Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Insyiqaq Ayat 3

Al-Insyiqaq Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِذَا الْاَرْضُ مُدَّتْۙ ( الانشقاق : ٣)

wa-idhā
وَإِذَا
And when
dan apabila
l-arḍu
ٱلْأَرْضُ
the earth
bumi
muddat
مُدَّتْ
is spread
dipanjangkan/diratakan

Transliterasi Latin:

Wa iżal-arḍu muddat (QS. 84:3)

English Sahih:

And when the earth has been extended. (QS. [84]Al-Inshiqaq verse 3)

Arti / Terjemahan:

Dan apabila bumi diratakan, (QS. Al-Insyiqaq ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan apabila bumi diratakan setelah gunung-gunung tersapu dari tempatnya akibat dahsyatnya kekuatan yang menghempaskannya. Gunung yang besar dan kekar berubah menjadi pasir yang kemudian diterbangkan oleh tiupan angin yang dahsyat, menjadi abu yang beterbangan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya Allah menerangkan bahwa bila bumi dan gunung-gunung hancur berkeping-keping sehingga menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam "perut"-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
Dalam ayat-ayat lain, Allah berfirman:

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (az-Zalzalah/99: 1-2)

Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (al-Infithar/82: 4)


Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-'Adiyat/100: 9)

Untuk tafsir pada kalimat "langit terbelah" di atas, dapat dilihat kembali pada telaah ilmiah Surah al-Insyiqaq/84:1-5, lihat pula telaah ilmiah Surah al-haqqah/69:16 dan Surah al-Infithar/82:1. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini. Pengertian "bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong" adalah bahwa bumi benar-benar luluh lantak, baik terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Luluh lantaknya bumi inilah yang juga menyebabkan seluruh isi bumi dimuntahkan dan menjadikan isi bumi kosong. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan apabila bumi diperlebar) diperluas sebagaimana kulit yang direntangkan, sehingga lenyaplah semua bangunan dan gunung yang ada pada permukaannya. Dengan kata lain, apabila bumi diratakan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

lihat tafsir ayat 1

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bila bumi diperluas dengan diratakannya gunung-gunung dan tebing-tebingnya.