Skip to content

Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 3

Ibrahim Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ۨالَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ ( ابرٰهيم : ٣)

alladhīna
ٱلَّذِينَ
Those who
orang-orang yang
yastaḥibbūna
يَسْتَحِبُّونَ
love more
lebih menyukai
l-ḥayata
ٱلْحَيَوٰةَ
the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
(of) the world
dunia
ʿalā
عَلَى
than
atas
l-ākhirati
ٱلْءَاخِرَةِ
the Hereafter
akhirat
wayaṣuddūna
وَيَصُدُّونَ
and hinder
dan mereka menghalang-halangi
ʿan
عَن
from
dari
sabīli
سَبِيلِ
(the) Path
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
wayabghūnahā
وَيَبْغُونَهَا
and seek in it
dan mereka menginginkannya
ʿiwajan
عِوَجًاۚ
crookedness
bengkok
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
those
mereka itu
فِى
[in]
dalam
ḍalālin
ضَلَٰلٍۭ
(are) far astray
kesesatan
baʿīdin
بَعِيدٍ
(are) far astray
jauh

Transliterasi Latin:

Allażīna yastaḥibbụnal-ḥayātad-dun-yā 'alal-ākhirati wa yaṣuddụna 'an sabīlillāhi wa yabgụnahā 'iwajā, ulā`ika fī ḍalālim ba'īd (QS. 14:3)

English Sahih:

The ones who prefer the worldly life over the Hereafter and avert [people] from the way of Allah, seeking to make it [seem] deviant. Those are in extreme error. (QS. [14]Ibrahim verse 3)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (QS. Ibrahim ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka yang ingkar dan enggan beriman kepada Allah adalah orang yang lebih menyukai kehidupan dunia yang fana daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi, dan menghalang-halangi manusia dari menyusuri jalan (agama) Allah, dan menginginkan jalan yang bengkok agar sesuai dengan hawa nafsu mereka. Mereka itu benar-benar berada dalam jalan kesesatan yang sangat jauh dari hidayah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa orang-orang yang lebih menyukai kehidupan duniawi daripada kehidupan ukhrawi, menghalangi orang lain dari jalan Allah, dan menginginkan agar orang-orang menjauhi jalan lurus yang diberikan Allah kepada manusia, mereka itu sesat sejauh-jauhnya.
Berbagai urusan duniawi tidak boleh melalaikan kita dari mempersiapkan diri bagi kehidupan ukhrawi. Akan tetapi, kehidupan duniawi itu juga tidak boleh diabaikan sama sekali, sebagaimana firman Allah:
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia (al-Qashash/28: 77)
Orang-orang kafir tidak hanya mengingkari Al-Quran, tetapi juga menghalang-halangi orang lain untuk mengikuti jalan yang benar itu, yaitu menghalangi manusia mengenal ajaran Islam dan menjadikannya pedoman hidup. Dengan demikian, mereka adalah orang-orang yang sesat dan berusaha menyesatkan orang lain, sehingga kejahatan mereka berlipat ganda.
Mereka juga berusaha dengan berbagai tipu daya agar jalan lurus yang ditunjukkan Allah itu menjadi bengkok. Mereka menukar ayat-ayat Allah dengan apa yang sesuai dengan kehendak hawa nafsu dan maksud jahat mereka. Dengan demikian, maka kesalahan yang mereka lakukan menjadi berlipat ganda lagi. Sewajarnyalah mereka itu ditimpa kemurkaan Allah karena mereka itu telah sesat dan kafir.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu orang-orang) kedudukannya sebagai sifat (yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalang-halangi) manusia (dari jalan Allah) yaitu agama Islam (dan menginginkan supaya ia) jalan Allah tersebut (bengkok) tidak lurus. (Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh) yakni sesat dari jalan yang hak dan benar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, yakni mereka mendahulukan kepentingan dunia dan menjadikannya di atas segalanya. Mereka bekerja untuk kehidupan duniawinya dan melupakan akhirat mereka, dan mereka meninggalkan urusan akhiratnya di belakang mereka.

...dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.

Yang dimaksud dengan jalan Allah ialah mengikuti rasul-rasul.

...dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok.

Yakni mereka menghendaki agar jalan Allah bengkok, tidak lurus, dan terhambat, padahal jalan Allah itu lurus, tiada membahayakannya sikap orang-orang yang menentangnya, tidak pula orang-orang yang menghinanya. Mereka yang menginginkan demikian berada dalam kebodohan dan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tiada kebaikan yang diharapkan bagi mereka selama mereka bersikap demikian.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, menghalangi orang lain agar tidak mengikuti syariat Allah, dan menginginkan syariat menjadi bengkok di dalam pandangan manusia supaya mereka meninggalkannya, adalah orang-orang yang telah tersesat jauh dari kebenaran.