Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Lahab Ayat 2

Al-Lahab Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ( اللهب : ٢)

مَآ
Not
tidak
aghnā
أَغْنَىٰ
(will) avail
berguna
ʿanhu
عَنْهُ
him
dari padanya/kepadanya
māluhu
مَالُهُۥ
his wealth
hartanya
wamā
وَمَا
and what
dan apa
kasaba
كَسَبَ
he earned
yang ia usahakan

Transliterasi Latin:

Mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab (QS. 111:2)

English Sahih:

His wealth will not avail him or that which he gained. (QS. [111]Al-Masad verse 2)

Arti / Terjemahan:

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. (QS. Al-Lahab ayat 2)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketika azab Allah menimpanya maka tidaklah berguna baginya hartanya yang dia kumpulkan dan banggakan, dan tidak pula bermanfaat apa yang dia usahakan seperti jabatan dan keturunan untuk menyelamatkan dirinya dari azab itu. Hanya iman dan amal saleh yang dapat menyelamatkan seseorang dari murka Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa apa yang menjadi kebanggaan Abu Lahab dalam hidup, yaitu harta dan kedudukan, ternyata sama sekali tidak dapat menyelamatkannya dari azab Allah pada hari Kiamat. Begitu pula usahanya untuk memusuhi dan mengalahkan Nabi Muhammad tidak berhasil sama sekali.
Abu Lahab sangat membenci Nabi saw dan paling gigih mengajak orang untuk menentangnya dan paling kasar menghadapinya. Raba'ah bin 'Ubbad berkata:
Saya melihat Nabi Muhammad saw pada masa Jahiliah di pasar dzu al-Majaz bersabda, "Ucapkanlah tiada Tuhan melainkan Allah niscaya kamu akan berbahagia!" Orang-orang berkumpul di sekitar beliau. Di belakang beliau seorang laki-laki, putih warna mukanya, juling matanya, mempunyai dua untaian rambut di kepalanya, berkata, "Dia (Muhammad) beragama sabi' dan pembohong." Ia mengikuti Nabi ke mana saja beliau pergi, lalu saya bertanya, "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab, "Itu adalah pamannya sendiri Abu Lahab." (Riwayat Ahmad)

Dengan ini dijelaskan bahwa Abu Lahab selalu menentang kebenaran dan menjauhkan orang dari mengikuti kebenaran. Ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang pendusta. Ia juga menentang beliau dan merendahkan nilai agama serta petunjuk yang beliau bawa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan) maksudnya apa yang telah diusahakannya itu, yakni anak-anaknya. Lafal Aghnaa di sini bermakna Yughnii, artinya tidak akan berfaedah kepadanya harta dan anak-anaknya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. (Al-Lahab: 2)

Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt: dan apa yang ia usahakan. (Al-Lahab: 2) Maksudnya, anaknya. Telah diriwayatkan pula hal yang semisal dari Aisyah, Mujahid, Ata, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin.

Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa ketika Rasulullah Saw. menyeru kaumnya kepada iman. Abu Lahab berkata, "Jika apa yang dikatakan oleh keponakanku ini benar, maka sesungguhnya aku akan menebus diriku kelak di hari kiamat dari azab dengan harta dan anak-anakku." Maka turunlah firman Allah Swt.: Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan". (Al-Lahab: 2)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Harta dan kehormatan yang ia usahakan tidak akan dapat mencegahnya dari azab Allah.