Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 29
Yunus Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اِنْ كُنَّا عَنْ عِبَادَتِكُمْ لَغٰفِلِيْنَ ( يونس : ٢٩)
- fakafā
- فَكَفَىٰ
- So sufficient
- maka cukuplah
- bil-lahi
- بِٱللَّهِ
- (is) Allah
- dengan Allah
- shahīdan
- شَهِيدًۢا
- (as) a witness
- menjadi saksi
- baynanā
- بَيْنَنَا
- between us
- antara kami
- wabaynakum
- وَبَيْنَكُمْ
- and between you
- dan antara kamu
- in
- إِن
- that
- bahwa
- kunnā
- كُنَّا
- we were
- kami
- ʿan
- عَنْ
- of
- dari
- ʿibādatikum
- عِبَادَتِكُمْ
- your worship
- penyembahan kamu
- laghāfilīna
- لَغَٰفِلِينَ
- certainly unaware
- sungguh lalai/tidak tahu
Transliterasi Latin:
Fa kafā billāhi syahīdam bainanā wa bainakum ing kunnā 'an 'ibādatikum lagāfilīn(QS. 10:29)
English Sahih:
And sufficient is Allah as a witness between us and you that we were of your worship unaware." (QS. [10]Yunus verse 29)
Arti / Terjemahan:
Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami). (QS. Yunus ayat 29)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Lebih lanjut sembahan mereka mengatakan, karena hakikatnya kamu menyembah hawa nafsu kamu, maka cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, sebab kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu kepada kami, karena kami hanyalah makhluk ciptaan Allah, yang tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak madarat.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa berhala-berhala itu memberi pernyataan, sedangkan Allah cukup menjadi saksi antara berhala-berhala dengan penyembah-penyembahnya. Pada saat itulah berhala-berhala itu berlepas diri dari mereka dan mengatakan tidak tahu menahu akan perbuatan mereka. Pada prinsipnya mereka yang menyekutukan Allah itu akan disiksa, karena mereka telah melakukan kesalahan besar. Mereka telah menyembah sesuatu yang tidak berhak disembah padahal mereka mengerti bahwa mereka dan berhala-berhala yang mereka sembah itu diciptakan Allah. Maka seharusnya Allah-lah yang patut disembah, karena Dia Zat yang mempunyai kekuasaan tertinggi terhadap seluruh makhluk-Nya dan Dia berkuasa pula untuk mendatangkan manfaat dan kemudaratan apabila Dia menghendaki.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kalian, sesungguhnya) huruf in adalah mukhaffafah dari inna (kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kalian kepada kami.")
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Lalu sekutu-sekutu itu mengingkari penyembahan mereka dan berlepas diri dari penyembahan mereka, seperti yang disebutkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:
sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya. (Maryam:82). hingga akhir ayat.
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya. (Al Baqarah:166)
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka. (Al Ahqaaf:5-6), hingga akhir ayat.
Firman Allah Swt. dalam ayat surat ini menceritakan perkataan sekutu-sekutu itu dalam jawabannya terhadap pengakuan yang diutarakan oleh para pemujanya, yaitu:
Maka cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kalian (Yunus:29), hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, kami tidak merasakan adanya penyembahan kalian kepada kami dan kami tidak mengetahuinya, karena sesungguhnya kalian menyembah kami hanyalah di saat kami tidak mengetahui apa yang kalian perbuat. Maka cukuplah Allah sebagai saksi antara kami dan kalian, bahwa kami sekali-kali tidak pernah menyeru kalian untuk menyembah kami, tidak pernah pula kami memerintahkan kepada kalian untuk itu, tidak pula kami rela bila kalian melakukannya terhadap kami.
Di dalam kandungan makna ayat ini terkandung pengertian kecaman yang keras terhadap orang-orang musyrik, yaitu mereka yang menyembah Allah dengan yang lain-Nya, padahal selain Allah itu tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, dan tidak dapat membela dirinya dari mereka barang sedikit pun. Allah sama sekali tidak memerintahkan mereka untuk melakukan persekutuan itu, tidak meridainya, tidak pula menghendakinya. Bahkan sembahan-sembahan itu sendiri berlepas diri dari perbuatan mereka di saat mereka sangat memerlukan pengakuannya.
Mereka meninggalkan penyembahan kepada Tuhan Yang Maha-hidup lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, lagi Maha Mendengar, Maha Melihat, Mahakuasa atas segala sesuatu, dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia telah mengutus rasul-rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya yang isinya memerintahkan penyembahan kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan Dia melarang penyembahan kepada selain-Nya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Tagut itu." Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. (An Nahl:36)
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Aku. maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (Al Anbiyaa:25)
Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (Az Zukhruf:45)
Orang-orang musyrik itu bermacam-macam golongannya, mereka terdiri atas berbagai golongan. Allah telah menyebutkan mereka di dalam KitabNya, juga menjelaskan sepak terjang serta ucapan-ucapan mereka, dan Allah menjawab mereka dengan jawaban yang mematahkan semua alasan mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dan cukuplah Allah sebagai saksi dan pemisah di antara kita dengan ilmu dan keputusan-Nya. Sesungguhnya kami jauh dari kalian dan tidak merasakan peribadatan kalian kepada kami."