Skip to content

Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 43

At-Taubah Ayat ke-43 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

عَفَا اللّٰهُ عَنْكَۚ لِمَ اَذِنْتَ لَهُمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكٰذِبِيْنَ ( التوبة : ٤٣)

ʿafā
عَفَا
(May) Allah forgive
memaafkan
l-lahu
ٱللَّهُ
(May) Allah forgive
Allah
ʿanka
عَنكَ
you!
padamu
lima
لِمَ
Why (did)
mengapa
adhinta
أَذِنتَ
you grant leave
memberi izin
lahum
لَهُمْ
to them
kepada kamu
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga
yatabayyana
يَتَبَيَّنَ
(became) evident
menjadi jelas
laka
لَكَ
to you
bagimu
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
ṣadaqū
صَدَقُوا۟
were truthful
(mereka) benar
wataʿlama
وَتَعْلَمَ
and you knew
dan kamu mengetahui
l-kādhibīna
ٱلْكَٰذِبِينَ
the liars?
orang-orang yang berdusta

Transliterasi Latin:

'afallāhu 'angk, lima ażinta lahum ḥattā yatabayyana lakallażīna ṣadaqụ wa ta'lamal-kāżibīn (QS. 9:43)

English Sahih:

Allah has pardoned you, [O Muhammad, but] why did you give them permission [to remain behind]? [You should not have] until it was evident to you who were truthful and you knew [who were] the liars. (QS. [9]At-Tawbah verse 43)

Arti / Terjemahan:

Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? (QS. At-Taubah ayat 43)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang munafik benar-benar lihai dalam membuat berbagai alasan agar diizinkan untuk tidak berperang. Akhirnya, beliau mengizinkan mereka untuk tidak ikut berperang, maka ayat ini memberi teguran halus kepada beliau. Allah memaafkanmu, wahai Nabi, "Mengapa engkau memberi izin kepada mereka untuk tidak pergi berperang, sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar berhalangan sehingga bisa dimaklumi untuk tidak ikut pergi berperang dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta dengan membuat-buat alasan yang tidak benar dan mengada-ada?"

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Menurut riwayat Mujahid, ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik yang minta izin kepada Rasulullah dengan berbagai alasan untuk tidak pergi berperang. Padahal diizinkan atau tidak, mereka tetap saja akan tinggal di Medinah, dan tidak akan ikut ke medan perang.
Allah telah memaafkan Nabi Muhammad saw karena telah memberikan izin kepada beberapa orang munafik tidak turut bersama ke medan perang, setelah mereka mengemukakan alasan yang dibuat-buat, sebelum ada wahyu dari Allah swt yang memberikan persetujuan atas permintaan mereka itu. Andaikan Nabi Muhammad saw tidak memenuhi permintaan mereka dan tidak mengizinkan mereka, tentulah rahasia mereka terbuka, sebab diizinkan atau tidak, mereka tidak akan pergi bersama ke medan perang.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Rasulullah saw. memberi izin kepada segolongan orang-orang untuk tidak ikut berjihad yang keputusannya ini berdasarkan ijtihad dari diri beliau sendiri. Maka turunlah wahyu kepada Rasulullah saw. sebagai teguran hanya saja Allah swt. di dalam wahyu-Nya kali ini mendahulukan maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya; dimaksud sebagai penenang hati. (Semoga Allah memaafkanmu, mengapa kamu memberi izin kepada mereka) untuk tidak ikut berjihad dan mengapa kamu tidak membiarkan mereka (sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar) dalam keuzurannya (dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?) dalam hal ini.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Husain ibnu Sulaiman Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Mis'ar, dari Aun yang mengatakan, "Apakah kalian pernah mendengar suatu teguran yang lebih baik daripada ayat ini? Yaitu seruan yang menyatakan pemberian maaf sebelum penyaksian." Allah Swt. telah berfirman:

Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang)?

Qatadah mengatakan bahwa Allah menegurnya sebagaimana yang kalian dengar, kemudian Dia menurunkan ayat yang terdapat di dalam surat An-Nur, maka diberikan rukhsah bagi Nabi Saw. untuk memberi izin kepada mereka (untuk tidak ikut berperang) jika Nabi menyukainya. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka. (An Nuur:62), hingga akhir ayat.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani dalam suatu riwayat yang bersumberkan darinya. Mujahid mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sejumlah orang yang mengatakan, "Mintalah izin kepada Rasulullah Saw. Apabila beliau memberi izin kepada kalian, maka tinggallah kalian di tempat kalian. Dan jika beliau tidak memberi izin kepada kalian, tetaplah kalian tinggal di tempat kalian." Karena itulah Allah Swt. berfirrnan:

...sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzuran-nya).

Yakni dalam alasan yang dikemukakannya.

...dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?

Allah Swt. berfirman bahwa mengapa engkau (Muhammad) tidak membiarkan mereka di saat mereka meminta izin kepadamu untuk tidak ikut perang. Yakni janganlah terlebih dahulu engkau beri izin seorang pun dari mereka untuk tinggal di tempatnya, untuk kamu ketahui siapa yang benar dan siapa yang dusta di antara mereka dalam mengemukakan alasannya. Karena sesungguhnya mereka tetap bertekad akan tinggal di tempat dan tidak mau ikut perang, sekalipun engkau tidak memberi izin kepada mereka untuk tinggal di tempat. Karena itulah Allah Swt. tidak memberi izin kepada seorang pun yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya untuk tinggal di tempatnya dan tidak ikut perang.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah telah memaafkanmu, wahai Rasul, pada saat engkau mengizinkan orang-orang munafik untuk tidak ikut serta berjihad, sebelum engkau mengetahui persoalan mereka dengan jelas. Sementara, engkau pun tidak tahu mana alasan mereka yang benar, dan siapa di antara mereka yang benar-benar beriman dan siapa yang membuat alasan-alasan palsu.

Asbabun Nuzul
Surat At-Taubah Ayat 43

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Amr bin Maimun al-Azadi bahwa Rasulullah saw. pernah mengerjakan dua hal sebelum diperintahkan oleh Allah swt, yaitu memberi izin kepada kaum munafik (untuk tidak ikut perang) dan mengambil uang tebusan dari para tawanan. Ayat ini (Baraaah: 43) turun sehubungan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa Allah swt, memaafkan tindakan Rasulullah saw.