Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 4

Al-Hijr Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَآ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ اِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُوْمٌ ( الحجر : ٤)

wamā
وَمَآ
And not
dan tidak
ahlaknā
أَهْلَكْنَا
We destroyed
Kami binasakan
min
مِن
any
dari
qaryatin
قَرْيَةٍ
town
suatu negeri
illā
إِلَّا
but
melainkan
walahā
وَلَهَا
(there was) for it
baginya
kitābun
كِتَابٌ
a decree
kitab/ketentuan
maʿlūmun
مَّعْلُومٌ
known
ditetapkan

Transliterasi Latin:

Wa mā ahlaknā ming qaryatin illā wa lahā kitābum ma'lụm (QS. 15:4)

English Sahih:

And We did not destroy any city but that for it was a known decree. (QS. [15]Al-Hijr verse 4)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. (QS. Al-Hijr ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan Allah menegaskan bahwa Kami tidak membinasakan suatu negeri pun bersama dengan penduduknya, melainkan sudah ada ketentuan dan waktu yang ditetapkan bagi kebinasaan-nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat di atas, Allah swt telah menggambarkan kepada orang-orang kafir keadaan mereka di akhirat nanti dan saat menanggung azab yang pedih. Namun demikian, gambaran itu tidak membekas sedikit pun di hati mereka, bahkan mereka menganggap peringatan Allah itu sesuatu yang tidak ada artinya sama sekali. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw, jika mereka tetap ingkar sekalipun telah menerima peringatan dan pelajaran, untuk membiarkan mereka dalam kelalaian dan kelengahan seperti yang telah mereka lakukan, mengenyam dan mengecap segala kesenangan dan kelezatan hidup di dunia serta memperturutkan hawa nafsunya. Rasul juga diperintahkan untuk membiarkan mereka memakan makanan dan berbuat sesuka hati sampai kepada waktu yang ditentukan, berangan-angan dan berkhayal bahwa mereka akan memperoleh harta benda yang tidak terhingga banyaknya, memperoleh apa yang mereka inginkan, seperti keturunan yang banyak, istana yang indah, serta memaksakan kehendak kepada musuh dan siapa yang mereka kehendaki.
Peringatan yang disampaikan Allah itu merupakan ancaman yang keras bagi orang-orang kafir, bahwa perbuatan dan tindakan mereka itu bertentangan dengan ajaran agama Allah, bertentangan dengan budi pekerti dan pribadi muslim.
Kehancuran budi pekerti dan kepribadian muslim itu dilukiskan dalam sabda Rasulullah saw:
Dari Amr bin Syuaib dari Nabi saw, beliau bersabda, "Kebaikan generasi pertama umat ini ialah dengan zuhud dan keyakinan. Sedangkan umat belakangan akan dirusak oleh kebakhilan dan angan-angannya." (Riwayat Ahmad, ath-thabrani dan al-Baihaqi)
Ali bin Abi thalib berkata, "Bahwasanya yang aku takuti atasmu ada dua perkara, yaitu panjang angan dan memperturutkan hawa nafsu. Maka sesungguhnya panjang angan membuat lupa kepada akhirat, sedangkan memperturutkan hawa nafsu menghalangi berlakunya kebenaran."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami tiada membinasakan) huruf min adalah zaidah (sesuatu negeri pun) yang dimaksud adalah para penduduknya (melainkan ada baginya ketentuan) masa (yang telah ditetapkan) yang terbatas untuk pembinasaan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan bahwa tidak sekali-kali Dia membinasakan penduduk suatu kota melainkan setelah tegaknya bukti atas kota itu dan telah sampai ajal mereka. Dia tidak akan menangguhkan suatu umat pun dari ajalnya bila telah tiba saatnya, dan mereka tidak dapat pula dibinasakan terlebih dahulu dari waktu ajalnya. Hal ini mengandung peringatan bagi ahli Mekah dan sekaligus mengandung petunjuk agar mereka menanggalkan kemusyrikan, keingkaran, dan kekafirannya yang membuat mereka berhak untuk dibinasakan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apabila mereka meminta untuk disiksa di dunia seperti yang telah Allah lakukan kepada bangsa-bangsa terdahulu, hendaknya mereka mengetahui bahwa Allah tidak menghancurkan suatu kota atau bangsa dengan menurunkan azab, kecuali menurut ketentuan dan ilmu-Nya.