Al-Qur'an Surat Al-A'la Ayat 7
Al-A'la Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ( الاعلى : ٧)
- illā
- إِلَّا
- Except
- kecuali
- mā
- مَا
- what
- apa
- shāa
- شَآءَ
- wills
- dikehendaki
- l-lahu
- ٱللَّهُۚ
- Allah
- Allah
- innahu
- إِنَّهُۥ
- Indeed, He
- sesungguhnya Dia
- yaʿlamu
- يَعْلَمُ
- knows
- mengetahui
- l-jahra
- ٱلْجَهْرَ
- the manifest
- terang
- wamā
- وَمَا
- and what
- dan apa
- yakhfā
- يَخْفَىٰ
- is hidden
- tersembunyi
Transliterasi Latin:
Illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā(QS. 87:7)
English Sahih:
Except what Allah should will. Indeed, He knows what is declared and what is hidden. (QS. [87]Al-A'la verse 7)
Arti / Terjemahan:
Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. (QS. Al-A'la ayat 7)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah akan terus menjaga hafalan Al-Qur’an Nabi, kecuali jika Allah menghendaki untuk menghapus hafalan itu dari hatinya. Hal ini membuktikan Al-Qur’an bukan ucapan Nabi, melainkan kalam Allah. Hal ini juga membuktikan bahwa hafalan Al-Qur’an Nabi merupakan anugerah-Nya semata. Sungguh Dia yang berbuat demikian adalah Tuhan yang mengetahui yang terang dan yang tersembunyi, di antaranya hafalan dalam hati Nabi.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa bila Ia menghendaki agar Nabi Muhammad melupakan apa yang telah diwahyukan, maka hal itu dapat dilakukan-Nya. Allah berfirman:
Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami. (al-Isra'/17: 86)
Tidak lupa apa yang sudah didengar Nabi Muhammad satu kali itu adalah karunia dan kebaikan dari Allah. Sesungguhnya Dia mengetahui apa yang terang dan apa yang tersembunyi, apa yang disebutkan dan apa yang dirahasiakan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kecuali kalau Allah menghendaki) kamu melupakannya karena bacaan dan hukumnya telah dinasakh. Sesungguhnya Nabi saw. selalu mengeraskan suara bacaannya mengikuti bacaan malaikat Jibril karena takut lupa. Seolah-olah dikatakan kepadanya, janganlah kamu tergesa-gesa membacanya, karena sesungguhnya kamu tidak akan lupa, karena itu janganlah kamu merepotkan dirimu dengan mengeraskan suaramu sewaktu kamu membacakannya. (Sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (mengetahui yang terang) maksudnya perkataan dan perbuatan yang terang-terangan (dan yang tersembunyi) dari keduanya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
{إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ}
kecuali kalau Allah menghendaki. (Al-A'la: 7)
Demikianlah menurut pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Qatadah mengatakan bahwa adalah Rasulullah Saw. tidak pernah melupakan sesuatu kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah.
Menurut pendapat lain, yang dimaksud dengan firman:Nya: maka kamu tidak akan lupa. (Al-A'la: 6) Ini mengandung makna talab; dan mereka menjadikan makna istisna berdasarkan pengertian ini ialah apa yang dijadikan subjek oleh nasakh. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa kamu tidak akan melupakan apa yang telah Kubacakan kepadamu kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah untuk dilupakan, maka janganlah kamu membiarkannya.
Firman Allah Swt.:
{إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى}
Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. (Al-A'la: 7)
Allah mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya secara terang-terangan dan juga apa yang mereka sembunyikan dari ucapan dan perbuatan mereka. Tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kecuali sebagian yang memang dikehendaki Allah untuk kamu lupakan. Allah mengetahui perkataan dan perbuatan yang ditampakkan ataupun yang dirahasiakan oleh hamba-hamba-Nya.