Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 5
Al-Hijr Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
مَا تَسْبِقُ مِنْ اُمَّةٍ اَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُوْنَ ( الحجر : ٥)
- mā
- مَّا
- Not
- tidak
- tasbiqu
- تَسْبِقُ
- (can) advance
- mendahului
- min
- مِنْ
- any
- dari
- ummatin
- أُمَّةٍ
- nation
- suatu ummat
- ajalahā
- أَجَلَهَا
- its term
- ajalnya
- wamā
- وَمَا
- and not
- dan tidak
- yastakhirūna
- يَسْتَـْٔخِرُونَ
- (can) delay it
- mengundurkan
Transliterasi Latin:
Mā tasbiqu min ummatin ajalahā wa mā yasta`khirụn(QS. 15:5)
English Sahih:
No nation will precede its term, nor will they remain thereafter. (QS. [15]Al-Hijr verse 5)
Arti / Terjemahan:
Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). (QS. Al-Hijr ayat 5)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ajal adalah ketetapan yang sudah Allah tentukan waktunya, karena itu tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak pula dapat meminta penundaan darinya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa tidak ada satu negeri yang dihancurkan Allah, kecuali jika telah ditentukan Allah waktu kehancurannya di dalam Lauh Mahfudh, tidak ada sesuatu pun yang lupa dituliskan-Nya, tidak ada yang terlambat, dan tidak pula terjadi sebelum ketentuan waktu yang telah ditetapkan.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Allah swt tidak akan mengazab suatu kaum sebelum ada alasan untuk menjatuhkan azab. Yang dimaksud dengan alasan ialah telah diutus seorang rasul kepada umat tersebut untuk menyampaikan agama Allah, tetapi mereka menolak rasul itu atau mengingkari ajarannya.
Ayat ini merupakan peringatan bagi orang-orang musyrik Mekah yang selalu menghalang-halangi Rasulullah dan para sahabatnya menyampaikan risalahnya. Peringatan ini berlaku juga bagi orang-orang yang datang kemudian yang melakukan tindakan yang serupa dengan berbagai tindakan orang-orang musyrik Mekah. Keputusan dan peringatan Allah itu pasti berlaku.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Tiada yang dapat mendahului) huruf min adalah zaidah (suatu umat pun akan ajalnya, dan tiada pula yang dapat mengundurkannya) menangguhkan saat ajalnya dari waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan bahwa tidak sekali-kali Dia membinasakan penduduk suatu kota melainkan setelah tegaknya bukti atas kota itu dan telah sampai ajal mereka. Dia tidak akan menangguhkan suatu umat pun dari ajalnya bila telah tiba saatnya, dan mereka tidak dapat pula dibinasakan terlebih dahulu dari waktu ajalnya. Hal ini mengandung peringatan bagi ahli Mekah dan sekaligus mengandung petunjuk agar mereka menanggalkan kemusyrikan, keingkaran, dan kekafirannya yang membuat mereka berhak untuk dibinasakan.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka tidak dapat mempercepat dan menunda ajal yang telah ditentukan itu.