Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Infitar Ayat 8

Al-Infitar Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فِيْٓ اَيِّ صُوْرَةٍ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَۗ ( الانفطار : ٨)

فِىٓ
In
dalam
ayyi
أَىِّ
whatever
apa saja
ṣūratin
صُورَةٍ
form
gambar/bentuk
مَّا
that
apa
shāa
شَآءَ
He willed
yang Dia kehendaki
rakkabaka
رَكَّبَكَ
He assembled you
Dia menyusunmu

Transliterasi Latin:

Fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak (QS. 82:8)

English Sahih:

In whatever form He willed has He assembled you. (QS. [82]Al-Infitar verse 8)

Arti / Terjemahan:

Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. Al-Infitar ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu dengan sempurna. Tidak ada manusia yang sama persis dengan lainnya. Karena mempunyai bentuk tubuh yang sempurna, semestinya manusia bersyukur kepada Allah dan tidak bermaksiat bahkan menyekutukanNya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menyebutkan bahwa penciptaan manusia sesuai dengan kehendaknya. Ada manusia yang berkulit putih, kuning, hitam, kuning langsat, dan lain-lain. Ada manusia yang berambut lurus, keriting, berwarna hitam, pirang, coklat, dan sebagainya. Ada juga manusia yang berpostur tubuh tinggi, langsing, tinggi besar, pendek kecil, dan sebagainya. Namun demikian, yang layak diingat bahwa meskipun manusia memiliki sifat dan bentuk yang secara prinsip sama, tapi tetap ada yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.

(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna. (al-Qiyamah/75: 4)

Tinjauan ilmiah ayat- 7-8: Allah telah menjadikan susunan tubuh manusia seimbang. Bila kita melihat morfologi (bentuk tubuh fisik manusia) dari depan, akan jelas tampak sekali keseimbangan itu. Morfologi manusia tampak simetris dan seimbang apabila kita tarik garis tengah dari kepala, -melalui titik tengahnya-, sampai ke bawah, akan tampak keseimbangan susunan fisik tubuh manusia itu. Belahan kiri dan kanan seolah merupakan bayangan cermin satu dengan yang lainnya. Masing-masing belahan mempunyai satu mata, satu telinga, satu lubang hidung, satu kuping, satu tangan, dan satu kaki, yang satu belahan dengan belahan yang lainnya, merupakan bayangan cermin yang simetris seimbang.
Allah telah menganugerahkan sistem syaraf pada manusia, yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan dan kesetimbangan tubuh manusia, serta kemampuan manusia untuk berorientasi pada ruang 3 dimensi. Sistem syaraf yang mengatur keseimbangan manusia itu berada di dalam Sistem Syaraf Perifer (SSP) manusia. Dalam SSP terdapat sistem syaraf yang mengatur keseimbangan tubuh manusia, yaitu yang dikenal dengan syaraf ke-VIII, atau disebut pula Vestibulocochlear nerve (syaraf "siput-telinga" depan). Syaraf ke-VIII ini mempunyai fungsi bagi adanya balance (keseimbangan), equillibrium (kesetimbangan), serta orientation in three-dimensional space (orientasi dalam ruang tiga dimensi), (Nerves and Nervous Systems dalam The New Encyclopaedia Britannica, Vol. 24, Macropaedia, 2005, p. 817).
Dalam mekanisme faali (fisiologik) manusia, Allah juga telah melengkapi manusia dengan dua sistem syaraf, di mana antara yang satu sama lain saling menyeimbangkan. Di dalam SSP tersebut terdapat pula Susunan Syaraf Otonom yang terdiri dari Sistem Syaraf Simpati (Sympathetic Nervous System, SNS) dan Sistem Syaraf Parasimpati (Parasympathetic Nervous System, PNS), yang kedua sistem saraf itu bekerja antagonistik, namun saling menyeimbangkan satu sama lainnya. Fungsi SNS adalah merespon kondisi stress yang dihadapi manusia, dengan mengeluarkan hormon (neurotransmitter), adreanaline (epinephrine), dan noradrenaline (norepinephrine). Dengan adanya kedua hormon ini, maka tekanan darah naik, denyut jantung bertambah cepat (tachy-cardia), pembuluh darah otot-tulang melebar (skeletal muscle vasodilatation), pembuluh darah pada perut-usus menyempit (gastrointestinal vasoconstriction), pupil mata melebar (puppillary dilatation), paru-paru melebar (broncheal dilatation). Sedangkan fungsi PSN adalah sebaliknya dari SNS tadi. PNS akan mengeluarkan hormon (neurotransmitter): acetylcholine. Adanya hormon ini akan menyebabkan: tekanan darah menurun, denyut jantung menjadi lambat (brady-cardia), pupil-mata menyempit. Kedua sistem syaraf ini: SNS dan PNS saling bekerja komplemeter, bagi berjalannya proses-proses fisiologik (faali) manusia, untuk menjaga kelangsungan hidupnya. (Nerves and Nervous Systems dalam The New Encyclopaedia Britannica, Vol. 24, Macropaedia, 2005, p. 818-820).
Keseimbangan juga terdapat dalam struktur otak manusia. Dalam otak manusia terdapat dua pasang belahan atau sisi otak, yang satu sama lain merupakan bentuk bayangan cerminnya. Belahan Otak Dominan (dominant hemisphere), sering disebut 'belahan otak kiri, digunakan untuk merekam atau menyimpan hal-hal yang berkaitan dengan: bahasa, matematika, dan fungsi-fungsi analitik dan keterampilan. Sedang Belahan Otak Non-dominan (non-dominant hemisphere), sering disebut 'belahan otak kanan, digunakan untuk merekam atau menyimpan hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep spasial sederhana (simple spasial consept), musik, pengenalan rupa, dan emosi. Kedua belahan otak ini saling seimbang dan melengkapi, dan kedua belahan otak ini dihubungkan oleh banyak syaraf proyeksi melalui corpus collosum. (Nerves and Nervous Systems dalam The New Encyclopaedia Britannica, Vol. 24, Macropaedia, 2005, p. 805).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dalam bentuk apa saja) huruf Ma di sini adalah huruf Shilah atau kata penghubung (yang Dia kehendaki. Dia menyusun tubuhmu.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

{فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ}

dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Al-Infithar: 8)

Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah mirip dengan ayah, atau ibu, atau paman dari pihak ibu ataukah paman dari pihak ayah, menurut apa yang dikehendaki-Nya.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Sinan Al-Fazzari, telah menceritakan kepada kami Mutahhar ibnul Haisam, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ali ibnu Rabah, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari kakekku, bahwa Nabi Saw. pernah bertanya kepadanya, "Apakah anakmu?" Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, tiada lain bila aku punya anak kalau tidak laki-laki berarti perempuan." Rasulullah Saw. bertanya, "Mirip siapakah?" Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, siapa lagi yang akan serupa dengannya kalau tidak mirip ayahnya berarti mirip ibunya." Maka saat itu Nabi Saw. bersabda, "Diamlah, jangan sekali-kali kamu katakan seperti itu, sesungguhnya nutfah itu apabila telah menetap di dalam rahim, maka Allah mendatangkan kepadanya semua nasab antara dia dan Adam." Nabi Saw. melanjutkan, "Tidakkah engkau membaca ayat berikut dalam Kitabullah, yaitu firman-Nya: 'dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. ' (Al-Infithar: 8).”

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dan Imam Thabrani melalui hadis Mutahhar ibnul Haisam dengan sanad yang sama.

Hadis ini seandainya sahih, tentulah merupakan tafsir yang menjelaskan makna ayat ini; tetapi sanadnya kurang kuat, mengingat Mutahhar ibnul Haisam, menurut Abu Sa'id ibnu Yunus disebutkan orangnya tidak terpakai hadisnya. Ibnu Hibban mengatakan bahwa Mutahhar telah meriwayatkan dari Musa ibnu Ali dan lain-lainnya hal-hal yang tidak mirip dengan hadis yang telah terbukti kesahihannya.

Akan tetapi, di dalam kitab Sahihain telah disebutkan dari Abu Hurairah:

bahwa pernah seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku telah melahirkan anak laki-laki yang berkulit hitam." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah engkau mempunyai ternak unta?" Lelaki itu menjawab, "Ya."Nabi Saw. bertanya, "Apakah warna bulunya?" Lelaki itu menjawab, "Merah:" Rasulullah Saw. bertanya, "Apakah di antaranya ada yang berbulu kelabu?" Lelaki itu menjawab, "Benar, ada." Rasulullah Saw. bertanya, "Lalu dari manakah ia?" Lelaki itu menjawab, "Barangkali dari keturunannya yang dahulu." Rasulullah Saw. bersabda, "Dan barangkali anakmu ini pun sama berasal dari kakek moyangnya yang dahulu."

Ikrimah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Al-Infithar: 8) Jika Dia menghendaki, bisa saja Dia menjadikannya dalam rupa seperti kera atau seperti babi.

Hal yang sama dikatakan oleh Abu Saleh sehubungan dengan makna firman-Nya: dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Al-Infithar: 8) Jika Dia menghendaki, bisa saja Dia menjadikannya berupa anjing atau berupa keledai, atau berupa babi.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Al-Infithar: 8) Demi Allah, Tuhan kita, Dia mampu melakukannya.

Makna yang dimaksud dari pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa Allah Swt. berkuasa untuk menciptakan nutfah menjadi manusia yang buruk rupanya seperti hewan yang rupanya menjijikkan. Tetapi berkat kekuasaan-Nya dan kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya, Dia menciptakan manusia dalam bentuk yang baik, tegak, sempurna, dan indah penampilan serta rupanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dalam bentuk yang dikehendaki-Nya, Tuhan menjadikanmu. .