Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Fajr Ayat 7

Al-Fajr Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ ( الفجر : ٧)

irama
إِرَمَ
Iram
kaum Iram
dhāti
ذَاتِ
possessors (of)
memiliki
l-ʿimādi
ٱلْعِمَادِ
lofty pillars
tiang/bangunan tinggi

Transliterasi Latin:

Irama żātil-'imād (QS. 89:7)

English Sahih:

[With] Iram - who had lofty pillars, (QS. [89]Al-Fajr verse 7)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (QS. Al-Fajr ayat 7)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah hancurkan kaum ‘Ad, yaitu penduduk kota Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi dan bentuk fisik yang kuat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum 'Ad. Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. 'Ad adalah nama nenek moyang mereka, 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu. Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu penduduk Iram) Iram adalah nama kaum 'Ad dahulu; lafal Iram dapat dianggap sebagai 'Athaf Bayan atau Badal tidak menerima Tanwin karena 'Illat 'Alamiyah dan Mu'annats (yang mempunyai tubuh-tubuh yang tinggi) atau mereka adalah orang-orang yang tinggi tubuhnya, tersebutlah yang paling tinggi di antara mereka mencapai empat ratus hasta.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. (Al-Fajr: 7)

Berkedudukan sebagai 'ataf bayan untuk menambah keterangan perihal identitas mereka, dan firman-Nya: yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. (Al-Fajr: 7) karena mereka menempati kemah-kemah yang terbuat dari bulu, kemudian ditegakkan dengan tiang-tiang yang kuat lagi kokoh. Mereka terkenal sangat kuat di masanya dan paling besar tubuhnya. Untuk itulah rasul mereka (yaitu Nabi Hud a.s.) mengingatkan mereka akan nikmat tersebut dan memberi petunjuk kepada mereka agar nikmat tersebut dijadikan sebagai sarana bagi mereka untuk taat kepada Tuhannya yang telah menciptakan mereka. Hal ini disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:


Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al-A'raf: 69)

Dan firman Allah Swt:

Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, "Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? (Fushshilat: 15)

Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain. (Al-Fajr: 8)

Yakni belum pernah ada suatu kabilah pun yang diciptakan seperti mereka di negeri mana pun, karena mereka memiliki kekuatan yang dahsyat, keras, lagi perawakan mereka besar-besar. Mujahid mengatakan bahwa Iram adalah suatu umat di masa dahulu, yakni kaum 'Ad pertama. Qatadah ibnu Di'amah dan As-Saddi mengatakan bahwa sesungguhnya Iram adalah ibu kota kerajaan kaum 'Ad. Ini merupakan pendapat yang baik, jayyid, lagi kuat.

Mujahid, Qatadah, dan Al-Kalabi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang mempunyai bangunan-bangunanyang tinggi. (Al-Fajr: 7) Mereka adalah suku nomaden dan tidak pernah menetap dalam suatu tempat. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya mereka disebut zatul- 'imad karena perawakan mereka sangat tinggi. Ibnu Jarir memilih pendapat yang pertama dan menolak pendapat yang kedua, dan ternyata dia benar.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu menurunkan hukuman-Nya kepada bangsa 'Ad, kaum Hûd, yaitu penduduk kota Iram yang memiliki bangunan-bangunan sangat tinggi?