Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 110
At-Taubah Ayat ke-110 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِيْ بَنَوْا رِيْبَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلَّآ اَنْ تَقَطَّعَ قُلُوْبُهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ࣖ ( التوبة : ١١٠)
- lā
- لَا
- Not
- tidak
- yazālu
- يَزَالُ
- (will) cease
- senantiasa
- bun'yānuhumu
- بُنْيَٰنُهُمُ
- their building
- bangunan-bangunan mereka
- alladhī
- ٱلَّذِى
- which
- yang
- banaw
- بَنَوْا۟
- they built
- mereka bangun
- rībatan
- رِيبَةً
- a (cause of) doubt
- keraguan
- fī
- فِى
- in
- dalam
- qulūbihim
- قُلُوبِهِمْ
- their hearts
- hati mereka
- illā
- إِلَّآ
- except
- kecuali
- an
- أَن
- that
- telah
- taqaṭṭaʿa
- تَقَطَّعَ
- (are) cut into pieces
- putus/hancur
- qulūbuhum
- قُلُوبُهُمْۗ
- their hearts
- hati mereka
- wal-lahu
- وَٱللَّهُ
- And Allah
- dan Allah
- ʿalīmun
- عَلِيمٌ
- (is) All-Knower
- Maha Mengetahui
- ḥakīmun
- حَكِيمٌ
- All-Wise
- Maha Bijaksana
Transliterasi Latin:
Lā yazālu bun-yānuhumullażī banau rībatan fī qulụbihim illā an taqaṭṭa'a qulụbuhum, wallāhu 'alīmun ḥakīm(QS. 9:110)
English Sahih:
Their building which they built will not cease to be a [cause of] skepticism in their hearts until their hearts are cut [i.e., stopped]. And Allah is Knowing and Wise. (QS. [9]At-Tawbah verse 110)
Arti / Terjemahan:
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah ayat 110)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Sepanjang masa bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, yakni kemunafikan, karena niat dan motivasi mereka buruk, sampai hati mereka hancur, yaitu sampai mereka mati, sehingga tidak dapat bertobat lagi. Dan Allah Maha Mengetahui, segala sesuatu, Mahabijaksana dalam ketetapan-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa mesjid yang didirikan oleh kaum munafik itu senantiasa menimbulkan keragu-raguan dalam hati mereka terhadap agama, karena setelah bangunan itu berdiri mereka menggunakannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat, antara lain membuat rencana dan komplotan jahat yang ditujukan kepada Rasulullah saw dan kaum Muslimin. Hal ini menunjukkan kemunafikan dan kekafiran mereka. Setelah Rasulullah mengirim beberapa orang sahabat untuk merobohkan bangunan itu, kaum munafik itu semakin ragu-ragu tentang nasib mereka, serta merasakan ketakutan dan kegelisahan. Keadaan semacam ini baru berakhir setelah hati mereka seakan-akan hancur terpotong-potong, sehingga tidak dapat lagi mengetahui kebenaran, ini berarti bahwa selama mereka hidup senantiasa hati mereka dalam kebimbangan dan keraguan. Runtuhnya bangunan mesjid mereka menyebabkan runtuhnya pula pegangan hidup mereka, sehingga kegelisahan, ketakutan, dan keragu-raguan senantiasa menyelubungi hati mereka sampai mereka mati dan jasad mereka hancur berkeping-keping. Atau setelah mereka bertobat dan menyesali semua dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui perbuatan hamba-Nya dan Mahabijaksana dalam segala perbuatan-Nya. Salah satu kebijaksanaan-Nya ialah pemberitahuan-Nya kepada Rasulullah dan kaum Muslimin tentang kejahatan orang-orang munafik, sehingga dari sifat-sifat dan perbuatan jahat mereka dapat diketahui siapa mereka dan akibat dari kejahatan merekapun dapat dihindari.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan) yakni keragu-raguan (dalam hati mereka kecuali bila telah hancur) tercabik-cabik (hati mereka itu) lantaran mereka mati. (Dan Allah Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perlakuan-Nya terhadap makhluk-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka.
Yakni menjadi keraguan dan kemunafikan dalam hati mereka disebabkan kekurangajaran mereka yang berani melakukan perbuatan jahat itu. Hal tersebut meninggalkan kemunafikan dalam hati mereka. Sebagaimana para penyembah anak lembu di masa Nabi Musa, hati mereka dijadikan senang dengan penyembahan mereka terhadap anak lembu itu.
Firman Allah Swt.:
...kecuali bila hati mereka itu telah hancur.
Yaitu dengan kematian mereka. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Zaid ibnu Aslam, As-Saddi, Habib ibnu Abu Sabit, Ad-Dahhak, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf yang bukan hanya seorang.
Dan Allah Maha Mengetahui.
Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan makhluk-Nya.
...lagi Mahabijaksana.
dalam memberikan balasan terhadap perbuatan mereka, yang baik ataupun yang buruk.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Bangunan yang didirikan oleh orang-orang munafik ini akan selalu menjadi sumber kegoncangan dan ketakutan dalam hati mereka. Hal ini tidak akan selesai sampai hati mereka tercabik-cabik dengan penyesalan dan tobat atau dengan kematian. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan Mahabijaksana dalam melakukan sesuatu dan dalam memberikan ganjaran.