Skip to content

Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 48

At-Taubah Ayat ke-48 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْاُمُوْرَ حَتّٰى جَاۤءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ ( التوبة : ٤٨)

laqadi
لَقَدِ
Verily
sesungguhnya
ib'taghawū
ٱبْتَغَوُا۟
they had sought
mereka telah mencari-cari
l-fit'nata
ٱلْفِتْنَةَ
dissension
fitnah/kekacauan
min
مِن
before
dari
qablu
قَبْلُ
before
sebelum
waqallabū
وَقَلَّبُوا۟
and had upset
mereka memutar balikkan
laka
لَكَ
for you
untukmu
l-umūra
ٱلْأُمُورَ
the matters
urusan
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga
jāa
جَآءَ
came
datanglah
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّ
the truth
kebenaran
waẓahara
وَظَهَرَ
and became manifest
dan menanglah
amru
أَمْرُ
(the) Order of Allah
urusan
l-lahi
ٱللَّهِ
(the) Order of Allah
Allah
wahum
وَهُمْ
while they
dan mereka
kārihūna
كَٰرِهُونَ
disliked (it)
orang-orang yang tidak menyukai

Transliterasi Latin:

Laqadibtagawul-fitnata ming qablu wa qallabụ lakal-umụra ḥattā jā`al-ḥaqqu wa ẓahara amrullāhi wa hum kārihụn (QS. 9:48)

English Sahih:

They had already desired dissension before and had upset matters for you until the truth came and the ordinance [i.e., victory] of Allah appeared, while they were averse. (QS. [9]At-Tawbah verse 48)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya. (QS. At-Taubah ayat 48)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Bukan hanya saat itu, sungguh, sebelum itu mereka, kaum munafik, memang sudah berusaha membuat kekacauan, melemahkan mental kaum muslim dan bahkan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu dengan memutarbalikkan persoalan dan memutar otak untuk memadamkan api Islam, hingga datanglah kebenaran, pertolongan Allah, dan menanglah urusan, yakni agama, Allah, padahal dengan kenyataan itu mereka tidak menyukainya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa usaha mengacaukan barisan yang dilakukan orang-orang munafik itu sudah berlangsung sejak Perang Uhud. Dalam Perang Uhud pemimpin orang-orang munafik, yaitu 'Abdullah bin Ubay, telah membujuk sepertiga pasukan kaum Muslimin di tengah perjalanan menuju Uhud, di tempat yang bernama Syauth antara Medinah dan Uhud untuk menarik diri dari perang. Menurut Ibn Ubay, hanya orang yang bodoh dan tidak waras yang mau ikut berperang dan tewas dengan sia-sia. Lalu ia kembali ke Medinah beserta orang-orang munafik yang dipengaruhinya. Adapun dua golongan, yaitu Banu Salamah dan Banu Haritsah yang hampir terpengaruh dan terpancing oleh propaganda yang disebarkan 'Abdullah bin Ubay, masih dilindungi Allah swt, sehingga mereka tidak terpengaruh dan selamat dari fitnah tersebut. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah:

Ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut. (Ali-'Imran/3: 122)
Bagaimanapun gigihnya usaha orang-orang munafik melumpuhkan perjuangan Rasulullah saw dan pengikut-pengikutnya, namun akhirnya kebenaran jugalah yang menjadi kenyataan. Janji Allah swt datang tepat pada waktunya dan agama Allah mendapat kemenangan, menjulang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. Negeri Mekah dapat dibebaskan, orang-orang yang masuk Islam berbondong-bondong, sekalipun semuanya itu tidak disenangi oleh musuh-musuh Allah. Firman Allah swt:

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. (at-Taubah/9: 32)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya mereka selalu ingin menjerumuskanmu) dirimu (ke dalam kekacauan sejak dahulu) yaitu semenjak kamu datang di Madinah (dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk merusakmu) mereka selalu berupaya untuk menipumu dan membatalkan agamamu (hingga datanglah kebenaran) yaitu pertolongan Allah (dan menanglah) berjayalah (perkara Allah) yakni agama-Nya (padahal mereka tidak menyukai)nya. Akhirnya dengan terpaksa mereka masuk Islam akan tetapi hanya lahiriah saja.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman mengingatkan Nabi-Nya terhadap orang-orang munafik. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

Sesungguhnya dari dahulu pun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk (merusakkan) mu.

Yakni sesungguhnya mereka telah menggunakan pikiran dan pendapatnya untuk membuat makar dan tipu muslihat terhadap dirimu dan sahabat-sahabatmu dengan tujuan menghinakan agamamu dan memadamkannya dalam kurun waktu yang panjang. Hal ini terjadi di masa permulaan Nabi Saw. tiba di Madinah. Semua orang Arab bergabung menjadi satu melancarkan permusuhan mereka terhadap beliau, dan orang-orang Yahudi Madinah serta orang-orang munafiknya gencar memerangi beliau. Tetapi setelah Allah memberinya kemenangan dalam Perang Badar dan meninggikan kalimah-Nya, maka Abdullah ibnu Ubay dan kawan-kawannya (dari kaum munafik) berkata bahwa agama ini merupakan perkara yang tidak boleh dianggap enteng. Maka mereka (orang-orang munafik) mulai masuk Islam lahiriahnya secara beramai-ramai. Kemudian setiap Allah memenangkan Islam dan para pemeluknya, maka hal tersebut membuat mereka mendongkol dan tidak suka. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

...hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah agama Allah padahal mereka tidak menyukainya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai Nabi, orang-orang munafik itu pernah berusaha untuk menebarkan fitnah di antara kalian dan merencanakan tipu daya untukmu. Allah menggagalkan rencana mereka dan mewujudkan kemenangan untukmu serta memenangkan agama-Nya sekalipun mereka membencinya.