semua macam azab yang ada pada Allah swt, niscaya mereka tidak merasa aman dari api neraka." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam hal ini, Ibrahim a.s. sebagai nabi dan rasul Allah pasti mengetahui betapa banyaknya rahmat yang ada pada sisi Allah. Oleh karena itu, beliau yakin akan kebenaran yang disampaikan para malaikat itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut) merasa ngeri terhadap kami (sesungguhnya kami) adalah utusan-utusan Rabbmu (memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang akan menjadi orang yang alim.") anak yang mempunyai ilmu yang banyak, yaitu Nabi Ishak, seperti yang telah kami sebutkan dalam surah Hud.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut."

Al-wajal artinya al-khauf, yakni janganlah kamu takut kepada kami. Lalu mereka menyampaikan berita gembira kepada Ibrahim a.s. bahwa dia akan mendapat seorang anak yang 'alim (pandai). Anak yang dimaksud adalah Ishaq a.s., seperti yang telah disebutkan di dalam surat Hud.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Malaikat-malaikat itu berkata, 'Jangan takut dan tenangkan dirimu. Kami membawa kabar gembira tentang anak yang Allah anugerahkan kepadamu. Pada masa hidupnya kelak, anak itu akan diberi banyak pengetahuan oleh Allah. '(1). (1) Anak yang dimaksud di sini bukanlah Ismâ'îl a. s., sebab Ismâ'îl sudah dilahirkan sebelum itu kemudian berhijrah bersama ibundanya, Hâjar, ke kota Mekah. Yang dimaksud di sini adalah Ishâq, yaitu putra Ibrâhîm dari istrinya yang lain, Sârah.