Al-Qur'an Surat At-Tariq Ayat 17
At-Tariq Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ ( الطارق : ١٧)
- famahhili
- فَمَهِّلِ
- So give respite
- maka beri tangguhlah
- l-kāfirīna
- ٱلْكَٰفِرِينَ
- (to) the disbelievers
- orang-orang kafir
- amhil'hum
- أَمْهِلْهُمْ
- Give respite to them -
- beritangguhlah mereka
- ruwaydan
- رُوَيْدًۢا
- little
- sedikit/sebentar
Transliterasi Latin:
Fa mahhilil-kāfirīna am-hil-hum ruwaidā(QS. 86:17)
English Sahih:
So allow time for the disbelievers. Leave them awhile. (QS. [86]At-Tariq verse 17)
Arti / Terjemahan:
Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (QS. At-Tariq ayat 17)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Wahai Nabi, Allah telah berjanji demikian. Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu dan jangan engkau terburu-buru meminta Allah membinasakan mereka. Biarkan mereka hidup di dunia ini beberapa tahun lagi bersama keingkaran mereka. Di akhirat nanti mereka akan menghadap Tuhan dalam keadaan hina dan dimurkai.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menyuruh Nabi Muhammad agar meneruskan dakwahnya dan tidak mengharapkan agar orang kafir cepat-cepat mendapat siksa. Allah menangguhkan siksa-Nya agar dosa mereka bertambah banyak, sehingga bila Allah menurunkan azab-Nya nanti, tidak akan ada seorang pun lagi yang menaruh kasihan kepada mereka. Allah berfirman:
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras. (Luqman/31: 24)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Karena itu beri tangguhlah) hai Muhammad (orang-orang kafir itu, beri tangguhlah mereka) lafal Amhilhum mengukuhkan makna yang terkandung di dalam lafal Famahhil; dianggap baik karena lafalnya berbeda dengan yang pertama, artinya tangguhkanlah mereka itu (barang sebentar) dalam waktu yang singkat. Lafal Ruwaidan adalah mashdar yang mengukuhkan makna 'Amilnya. Ia adalah bentuk Tashghir dari lafal Rawdun atau Arwaadun yang mengandung makna Tarkhiim. Dan Allah swt. benar-benar mengazab orang-orang kafir itu dalam perang Badar. Akan tetapi ayat penangguhan ini dinasakh oleh ayat perang, yakni Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya berjihad memerangi mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ar-raj'u ialah hujan, dan diriwayatkan pula darinya bahwa yang dimaksud adalah awan yang mengandung air hujan. Menurut riwayat lainnya lagi yang juga bersumber darinya, sehubungan dengan makna firman-Nya:
{وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الرَّجْعِ}
Demi langit yang mengandung hujan. (Ath-Thariq: 11)
Yakni menurunkan hujan, kemudian menurunkan hujannya lagi. Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah yang mengembalikan rezeki hamba-hamba setiap tahunnya; seandainya tidak demikian, niscaya binasalah mereka dan juga hewan ternak mereka.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah yang kembali bintang-bintangnya, mataharinya, dan rembulannya datang dari arah ini.
{وَالأرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِ}
dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. (Ath-Thariq: 12)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah terbelahnya bumi mengeluarkan tetumbuhannya. Hal yang sama dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair, Ikrimah, Abu Malik, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, dan selain mereka yang bukan hanya seorang.
Firman Allah Swt.:
{إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ}
sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang batil. (Ath-Thariq: 13)
Ibnu Abbas mengatakan, faslun artinya yang hak atau yang benar. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah, sedangkan yang lain mengatakan hukum yang adil.
{وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ}
dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. (Ath-Thariq: 14)
Yakni bahkan Al-Qur'an itu sungguhan dan benar. Kemudian Allah menceritakan perihal orang-orang kafir, bahwa mereka mendustakan Al-Qur'an dan menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalannya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا}
Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. (Ath-Thariq: 15)
Mereka membuat tipu daya dalam seruannya kepada manusia untuk mengelabui mereka agar menentang Al-Qur'an. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
{فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ}
Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu. (Ath-Thariq: 17)
Yakni berilah mereka masa tangguh dan janganlah kamu tergesa-gesa terhadap mereka.
{أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا}
yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (Ath-Thariq: 17)
Maksudnya, waktu sebentar. Maka kelak kamu akan menyaksikan apa yang bakal menimpa mereka, yaitu azab, pembalasan, dan hukuman serta kehancuran. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلى عَذابٍ غَلِيظٍ
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Tangguhkanlah persoalan orang-orang kafir. Berikan mereka waktu hingga Kami memerintahkanmu dengan sesuatu yang pasti.